in

Kabar Terbaru Matahari Buatan China, Bisa Menyala Lebih Lama dan Telah Mencapai Target

China seolah-olah tak pernah lelah berinovasi dan menciptakan teknologi canggih. Mereka tak ingin kalah dari Amerika Serikat, yang juga terkenal akan teknologi yang maju. Banyak teknologi China yang bikin berdecak kagum, ada pula yang bikin kaget.

Seperti saat China mengumumkan akan membuat bulan buatan, yang digadang-gadang bakal menerangi kota di China. Tak hanya itu, sebelumnya China juga menciptakan matahari buatan. Matahari itu disebut punya suhu yang 10 kali lebih panas dari matahari asli. Nah, belakangan ada kabar terbaru dari matahari buatan China ini. Simak ulasan berikut ini!

Proyek matahari buatan para ilmuwan China

Matahari buatan China [sumber gambar]
Proyek yang diberi nama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) ini merupakan reaktor fusi nuklir yang juga disebut matahari buatan dari China. EAST telah didirikan sejak 10 tahun lalu dan para peneliti ilmiah dari China dan asing berharap bisa menciptakan sumber energi bersih yang kuat dengan adanya matahari buatan tersebut. Reaktor nuklir ini bisa mencapai suhu sampai lebih dari 150 juta derajat Celcius, yang berarti 10 kali lebih panas dari suhu matahari asli.

Mendapat rekor baru menyala lebih lama

Pada hari terakhir 2021 lalu, tepatnya Jumat (31/12/21), peneliti menyebutkan bahwa EAST berhasil menyala selama 1.056 detik atau sekitar 17 menit. Ini adalah rekor terlama matahari buatan bisa menyala.

Mendapat rekor baru menyala lebih lama [sumber gambar]
Selama menyala 17 menit, suhu yang dihasilkan EAST mendekati 70 juta derajat Celcius. Setelah ini, matahari buatan China ini bakal melewati pengujian oleh Institute of Plasma Physics yang berada di bawah Chinese Academy of Science (ASIPP).

Sudah pernah menjalani uji coba sebelumnya

Para peneliti EAST [sumber gambar]
Sebelumnya, EAST sudah pernah menjalani uji coba dan bisa menyala selama 101 detik. Selama menyala dalam waktu 1,6 menit tersebut, matahari buatan ini berada pada suhu 120 juta derajat Celcius. Setelah itu, EAST kembali diuji pada bulan Juni di tahun yang sama. Saat itu, EAST menghasilkan suhu hingga 160 juta derajat Celcius.

Melewati target dan mendapat target baru

Peneliti menentukan target yang harus dicapai EAST dan telah tercapai tiga hal. Pertama, EAST telah menghasilkan arus 1 juta ampere. Kemudian, matahari buatan ini sudah melewati durasi 1.000 detik. Begitu pula dengan suhu yang telah melebihi 100 juta derajat Celcius.

Suhu matahari buatan 10 kali lipat dari aslinya [sumber gambar]
Meski target-target tersebut belum bisa tercapai dalam satu waktu percobaan, tapi tentu itu adalah kemajuan yang sangat besar. Maka dari itu, peneliti menargetkan EAST untuk melewati 3 hal tersebut dalam satu kali percobaan.

BACA JUGA: 5 Teknologi China yang Bikin Negara Tersebut Seolah Menjadi ‘Tuhan’ Baru di Dunia

Matahari buatan China ini menggunakan bahan bakar yang tak terbatas. Tidak seperti batu bara, minyak, atau gas alam yang bisa habis ke depannya. EAST menggunakan bahan bakar yang terbuat hidrogen dan gas deuterium, sehingga tak akan pernah kehabisan.

Written by H

Tren Adopsi Boneka Arwah di Kalangan Artis, Warganet: Mengarah ke Syirik?

Ironi Dugaan Pembunuhan ART Indonesia oleh Mantan Finalis Masterchef Malaysia