in

Dulu Pernah Heboh dengan Listrik dari Kedondong, Kini Kampung Ini Gelap Gulita Kembali

Bukan lagi rahasia kalau banyak penemuan baru ternyata berasal dari Indonesia. Misal metode cuci otak yang sempat viral untuk pengobatan stroke yang hampir tidak ada di negara lain. Namun sayang lantaran adanya satu dan beberapa hal yang membuat penemuan itu sendiri jadi tidak diakui bahkan yang mempraktikkannya terancam akan dikeluarkan dari keanggotaan.

Hal serupa ternyata terjadi pada listrik buah kedondong yang sempat bikin heboh netizen Indonesia. Penemuan ini pernah membuat warga desa tersebut sumringah. Namun sayangnya kini keadaannya berkata lain, dusun tersebut kembali gelap gulita. Lalu kenapa bisa terjadi? Simak ulasan di bawah ini.

Berawal dari percobaan anak SMP dengan biji kedondongnya

Tentu semua ingat dengan cerita tentang bocah SMP bernama Naufal Raziq. Ya, pasalnya anak ini dulu sempat membuat heboh lantaran menemukan sumber daya listrik dari sebuah biji kedondong. Usut punya usut, dirinya dulu berhasil membuat penelitian tersebut berdasarkan tugas IPA yang yang ada di sekolahnya. Alhasil banyak orang merasa bangga dan terkejut dengan hasil penemuan dari bocah ini.

Penemuan Listrik kedondong [sumber gambar]
Pun demikian, beberapa desa yang ada di sekitarnya pun siap menjadi percobaan lantaran memang di sana tidak semuanya dapat jatah listrik dari PLN. Alhasil beberapa perangkat penghasil listrik biji kedondong pun dipasang di beberapa rumah warga tersebut.

Mendapat penghargaan dan projectnya didanai oleh lembaga besar

Pastinya menjadi kebanggaan tersendiri jika penemuan bocah yang satu ini bisa diaplikasikan pada masyarakat. Alhasil beberapa pihak seperti Pertamina EP dan lain-lain, mencoba mendanai penemuan Naufal untuk diterapkan di beberapa daerah. Salah satunya Desa Tampur Paloh yang dijanjikan akan mendapatkan penerangan dari biji kedondong.

Dipasang untuk menerangi desa [sumber gambar]
Alhasil tak selang lama beberapa daerah tersebut akhirnya dipasangi alat penghasil listrik serupa dengan apa yang ditemukan oleh Naufal. Warga sangat berharap dengan adanya penemuan ini membuat desanya bisa merasakan listrik seperti daerah lain. Apalagi mengingat waktu itu penemuan listrik kedondong bahkan sempat masuk pekan Pertamina Science Fun Fair.

Beberapa tahun berlalu, ternyata desa tersebut tetap mengalami gelap gulita

Setelah beberapa tahun pemasangan listrik tenaga kedondong itu di beberapa desa, siapa sangka keadaan masih tetap sama. Ya, masih gelap gulita. Pasalnya, memang benar kalau kedondong menghasilkan listrik tetapi sayang tidak bertahan lama. Tepatnya beberapa jam setelah pemasangan warga sempat merasakan listrik, namun selanjutnya pohon kedondong tidak menghasilkan daya sama sekali.

Alat dianggap tak berfungsi [sumber gambar]
Waktu paling lama listrik bekerja adalah sekitar satu Minggu, itu pun dari sekolah yang memang ditanami banyak buah kedondong. Pun demikian saat warga mencoba mengecek alat penghasil listrik, ditemukan beberapa alat mirip baterai yang sedikit usang dan keadaan yang tidak terawat.

Alat penghasil listrik kedondong tetap ada namun tak berfungsi lagi

Seperti yang sudah dijelaskan, kalau beberapa komponen yang mirip baterai sudah usang dan sepertinya tak bisa digunakan lagi. Alhasil kini kehidupan warga jadi kembali seperti dulu. Kebanyakan harus menggunakan daya dari genset yang memakan biaya 90-150 ribu per bulannya. Itu untuk mereka yang punya keuangan lebih, sedangkan yang tidak memiliki cukup dana akhirnya menggunakan cemplok atau lilin untuk menerangi rumahnya.

Komponen masih terpasang [sumber gambar]
Alat penghasil listrik dari biji kedondong pun masih ada, namun sayang sudah tidak berfungsi, bahkan sebagian malah dibuka oleh warga untuk mengambil komponen penting di dalamnya.  Banyak warga yang merasa kalau pemasangan itu adalah hal yang sia-sia.

Dalam kasus ini, tentu kita tidak bisa langsung menilai salah satu pihak salah tanpa penyelidikan lebih lanjut. Bisa saja ada oknum sengaja melakukannya atau penelitian yang memang belum sempurna. Namun satu hal yang pasti kalau memikirkan nasib mereka yang belum diterangi listrik adalah kewajiban kita bersama.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Udumbara, Bunga Penanda Datangnya Pemimpin Adil yang Hanya Mekar 3000 Tahun Sekali

Karmila, Joki ‘Tong Setan’ Perempuan Pertama di Indonesia yang Dikenal Hingga Mancanegara