Yogyakarta penuh dengan kenangan. Hal inilah yang ada di benak orang yang pernah berkunjung ke Kota Gudeg. Berbagai kuliner bukan hanya gudeg, patut dicoba ketika di Yogyakarta. Belum lagi banyaknya tempat wisata mulai dari yang gratis sampai berbayar. Tentunya dilengkapi dengan penginapan yang harganya pun bersahabat.
Namun, beberapa waktu ini Yogyakarta seolah memiliki citra kurang baik. Pasalnya, klitih kerap terjadi terutama saat malam. Pelaku klitih kerap menyakiti korban dengan membacok atau tindakan melukai lainnya. Tidak sedikit korban yang jatuh akibat klitih, bahkan baru-baru ini sampai ada yang meninggal. Sebenarnya apa itu klitih dan bagaimana bisa terjadi? Boombastis.com akan mengulas lebih jauh di bawah ini.
Makna klitih sebenarnya tidak berkaitan dengan kriminal
Kenakalan pelajar yang berubah jadi tindak kriminal
Klitih kini dikaitkan dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Yogyakarta. Pelaku klitih biasanya anak sekolahan tingkat menengah dan mahasiswa. Mereka kerap menjalankan aksinya di tempat yang cenderung sepi saat malam hari. Bukan mengambil harta korban, pelaku klitih seolah memuaskan diri dengan melukai orang lain, seperti membacok. Mereka ingin mendapatkan pengakuan dari teman sejawatnya.
![Ilustrasi pelaku klitih dan motornya. [Sumber Gambar]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2022/04/Ilustrasi-pelaku-klitih-dan-motornya.-Sumber-Gambar.jpg)
Korban klitih biasanya acak, siapa saja pengguna jalan yang tengah melintas di jalanan. Rata-rata korban klitih adalah pria, tetapi ada juga yang perempuan. Setelah melakukan aksi, pelaku kabur dari lokasi tanpa mengambil harta korban. Walaupun begitu, tentunya tindakan ini sangat meresahkan, baik warga maupun wisatawan di Yogyakarta. Sampai ada tagar #Jogjadaruratklitih. Ada pula warganet yang berkomentar menjadi takut mengunjungi Yogyakarta karena adanya klitih.
Kekerasan pelajar Yogyakarta ada sejak 1980-an
Klitih memakan korban sampai meninggal
Pelaku klitih bukan hanya melukai korban melainkan juga sampai terjadi pembunuhan. Sepanjang 2021 saja ada setidaknya 5 korban meninggal akibat klitih. Baru-baru ini, tepatnya saat awal puasa, seorang pelajar asal Kebumen meninggal dunia diduga menjadi korban klitih. Ia terluka akibat gir motor dari 5 orang pelaku. Kelima pelaku merupakan pelajar dan mahasiswa yang sudah ditangkap oleh polisi. Diketahui bahwa korban yang berusia 18 tahun merupakan anak dari anggota DPRD Kebumen.
BACA JUGA: 4 Fakta Tawuran Berujung Maut di Bogor, Renggut Nyawa Pelajar di Tempat Akibat Luka Bacok
Klitih sudah lama terjadi di Yogyakarta tetapi sampai sekarang belum bisa diberantas. Peristiwa ini tentunya meresahkan. Semoga saja polisi dan pihak terkait bekerja sama dan menyelesaikan masalah klitih.