Jamur parasit mungkin jadi urutan ke sekian ketika kita berpikir soal barang jualan. Tapi, bagi penduduk Tibet, benda ini justru prioritas. Pasalnya, hanya bermodal memanen dan menjual barang yang terlihat remeh ini, keuangan mereka akan aman setidaknya dalam beberapa bulan ke depan.
Nama jamur parasit ini adalah Yartsa Gunbu. Bentuknya aneh, macam tanduk panjang yang tumbuh di kepala ulat. Tapi meskipun absurd wujudnya, kamu akan terkejut kalau tahu harga benda ini per pon alias 16 ons nya bisa mencapai $50 ribu, atau sekitar Rp700an juta. Kira-kira di Indonesia ada nggak ya?
Proses munculnya Yartsa Gunbu yang mengerikan
Bak sebuah film, Yartsa Gunbu muncul dengan cara yang bikin bergidik. Diketahui di beberapa daerah di dataran Tibet, ulat-ulat akan masuk ke dalam tanah saat musim kemarau. Mereka hanya akan makan dari akar-akar tumbuhan. Biasanya pula, di dalam tanah ini mereka akan berganti kulit untuk mempersiapkan proses metamorfosis selanjutnya.
Proses pengambilan Yartsa Gunbu sama sekali tidak mudah
Untuk bisa mendapatkan Yartsa Gunbu, penduduk setempat mesti berusaha keras. Pertama jamur ini nggak bisa dilihat dengan cara biasa, harus dengan seksama karena warnanya tersamarkan dengan tanah. Setelah itu, proses pengambilannya sendiri juga susah, di mana penduduk harus menggali dulu dan tak semua Yartsa Gunbu tumbuh di tanah yang empuk.
Harga jualnya bikin geleng-geleng
Seperti yang disebut di atas, jamur ini sendiri rata-rata dihargai sampai $50 ribu. Bahkan untuk kualitas yang oke bisa mencapai $140 ribu alias sekitar Rp1,9 miliar. Agak nggak logis ya harganya, makanya penduduk Tibet antusias begitu musim Yartsa Gunbu tiba.
Ada satu fakta lain soal Yartsa Gunbu, ternyata para pemanen tidak mendapatkan harga setinggi ini untuk jamur mereka. Setelah dijual ke orang kedua dan ke konsumen baru si parasit ini jadi luar biasa mahal.
Alasan kenapa Yartsa Gunbu dibeli dengan harga nggak logis
Kamu tentu bertanya-tanya kenapa barang ini mahal sekali, padahal cuma jamur kecil, parasit lagi. Alasannya tak lain karena ia dikatakan mengandung khasiat pengobatan luar biasa. Pengonsumsinya percaya jika jamur ini bisa meningkatkan kesehatan dan kekuatan fisik. Bahkan rumornya, si jamur bisa jadi penangkal SARS.
BACA JUGA: Bukan Emas Atau Berlian, Inilah Barang yang Dijual Paling Mahal di Dunia
Kalau lihat harganya sih jelas bikin ngiler ya. Tapi, sayang jamur ini hanya tumbuh di sekitaran Tibet dan Bhutan saja. Terkait manfaat Yartsa Gunbu yang katanya bisa sikat SARS, kira-kira ampuh juga nggak ya untuk melawan Covid-19? Seandainya mujarab, jamur ini pasti akan mengalami lonjakan permintaan yang makin tinggi, di mana kemudian bisa berujung pada kepunahan, karena over eksploitasi.