Beberapa tahun lalu, tepatnya saat masih di bawah kepresidenan Soeharto dan beberapa tahun setelahnya, banyak prestasi Indonesia yang cukup membanggakan dan diakui dunia. Akan tetapi prestasi-prestasi tersebut kini semakin memudar.
Sekarang ini, tidak sedikit orang yang berharap bahwa kehidupan di masa-masa kepemimpinan Presiden Soeharto dengan segala hal yang murah dapat dirasakan kembali. Tidak hanya itu saja, harapan akan peraihan prestasi guna menganggakat nama Indonesia di mata dunia juga terus dielu-elukan.
Bukan bermaksud membandingkan hasil dari setiap presiden di Indonesia, berikut ini ada beberapa prestasi hebat Indonesia di waktu dulu dan kini terus menurun.
1. Indonesia pernah menjadi negara pengekspor beras terbesar di dunia
Pada masa Orde Baru, selain dalam hal pertahanan dan keamanan, sektor pertanian juga menjadi salah satu yang paling diperhatikan oleh pemerintah Indonesia pada saat itu. Dikarenakan hal tersebut, sektor pertanian di Tanah Air sangat bagus. Teknologi dan penyuluhan tentang pertanian disebarkan ke seluruh pelosok Nusantara dan hasilnya stok beras di Tanah Air sangat berlimpah.
Sayangnya, dari negara pengekspor beras terbesar di dunia, sekarang ini Indonesia menjadi negara pengimpor beras dari beberapa negara di Asia Tenggara. Padahal sebenarnya, Indonesia juga masih mampu untuk kembali menjadi negara pengekspor beras karena suburnya tanah di berbagai wilayah di Tanah Air serta mayoritas penduduknya yang memang agraris. Namun entah kenapa hal tersebut belum terwujud.
2. Malaysia pernah ‘berguru’ pada Indonesia
Jika ditarik mundur sekitar setengah abad silam, sektor pendidikan di Indonesia sangat maju yang membuat Malaysia harus ‘berguru’ ke Tanah Air. Pemerintah Negeri Jiran tersebut banyak mengirimkan putra-putri terbaik mereka untuk menimba ilmu di beberapa perguruan tinggi di Indonesia saat itu.
Walaupun belum dapat dikatakan sepenuhnya mengalahkan Malaysia, akan tetapi sedikit demi sedikit sektor pendidikan di Indonesia mengalami perbaikan dan banyak putra-putri bangsa yang terkenal, bahkan sampai taraf dunia.
3. Indonesia Pernah Jadi Negaranya Para Pebulutangkis Hebat Tingkat Dunia
Mungkin generasi milinea sekarang ini banyak yang tidak mengenal nama-nama pebulutangkis hebat Indonesia, seperti Icuk Sugiarto, Susi Susanti sampai dengan Mia Audina Tjiptawan. Padahal, melalui tangan dan kerja keras mereka, Indonesia pernah dikenal sebagai negara penghasil para pebulutangkis hebat level internasional.
Saat ini, kehebatan Indonesia dalam bidang bulutangkis sudah dapat disamai oleh banyak negara, seperti Cina, Denmark dan Malaysia. Tentunya menjadikan satu hal yang disayangkan jika prestasi dan gelar negara penghasil para pebulutangkis hebat dunia itu lepas dari tangan Indonesia yang dikarenakan regenerasinya dirasa lambat.
4. Singapura Pernah Tiru Indonesia dalam Hal Transportasi
Sekitar 2 atau 3 dekade sebelum ini, ternyata diam-diam Singapura mencontoh sistem transportasi di Indonesia, yaitu bersepeda. Beberapa tahun lalu memang alat transportasi sepeda sangat populer dan digunakan oleh banyak orang di Indonesia karena kendaraan bermesin masih tergolong sedikit dan terbilang mahal pada tahun-tahun itu.
Sayangnya, semakin bertambah tahun ditambah dengan semakin banyaknya alat transportasi umum bermesin di Tanah Air, penggunaan sepeda justru merosot tajam. Banyak orang yang lebih suka menggunakan kendaraan bermotor ketimbang harus bercapek-capek mengayuh sepeda untuk menuju suatu tempat. Macet dan polusi akhirnya menjadi makanan sehari-hari pengguna jalan di Indonesia.
5. Indonesia Pernah Dikenal sebagai Negara dengan Masyarakat yang Ramah
Memang tidak dapat digeneralisasikan secara menyeluruh, akan tetapi jika dibandingkan beberapa tahun lalu, banyak orang asing yang suka datang ke Indonesia karena menganggap masyarakat di negara ini sangat ramah dan tidak rawan konflik atau tindak kekerasan.
Tentunya bukan hanya tugas dan pekerjaan pemerintah saja untuk mengembalikan Indonesia ke masa kejayaannya, karena semua itu juga membutuhkan bantuan dan dukungan dari seluruh masyarakat mulai Sabang sampai Merauke.
Bukan suatu hal yang mustahil jika kebersamaan dan satu tekad untuk mewujudkan Indonesia jaya dan kembali memiliki prestasi seperti di tahun-tahun lalu ada dalam setiap pikiran dan sanubari setiap orang.