“Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang jatuh cinta, lalu tetap menjaga kesucian dirinnya, menyembunyikan rasa cintanya dan bersabar hingga mati maka dia mati syahid.” (Diriwayatkan oleh Hakim, Khatib, Ibnu Asakir, Dailami dan lainnya)
Cinta. Sungguh sebuah rasa manis yang dianugerahkan Allah kepada manusia, sebagai rasa fitrah yang menuntun manusia tumbuh dengan adanya rasa belas kasih dan menumbuhkan rasa berkasih antar sesama manusia. Maha Besar Allah.
Dengan rasa itu pula, muncul ketertarikan antara laki-laki dan perempuan. Dua makhluk yang ditakdirkanNya berpasangan, dengan aliran cinta dan kerinduan sebagai pendorongnya. Yang membedakan adalah, apakah aliran itu mengalir di atas ridhoNya atau tidak. Memendam kerinduan kepada seseorang yang dicintai, dengan kesabaran penuh percaya pada takdirNya, berusaha menjaganya agar tidak menjerumuskan pada lembah dosa, adalah sebuah kerinduan yang manis.
Terasa menyakitkan memang ketika kerinduan pada sang kekasih hati yang mencengkeram kuat di hati tak mampu tersampaikan lewat kata-kata, tak mampu bersua, tak mampu saling apapun.Hanya do’a yang bisa terukirkan, memohon pertolongan Illahi, semoga kerinduan ini bertemu muara di atas keridhoanNya.
1. Adam dan Hawa
Sungguh sebuah cerita manis, kerinduan Adam terobati setelah beratus-ratus tahun terpisah dengan sang belahan jiwa. Allah mempertemukannya dengan Hawa yang dicintainya. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ketika Allah menurunkan Adam dan Hawa ke bumi, mereka turun di tempat yang berbeda. Adam diturunkan ke sebuah negeri yang dikenal sebagai negeri Syams, sedangkan Hawa diturunkan di Arab Saudi.
2. Fatimah dan Ali
Kesabaran dalam cinta dan ketakutan pada Rabb-nya, mengukir kisah manis Fatimah dengan Ali. Saling mencintai, saling merindukan, membuat setan bahkan tak tahu karena begitu kuatnya mereka menjaga cinta dan kerinduan itu agar tak mengotori hati mereka. Dan Allah akan selalu menolong hambaNya yang berserah dan tunduk kepadaNya demi mengharap ridhoNya. Kemudian setelah menolak pinangan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, justru Rasulullah menerima pinangan Ali bin Abi Thalib untuk puteri cantiknya, Fatimah Az-Zahra.
3. Muhammad dan Khadijah
Sungguh, ketika kita mencintai seseorang, lupakah kita padaNya? Apakah kita lebih sibuk mencari celah agar bisa mendapatkan orang tersebut sampai lupa bahwa semua kuasa ada padaNya? Percayalah, kerinduan dan cinta yang mengalir lembut dalam hati kita atas ridhoNya, kesabaran kita menjaganya agar tak membuatNya murka, dengan terus berserah dan tunduk padaNya, khusnudzon padaNya, memohon pertolongan hanya kepadaNya, maka Allah akan memilihkan satu jalan terbaik untuk kita. Percayalah, Allah Maha Menepati Janji. (sof)