Selain gol indah atau hasil pertandingan dengan skor besar, pastinya sahabat Boombastis juga kerap terpukau dengan mitos-mitos di sepak bola berwujud kutukan. Meski kerap membuat dahi mengkerut lantaran heran, namun terkadang hal tersebut dipandang sebagai perwujudan nyata kegagalan sebuah tim. Berbicara mengenai kutukan pastinya banyak sekali jumlahnya di jagad sepak bola. Mulai Indonesia sampai dunia menyimpan hal klenik tersebut.
Seperti contoh kutukan nomor punggung sembilan di Chelsea yang kerap membuat penyerang seret mencetak gol. Atau bagaimana sulitnya Indonesia juara setelah sumpah serapah seorang Mursyid Effendi. Kedua hal tadi merupakan sebagian kecil saja dari kutukan yang menghiasi dunia sepak bola. Beberapa hal di ulasan ini juga jadi bukti jika mitos-mitos ternyata memiliki tempat sendiri di olahraga ini dan berikut buktinya.
Kutukan Bella Guttmann yang membuat Befica gagal menjadi juara
Penjaga gawang kulit hitam Brazil yang mebawa kesialan

Jika menarik sejarah ke belakang di balik kesuksesan Brazil di jagad sepak bola bisa dibilang kiper berkulit putih selalu menjadi penjaga gawangnya. Seperti ketika mereka juara Piala Dunia 2002, pos bawah mistar diisi oleh Marcos Silviera. Telusur punya telusur, klenik ini muncul disebabkan oleh Moacir Barbosa yang dituduh sebagai kiper kulit hitam pembawa sial saat Brasil kalah atas Uruguay di partai pamungkas Pildun 1950. Kondisi tersebut akhirnya memicu klenik rasial yang terus dipercayai pencinta bola negeri Samba. Jika penjaga gawangnya kulit hitam mereka akan gagal juara.
Katak mistis Arubinha yang mengubur klub Brazil sepuluh musim
Kutukan dukun membuat Australia yang gagal masuk ke Piala Dunia
Apa yang dikisahkan ini adalah gambaran bagaimana klenik dan sepak bola hampir selalu berjalan beriringan. Kendati dalam kenyataannya sepak bola sudah berkembang dengan pesat. Kalau boleh tahu nih, pendapat kalian bagaimana sobatku apakah percaya akan hal-hal di ulasan tadi? kalau aku sih yakin hanya dengan kerja keras lah kita bisa berprestasi atau berjaya di sepak bola. Jika kalah atau gagal berarti kita masih perlu berlatih lagi.