in

Jelang Final Piala Dunia, Inilah Kontroversi Partai Puncak yang Jadi Drama Epik Sepak Bola

Selain skill dan ragam gaya permainan, kontroversi juga menjadi bumbu penyedap di Piala Dunia. Berkat adanya drama-drama tersebut ajang ini selalu mampu menyedot ribuan orang untuk melihatnya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata penonton yang mencapai 97 % dari kapasitas stadion di Piala Dunia 2018. Jumlah yang sangat bisa bertambah, melihat ajang ini kini telah mencapai babak puncak turnamen.

Perancis dan Kroasia menjadi Timnas yang berhasil sampai ke partai puncak. Final Piala Dunia sendiri menjadi babak yang paling akbar laga sepak bola. Saking besarnya, momen tersebut menyimpan banyak sekali sejarah, kontroversi, dan rekor tercipta. Seperti contoh 5 pertandingan final turnamen di ulasan ini. Seperti apakah kisahnya? Simak ulasan berikut.

Tendangan kungfu Nigel De Jong hanya membuahkan kartu kuning di Final 2010

Selain kemenangan epik Spanyol lewat sepak bola indahnya. Final Piala Dunia 2010 juga menyisakan sebuah kejadian kontroversi yang pastinya selalu akan teringat oleh pendukung Tim Matador tersebut. Saat itu di tengah perebutan bola antara pemain Belanda dan Spanyol, tiba-tiba muncul sebuah tendangan ekstrem dari Nigel De Jong.

Gerakan yang seperti dipertontonkan di kungfu itu membuat pemain Spanyol langsung terkapar. Kaki mantan pemain Manchester City itu menghantam dada Xabi Alonso yang tengah terbang menyundul bola. Namun berbahaya tersebut hanya mendapatkan sebuah ganjaran kartu kuning. Apabila melihat pelanggarannya harusnya ia sudah diusir keluar lapangan.

Tandukan Zidane ke Materazzi menjadi momen tak terlupa di Final Piala Dunia 2006

Momen paling kontroversi Piala Dunia 2006 di Jerman adalah tandukan Zidane ke Marco Materazzi. Kala itu kedua pemain dipertemukan di partai final. Di tengah laga sengit yang pemenangnya ditentukan lewat babak adu penalti itu. Secara sengaja mantan pelatih Real Madrid menanduk dada sang pemain bertahan berpostur jangkung tim Italia tersebut.

Provokasi berlebih Materazzi terhadap pemain Aljazair itu disebut-sebut menjadi penyebab terjadinya momen penuh kontroversi tersebut. Setelah perilakunya tersebut Zidane langsung dikartu merah oleh wasit Horacio Elizondo. Kejadian yang juga membuat Zizou menutup kariernya dengan sebuah goresan tinta hitam.

Piala Dunia 1998, hadirkan cedera misterius Ronaldo Nazario di partai puncak

Piala Dunia 1998 menjadi edisi ajang empat tahunan yang penuh kejutan. Mulai dari lolosnya kuda hitam Kroasia ke semifinal sampai sebuah sakit misterius Ronaldo. Khusus untuk kasus terakhir tadi menjadi sebuah kejadian kontroversi di final piala dunia lainnya setelah ulasan tadi. Ketika itu menjelang partai Final Piala Dunia 1998 tiba-tiba sang pemain berperawakan besar tersebut mengalami sebuah penyakit misterius.

Ronaldo kalah di Final Piala Dunia 1998 [Sumber Gambar]
Mengutip pernyataan dokter tim Samba tahun tersebut, mantan pemain Real Madrid tersebut tiba-tiba alami gangguan kesehatan berupa keluarnya busa dari mulutnya dan diiringi sebuah kejang-kejang. Kejadian yang juga pada akhirnya memengaruhi performa Ronaldo di partai final menghadapi Perancis.

Gol Hantu Final Piala Dunia 1966 jadi kontroversi terbesar ajang Piala Dunia

Sebelum beberapa hal tadi, kontroversi final Piala Dunia sudah terjadi di final tahun 1966. Saat itu partai puncak hadirkan pertandingan panas dan sarat dendam antara Jerman Barat Vs Inggris. Laga kala itu berjalan dengan sengit, dengan kedua tim saling jual beli serangan. Hal tersebut hasilkan kedudukan sama imbang kuat 2-2 sampai akhir pertandingan.

Kondisi imbang itu akhirnya memaksa babak dilanjutkan lewat drama perpanjangan waktu. Di fase inilah sebuah kontroversi besar akhirnya terjadi. Kala itu gol Geof Hurst pemain Inggris dinyatakan masuk oleh wasit, kendati sebenarnya bola belum benar-benar masuk ke dalam gawang Tim Panzer tersebut. Kejadian yang sontak membuat Tim Tinga Singa akhiri Piala Dunia 1996 sebagai juara.

Kisah-kisah ini menjadi bukti apabila sepak bola dan kontroversi adalah sebuah elemen yang tak terpisahkan. Kendati ada yang dirugikan dari kejadian tersebut, namun berkatnya olahraga mengandung banyak unsur yang membuat terus diagungkan keberadaannya. Adanya kontroversi di Final Piala Dunia juga jadi gambaran apabila babak ini adalah fase besar yang setiap orang ingin keluar jadi pemenangnya.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Sama-sama Berusia 38 Tahun, Mulan Jameela dan Wulan Guritno Miliki 4 Perbedaan Ini Loh

Luzhiniki Stadium, Panggung Final Piala Dunia 2018 yang ‘Dincintai’ Bung Karno