in

Kerasnya Pendidikan di China, Asrama Sejak TK hingga Belajar Belasan Jam Per Hari

China menempati posisi nomer satu sebagai negara dengan populasi terpadat di dunia. Tak hanya itu saja, China juga tercatat sebagai negara yang terkenal bagus dalam hal pendidikan. Sistem pendidikan negara ini sudah menyesuaikan kurikulum internasional. Pendidikannya pun berbasis karakter kuat, sehingga menghasilkan para pelajar yang berprestasi dan unggul.

Akan tetapi, di balik pendidikan yang sukses, ada beberapa hal yang justru membuat siswa-siswi kewalahan dan stres. China terkenal punya jam belajar lebih banyak, normalnya 8-10 jam. Bahkan, ada yang masih mengambil kelas di luar jam tersebut. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan berikut ini ya!

Asrama untuk anak-anak yang duduk di bangku TK

Sahabat Boombastis pasti tau kalau anak-anak TK di tanah air masih diantar jemput oleh orang tua kan? Karena, si anak belum bisa berpisah dengan orang tua mereka dan merasa takut. Berbeda dengan China, di mana anak usia TK sudah banyak yang diantar untuk sekolah di asrama.

Anak TK asrama di China [sumber gambar]
Melansir dari BBC, tidak ada data resmi terkait jumlah sekolah TK berasrama di China, tapi diperkirakan mencapai ribuan di seluruh Negari Tirai Bambu ini. Anak-anak yang usianya belum 5 tahun tinggal di asarama sejak Senin pagi sampai Jumat sore, mereka hanya pulang akhir pekan saja. Wow!

Waktu belajar lebih dari 8 jam sehari

Siswa di China [sumber gambar]
Berbeda dengan di Indonesia dengan waktu belajar di sekolah rata-rata 8 jam setiap hari, aktivitas sekolah di China jauh lebih panjang. Kelas akan dimulai jam 8 pagi dan berakhir hingga jam 4 sore. Setelah kelas berakhir di sore hari, para siswa ini tidak langsung pulang ke rumah. Mereka akan melanjutkan belajar atau mengerjakan tugas sampai jam delapan malam. Ini baru dinamakan tiada hari tanpa belajar, bestie!

SMA Mao Tan Chang, salah satu sekolah yang dikenal sebagai lembaga ekstrem

Jika sistem sekolah di perkotaan anak-anak akan belajar di sekolah lalu sebagian mengambil kelas tambahan (bimbel), ada salah satu SMA yang terletak di pedesaan China yang dikenal sebagai sekolah ekstrem. Sekolah ini dikenal dengan nama SMA Mao Tan Chang. Di sekolah ini siswa bisa belajar sampai 48 jam, siang dan malam.

SMA Mao Tan Chang [sumber gambar]
Tak ada internet, warnet, televisi, smartphone, ataupun fasilitas hiburan. Siswa juga tinggal di asrama yang letaknya di daerah pegunungan. Sekolah menerapkan hukuman ala militer jika ada siswa yang melanggar aturan. Sebagai ganjaran, sekolah menjamin siswanya lulus di universitas ternama, karena memang sangat giat belajar.

Susahnya lulus pada ujian Gaokao

Ujian di hutan [sumber gambar]
Tak hanya waktu belajar yang panjang saja, China mempunyai ujian kelulusan yang susah dilewati. Ujian yang dikenal dengan nama Gaokao ini adalah proses mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas. Populasi warganya yang banyak membuat peserta ujian yang akan masuk ke universitas ini dibatasi. diadakan selama 9 jam yang ditempuh dalam kurun waktu 3 hari, di mana hanya 40% siswa saja yang dapat lulus.

Tingginya tingkat bunuh diri siswa karena tertekan dan stres

Teralis anti bunuh diri [sumber gambar]
Sistem belajar yang tak kenal waktu, ditambah belajar tambahan di luar jam sekolah, susahnya kelulusan pada ujian masuk universitas, pasti membuat siswa merasa tertekan. Tak heran kalau tingkat bunuh diri siswa di China juga tinggi. Bahkan, beberapa bangunan sekolah di China menggunakan teralis besi untuk mencegah siswa agar tidak melompat dari lantai atas sekolah. Yap, sekolah ini terlihat lebih mirip dengan sel penjara, karena dikelilingi pagar-pagar besi.

BACA JUGA: Konglomerat Nggak Boleh Terlalu Kaya, Ini 4 Aturan Nggak Biasa yang Cuma Ada di China

Nah, begitulah kerasnya sekolah di China. Selain fakta-fakta di atas, kadang ada juga siswa yang menciptakan alat-alat canggih, agar bisa lulus ujian tertentu. Persaingan untuk bisa masuk sekolah dan universitas terbaik membuat setiap siswa yang lahir juga harus menjadi yang terbaik dan terpintar.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Aksi gila bule di Bali

4 Aksi Gila Bule di Bali, Foto Telanjang di Pohon Keramat sampai Duduk di Tempat Sembahyang

Penampilan Kembali Kece, 6 Artis Indonesia Ini Lakukan Transplantasi Rambut