in

Nikita Wullur, Gadis yang Alami Kisah Serupa Seperti Film ‘Surat Kecil Untuk Tuhan’

Kisah Nikita Wullur

Film ‘Surat Kecil Untuk Tuhan’ sempat menyita perhatian pada pertengahan 2011 lalu. Kisah yang diangkat dari kisah nyata ini membuat banyak orang simpati dengan tokoh Keke yang tetap semangat melawan kanker ganas yang di deritanya. Bukan hanya Keke saja ternyata, di Manado baru-baru ini viral gadis yang meninggal setelah bertahun-tahun berjuang dengan penyakitnya.

Tragisnya, Nikita Wullur yang seharusnya melangsungkan pertunangan dengan kekasihnya pada 27 Januari kemarin meninggal tepat hari bahagia tersebut. Kisah legkapnya seperti Boombastis rangkum berikut.

Memiliki banyak prestasi gemilang

 

Nikita Wullur [Image source]
Jika sosok keke di ‘Surat Kecil Untuk Tuhan’ adalah seorang siswa yang berprestasi maka begitu pula dengan Nikita Wullur. Ia adalah sosok gadis muda bertalenta yang sangat aktif berpartisipasi dalam tiap kegiatan. Di umurnya yang masih sangat muda, gadis kelahiran tahun 1997 ini sudah memberi pelatihan tari rohani di gereja-gereja, bukan hanya di Manado saja tapi juga di luar kota. Tak hanya sebatas tari, ia juga ambil bagian dalam teater dan seringkali menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai acara.

Bertahun-tahun berjuang melawan maag akut

Nikita Wullur mengidap maag akut [Image source]
Kalau Keke di  ‘Surat Kecil Untuk Tuhan’ meninggal setelah melawan kanker yang menggerogoti wajahnya, Nikita meninggal setelah melawan maag akut yang sudah dideritanya selama bertahun-tahun. Seperti yang sudah dijelaskan oleh sang ayah, Robert Wullur, jika Nikita sudah lama menderita sakit karena pola makan yang tak teratur hingga berakibat naiknya asam lambung. Ternyata bukannya membaik, tanggal 27 Januari, pukul 1 dini hari Nikita harus pergi untuk selama-lamanya.

Meninggal di tanggal yang sama dengan hari pertunangannya

Viralnya kisah Nikita ini sebenarnya karena unggahan sahabatnya Julia Filia Kolatung di akun Facebook. Julia mengabadikan moment ketika tunangan Nikita, Andre Manoppo menyematkan cincin yang seharusnya menjadi penanda hari bahagia mereka, sedangkan Nikita sudah meninggal dimasukkan ke dalam sebuah peti. Dalam video tersebut tampak seorang lelaki yang menangis setelah memasang cincin di jari Nikita. Postingan ini sudah dilihat oleh 128 ribu viewers serta sudah dibagikan hampir 4000 kali.

Nikita di hati para sahabat-sahabatnya adalah sosok yang baik

Nikita dan Andrea Manoppo [Image source]
Kematian Nikita Wullur tak hanya meninggalkan luka mendalam di hati sang tunangan Andre saja, tapi juga teman terdekat dan sahabatnya. Di mata Julia Filia Kolatung yang sudah menjadi sahabat Nikita selama 8 tahun, Nikita adalah sosok sederhana yang tak mau menyusahkan orangtuanya. Bahkan, saat teman-temannya punya hape android, Nikita tidak terlalu tergoda untuk punya juga. Penuturan yang tak kalah menyayat diungkapkan oleh sepupunya, Brenda Sai yang selama ini menjadi tempat curhat Nikita mengenai kehidupan dan penyakitnya. Brenda Sai sering mendengar Nikita berbicara jika ia ingin sekali sembuh.

‘Putri Tidur’ yang ingin menjadi ‘Princess Frozen’ saat kematiannya

Nikita dalam balutan busana princess [Image source]
Nikita oleh ibunya dijuluki ‘Putri Tidur’ karena memang sering bangun kesiangan. Hal itu masih terbawa ketika prosesi pemakaman Nikita, sang ibu membisikkan sesuatu seolah menyuruh Nikita untuk bangun. Tak hanya itu, sedari sakit Nikita memang sering bercerita kepada sepupunya jika ia ingin sekali didandani seperti princess frozen misalnya ia meninggal dunia. Nikita membayangkan bagaimana cantiknya jika ia bisa berdandan mirip Anna atau Elsa. Brenda Sai yang mendengar itujuga tak akan menyangka kalau Nikita benar-benar pergi secepat itu.

Hingga akhir hayatnya, Nikita tetap punya keinginan untuk hidup lebih lama, namun apalah daya takdir berkehendak lain, ia meninggal tepat di hari pertunangannya dengan sang kekasih. Nikita mengajarkan kita untuk tetap harus berjuang, tak peduli apapun hasil akhirnya. R.I.P Nikita!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Audrey Yu Jia Hui, Gadis Keturunan Tionghoa yang Cinta Mati dengan Pancasila tapi ‘Tak Dianggap’ Negara

5 Episode ‘Running Man’ Paling Seru dan Lucu yang Bakalan Bikin Kamu Ngakak