Pernah mendengar nama Bay Bridge? Jembatan yang ada di San Francisco ini kini memiliki panjang 7.180 meter. Jembatan ini pertama dibangun sejak 9 Juli 1933 dan baru resmi dibuka tanggal 12 November 1936. Dulunya, jembatan tersebut tak sehebat seperti sekarang. Jembatan ini terus dikembangkan, bahkan ada warga negara Indonesia juga pernah ambil andil dalam proyek perpanjangan Bay Bridge loh.
Dia adalah Martin Chandrawinata, seorang WNI yang dulu juga kuliah S2 di Universitas California, Berkeley. Menjadi bagian dari pembangunan perpanjangan Bay Bridge tentu hal yang luar biasa. Untuk lebih mengenal tentang Martin, simak ulasan berikut.
Martin mengaku jika sejak kecil, ia memang tertarik dengan gedung-gedung yang tinggi. Ketertarikan itu membuat Martin serius belajar, hingga akhirnya berhasil menjadi insinyur, bahkan menyelesaikan pascasarjananya di Amerika. Ketertarikannya pada jembatan ini, memberikan perspektif lain pada dirinya. Bagi Martin, jembatan merupakan sebuah seni untuk para insinyur. Seperti Bay Bridge, begitu panjang dan elegan. Bisa turun andil dalam pembangunannya tentu membuat Martin bangga, karena tanpa adanya jembatan tersebut, bagaimana orang-orang bisa menyeberang dari satu titik ke titik yang lain?
Bisa bekerja sesuai passion tentu adalah keberuntungan. Karena jika kita menyukai apa yang kita kerjakan, yang dihasilkan juga akan maksimal dan tentu saja rasa bahagia membuat kita melupakan rasa lelah. Demikian dengan Martin Chandrawinata, selama bekerja, ia juga sangat menikmatinya. Bukan hanya bekerja sebagai insinyur, atasannya juga menugaskan Martin menjadi fotografer. Berita bagusnya, Martin memang sangat mencintai fotografi. Hingga selama proses pembangunan perpanjangan, ia juga mendokumentasikannya.
Saat berhasil menjadi bagian dari proyek Bay Bridge, Martin mengakui jika cita-citanya tercapai dan mimpinya terwujud. Namun bukan berarti ia sudah berpuas hati dengan itu. Setelah menyelesaikan proyek Bay Bridge, Martin mulai mempelajari hal baru, seperti teknologi yang bisa memberikan nilai tambah untuk bidang kontruksi, salah satunya mengoperasikan drone. Martin juga mengambil izin Federal Aviation Administration (FAA), agar bisa menjadi pilot.
Sukses menjadi insinyur yang go internasional dan terus berkembang, Martin memiliki pesan khusus untuk para generasi muda. “Kita selalu bangun ya, kita selalu butuh tempat tinggal, kita selalu butuh infrastruktur untuk membangun ekonomi. Jangan pernah berkecil hati, belajar dengan keras, selalu bekerja keras, berteman dengan banyak orang. Juga jangan lupa berdoa kepada Tuhan karena tidak ada yang mustahil.”
BACA JUGA: Arvila Delitriana, Sosok Jenius di Balik Jembatan Lengkung Terpanjang Dunia di Jakarta
Itulah sedikit ulasan tentang Martin Chandrawinata, WNI hebat yang bisa jadi bagian dari proyek Bay Brigde. Yang seperti ini nih yang layak viral, jangan melulu yang joget-joget di Tiktok, ya kan?
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…