in

Cerita Unik Presiden Sukarno yang Dulu Sempat Diberi Nama Kusno Hingga Akhirnya Diganti

Sosok Presiden Sukarno memang tak lepas dari kisah-kisah unik yang terkadang luput dari pandangan banyak orang. Di balik kharismanya yang begitu menancap erat di dalam benak rakyat Indonesia, tokoh kelahiran 6 Juni 1901 itu ternyata sempat diberi nama Kusno, yang diceritakan dalam otobiografinya, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.

Di balik penggantian nama tersebut, Sukarno bercerita bahwa penggantian nama itu berhubungan dengan dirinya yang kerap sakit-sakitan. Memang, ada sebagian orang zaman dahulu yang masih memegang erat pada tradisi. Salah satunya mengganti nama nama anak mereka karena sesuatu hal (sakit-sakitan, bernasib sial, dsb).

Dalam otobiografinya, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang dikutip dari Historia.id, Sukarno menceritakan bahwa dirinya kerap sakit-sakitan seperti terkena malaria dan disentri. Maka dari itu, namanya pun diganti dari yang sebelumnya Kusno menjadi Sukarno.

Presiden Sukarno dalam sebuah kesempatan [sumber gambar]
Namun, ada kisah berbeda dari pergantian nama tersebut. Bukan soal Kusno atau Sukarno sakit-sakitan, tapi datang dari usulan kakak perempuan Sukarno, yaitu Karsinah. Kisah ini sendiri termuat dalam riwayat singkat ibu Sukarno, Ida Ayu Nyoman Rai, Bung Karno Anakku, karya Soebagijo I.N, yang awalnya berjudul Pengukir Jiwa Soekarno, terbit tahun 1949.

Percakapan antara Kusno dan Karsinah pun berlangsung. Membahas rencana soal penggantian nama tersebut. “Kus, Kus…Bagaimana Kus, pendapatmu, apabila nama kita ini diganti saja?” ucap Karsinah bertanya kepada sang adik.

“Mengapa diganti yu? Apa salahnya kita memakai nama Karsinah dan Kusno?”

Dalam percakapan tersebut, Karsinah merasa bahwa namanya dirinya dan sang adik tida enak didengar. Sebutan Nah..Karsinah dan Kus..Kusno.. saat dipanggil secara berulang-ulang, dianggapnya tidak enak didengar. Bahkan sang nama adik dianggapnya sebagai Tikus (Kus..).

Presiden Sukarno [sumber gambar]
“Saya rasa Kus, nama kita ini tidak begitu sedap didengar oleh telinga. Ayah kalau memanggil saya, Nah… Karsinah… Nah… Karsinah… Ah, tidak sedap nian di telinga. Dan apabila memanggil engkau: Kusss… Kus… Tikus atau bagaimana engkau itu?” ucap Karsinah yang dikutip dari Historia.id.

Mendengar ucapan sang kakak, Kusno pun terdiam sejenak dan kemudian berpikir. Dalam hatinya, ia membenarkan saran sang kakak soal namanya. Apakah dirinya mau dipanggil “kus..kus..” yang dianggap seperti tikus. Kusno pun mengiyakan saran tersebut. Ia juga ingin ganti nama.

“Saya pikir-pikir benar juga engkau, yu. Sebenarnya bagi saya sendiri juga tidak senang dipanggil Kus itu. Kus itu singkatan dari Tikus atau bagaimana? Atau singkatan dari… kakus, barangkali. Ah, tidak… saya tidak mau lagi dipanggil Kus. Walau oleh ayah atau ibu sekalipun.” kata Kusno membenarkan.

Presiden Sukarno sungkem kepada sang ibu, Id Ayu Nyoman Rai [sumber gambar]
Segera, rencana tersebut kemudian diutarakan kepada sang ayah, Raden Sukemi Sosrodiharjo yang kemudian menyetujui hal tersebut. Meski demikian, dirinya mengajukan syarat: bahwa nama baru Karsinah diawali dengan huruf Jawa KA. Sementara Kusno, dimulai dari huruf Jawa SA dan akhiran huruf NA.

Menurut Soebagijo I.N dalam bukunya Bung Karno Anakku, tak ada keterangan lebih lanjut di balik alasan syarat tersebut. “Tidak pernah ada orang menerangkan mengapa guru Sosro mengajukan syarat yang demikian itu,” tulis Soebagijo yang dikutip dari Historia.id.

BACA JUGA: 5 Fakta Unik Bung Karno ini Pasti Jarang Diketahui Orang Indonesia

Akhir dari pergantian nama itu, sang kakak Karsinah memiliki nama baru sebagai Karmini. Sementara Kusno memilih nama Sukarno. Kelak. sang adik inilah yang menjadi penyambung lidah rakyat masyarakat Indonesia. Di mana ketokohannya sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, tetap abadi dan hidup di hati masyarakat hingga hari ini.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Mengulik Strategi Marketing Es Krim Aice di Balik Rasa Enak dan Harga yang Murah Meriah

Selagi Air Belum Tinggi, Gunakan Cara 5 Ini untuk Menghalau Banjir Agar Tak Masuk Rumah