Ada pepatah yang mengatakan, ‘kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah’. Mungkin pepatah tersebut memang tidak salah. Terlebih adanya beragam kisah seperti Malin Kundang yang melupakan ibunya. Namun, ada kalanya pendapat tersebut tak sepenuhnya benar. Tentu lain anak, lain pula cara memperlakukan orangtua mereka. Orang dilahirkan dengan sifat yang beragam, kehidupan dan pembelajaran yang menempa juga akan membentuk kepribadian seseorang.
Jika di dunia ini begitu banyak anak yang durhaka pada orangtua, percayalah bahwa anak berbakti juga masih lebih banyak. Dan berikut ini adalah kisah mengharukan tentang betapa berbaktinya anak manusia meski ia memiliki kekurangan.
Kvukthong Yoirurob menyuapi ibunya dengan tangan yang terbatas
Kisah pertama datang dari Negeri Gajah Putih. Di mana seorang pria bernama Kvukthong Yoirurob telah menampar perasaan semua orang yang memiliki fisik sempurna. Pria tersebut telah membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk berbakti pada ibu yang telah melahirkannya.
Tanpa tangan, Chen Xingyin masih bisa merawat ibunya
Kisah petani asal China ini tak kalah mengharu biru dari Kvukthong. Pria berusia sekitar 50 tahun ini bahkan tak memiliki tangan untuk bisa menyaapi seperti yang dilakukan Kvukthong pada ibunya. Namun, sebagai seorang anak yang bertanggung jawab, tidak memiliki tangan tak mengurungkan niatnya untuk berbakti, dengan menggunakan mulut, Chen Xingyin menyuapi ibunya yang lumpuh.
Chen Xiaotian rela ginjalnya diambil demi sang ibu
Kisah inspiratif selanjutnya masih berasal dari tanah China. Bocah kecil ini sudah didiagnosa tumor otak sejak usia 5 tahun. Hingga memasuki usia 7 tahun, penyakitnya makin agresif saja. Chen bahkan kehilangan pengelihatannya. Tim medis yang merawat Chen mengatakan jika ia tak akan bisa melewati masa remaja. Meski begitu, ibunya tetap setia menemaninya di rumah sakit.
Meski masih kecil, jiwa Sinar begitu besar
Mungkin kita masih ingat beberapa tahun lalu, sempat viral berita tentang bocah kecil berusia 6 tahun yang merawat ibunya yang lumpuh. Namanya Sinar, bocah SD yang harus melakukan beragam pekerjaan yang bisa dibilang ‘belum waktunya’. Tiap hari Sinar harus merawat ibunya yang lumpuh, mulai dari makan, minum, memandikan hingga membantu ke kamar mandi. Untuk urusan memasak, Sinar juga melakukan kewajiban tersebut.
Empat kisah tersebut setidaknya menjadi bukti, bahwa kasih anak juga sepanjang jalan. Mungkin berkat jasa sang ibu juga yang berhasil mendidik mereka menjadi manusia yang ‘berjiwa besar’. Semoga kisah di atas menjadi inspirasi, dan membuat kita lebih menghargai dan berbakti pada orangtua.