Pemberantasan aksi teror di Indonesia terus dilakukan, salah satunya saat seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN ditangkap karena menjadi terduga teroris. Penangkapan ini tentunya menarik perhatian warga hingga tempat ia bekerja. Saat ini, pegawai tersebut telah diamankan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Ditangkap di dekat rumahnya
Seorang karyawan BUMN ditangkap dengan kasus terduga teroris oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Penangkapan pria berinisial DE ini dilakukan di dekat kediamannya, tepatnya di Jalan Raya Bulan Sentul, Jarapan Jaya, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat, pada hari Senin (14/8/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Selain penggerebekan pegawai PT KAI tersebut, juga dilakukan penggeledahan rumah di Perumahan Pesona Anggrek Harapan. Garis polisi dipasang agar warga tak mendekat selama proses penggeledahan. Di dalam rumah pria berusia 28 ini ditemukan banyak barang yang tak terduga dari warga sipil.
Ditemukan belasan senjata api di dalam rumah
Ditemukan sekitar 16 senjata api, karas panjang dan laras pendek, beserta amunisi berupa ratusan peluru. Dari belasan senjata api, ada air gun yang telah dimodifikasi menjadi senjata api, sisanya merupakan senjata api pabrikan. Selain senjata api dan peluru yang disita untuk dijadikan barang bukti, terdapat pula handphone, kamera, laptop, beberapa buku tebal, hingga bendera berlambangkan ISIS.
Menyebarkan propaganda melalui media sosial
Diketahui DE merupakan seseorang yang terafiliasi ISIS yang bertugas untuk menyebarkan propaganda melalui media sosial. Ia memberi motivasi untuk bersatu dalam berjihad di Facebook. Ia juga diduga terlibat penggalangan dana yang akan digunakan untuk aksi teror. DE bergabung grup di salah satu aplikasi pesan singkat Telegram bernama BEL4J4R PEDUL1 MUHAJ1R. Grup tersebut diketahui berfokus pada penggalangan dana.
Merupakan sosok yang ramah
Penangkapan hingga penggeledahan rumah DE, tentu mengundang perhatian banyak warga sekitar. Banyak orang yang berkumpul melihat proses penggeledahan hingga ditemukannya barang-barang yang menjadi barang bukti. Menurut penuturan ketua RT setempat, DE baru saja pindah sekitar 6 bulan dan mengontrak di perumahan tersebut.
Meski menjadi pribadi yang tertutup, tapi ia mengatakan bahwa DE merupakan orang yang ramah. Tentu, ia dan warga perumahan hingga para rekan karyawan di BUMN tak menyangka bahwa DE akan ditangkap dengan kasus terduga teroris.
BACA JUGA: Rela Pertaruhkan Nyawa, Ini 4 Fakta Kehebatan Densus 88 Membendung Teroris di Indonesia
Sampai saat ini status masih terduga teroris. Namun, meski begitu kita tetap harus lebih hati-hati dan juga waspada pada lingkungan sekitar.