in

Hanya Lulusan SD, Kakek Muryani Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Bikin Para Ilmuwan Melongo!

Sampah plastik adalah barang tak berguna yang paling bikin PR. Salah satu alasannya karena ia susah dimanfaatkan lagi apalagi kalau menunggu diurai, bisa seratus tahun katanya. Makanya kemudian berbagai cara dilakukan agar sampah jenis ini bisa diolah. Mulai didaur ulang sampai dibikin BBM. Ya, siapa yang menyangka plastik bisa disulap jadi premium dkk.

Adalah Muryani, sosok yang telah menemukan alat canggih pengolah sampah tersebut. Dan kamu mungkin tercengang ketika tahu pria lanjut usia ini hanyalah seorang tukang sampah. Makin terkejut lagi ketika tahu kalau si kakek juga cuma lulusan SD. Kisahnya pun akhirnya jadi berita dan sempat bikin salah satu perusahaan besar kepincut dengan kemampuannya. Seperti apa ceritanya? Simak ulasan berikut ini.

1. Hanya lulusan SD dan belajar secara otodidak

Mungkin banyak yang menyangka jika alat ini dibuat oleh professor atau orang berpendidikan tinggi. Namun, nyatanya Kakek Muryani hanya lulusan SD yang tidak pernah belajar tentang reaksi bahan-bahan kimia. Hanya dengan berbekal ilmu yang diajarkan oleh sang ayah dulu, ia mencoba peruntungan untuk membuat alat tersebut secara otodidak. “Saya hanya lulus SD saja karena waktu itu keluarga saya broken home. Dan saya sempat diberitahu oleh ayah saya jika plastik dipanaskan bisa jadi minyak. Dari situ saya praktek sendiri hingga jadi seperti ini,” katanya.

Kakek Muryani hanya lulusan SD [Image source]
Pekerjaan sebagai petugas kebersihan juga memudahkan ia untuk bereksperimen dengan sampah-sampah plastik. Berbekal sampah di Bank Sampah serta pemberian warga sekitar, kakek Muryani mencoba untuk memasukkan sampah tersebut ke dalam Destilator. Beberapa kali mencoba memang tak berhasil, bahkan pernah meledak. Tak putus asa, berkat usaha gigih kakek Muryani untuk terus mencoba dan berinovasi terciptalah alat penghasil BBM ini.

2. Cara kerja destilator yang sederhana namun hasilnya luar biasa

Destilator kakek Muryani cara kerjanya sederhana, tapi bisa menghasilkan 3 BBM jenis berbeda, yaitu solar, premium, dan minyak tanah. Destilator yang sering digunakan kakek Muryani sendiri adalah yang kapasitas sampah 10 Kg. Dari 10 Kg sampah tersebut akan menghasilkan 10 liter BBM, 6 liter solar, 2,5 liter premium dan 1,5 liter minyak tanah.

Cara kerja Destilator [Image source]
Proses penyulingan tersebut membutuhkan waktu 4 jam dipanaskan dengan suhu 200 derajat celcius. Dalam proses penyulingan, BBM akan memisah secara sendirinya karena sudah diatur oleh alat bernama kondesor, komponen untuk memilah milih sampah berdasarkan konstruksi berat ringan. Minyak yang dihasilkan dari alat ini diberi nama BBM plast, atau bahan bakar yang terbuat dari plastik murni.

3. BBM dijual dengan harga murah dan lebih terjangkau

Tak cuma dibuat dengan alat hasil karya sendiri, BBM plast kakek Muryani ini ternyata banyak diminati oleh warga sekitar karena harganya yang murah meriah dan tidak mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. BBM plast ini biasanya dijual per liter Rp. 7000 untuk premium, Rp. 6500 untuk solar, dan Rp. 9500 untuk minyak tanah.

BBM harga terjangkau [Image source]
Bukan hanya sepeda motor saja, kakek Muryani menuturkan kalau BBM plast juga bisa digunakan oleh para petani pada mesin pembajak sawah. Menurut salah satu pelanggan, Nur Ali, dia mengaku setiap 2 hari sekali ia mengisi bensin dengan BBM plast. “sama seperti BBM pada umumnya, mesin tetap enteng dan harganya jauh lebih murah”. ucapnya.

4. Peraih penghargaan tingkat Provinsi Jawa Timur bidang energi

Karena alat temuannya diakui oleh masyarakat, kakek Muryani mendaftar untuk mengikuti lomba inovasi teknologi di kabupaten, dan hasilnya ia keluar sebagai juara. Tak cuma itu, alat Destilator tersebut juga mengantarkan ia meraih penghargaan di bidang energi tingkat Provinsi Jawa Timur.

penghargaan kakek Muryani [Image source]
Untuk mengembangkan alat temuan ini, kakek Muryani juga menjualnya ke beberapa pelanggan yang  tersebar di seluruh Indonesia dengan harga puluhan juta rupiah. Tak cukup dengan penghargaan saja, ada pihak yang menawari kakek 7 cucu ini untuk bergabung di lembaga riset, tapi kakek Muryani menolak dan tetap memilih menjadi petugas kebersihan di bank sampah. Petugas sampah adalah pahlawan katanya!

Sampah memang menjadi salah satu masalah serius yang ada di Indonesia. Dengan ditemukannya alat ini harapannya bisa menjadi solusi pencemaran lingkungan akibat tidak terurainya limbah sampah plastik. Terkadang mungkin kamu merasa kecil dan tak bisa melakukan banyak hal, tapi selagi gigih seperti kakek Muryani, hasil yang didapat juga akan bermanfaat bagi banyak orang. Kerja kerasnya memang layak mendapatkan apresiasi dari seluruh pihak pemerintah mengingat fungsi dari alatnya. Yah, semoga segera bisa mendapatkan hak paten deh!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Mengenal Baia, Kota Kuno “Penuh Dosa dan Surga Dunia” yang Ditenggelamkan ke Dasar Laut

Bertenaga Nuklir Hingga Pakai Ponsel, Inilah 4 Teori Kapal Nabi Nuh yang Sempat Bikin Melongo