in

Istimewanya Kedudukan Sapi di India, Kotorannya Pun Dianggap Berharga dan Dihormati

Sapi mah enaknya disantap dan dijadikan rendang, lha iya itu kalau di Indonesia, beda halnya di negara India yang menganggap sapi sebagai makhluk suci. Negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu ini percaya bahwa sapi merupakan lambang dari ibu pertiwi yang memberikan kesejahteraan kepada semua makhluk hidup di bumi ini.

Tapi jangan salah pengertian dulu, sapi di India ini punya tempat yang istimewa karena dia dihormati, bukan dipuja. Orang-orang India masih percaya dengan satu Tuhan “eko narayanan na dwityo sti kascit”. Sebagaimana hewan yang dispesialkan, sudah pasti perlakuan terhadap sapi berbeda dari kebanyakan binatang lain, seperti yang akan Boombastis ulas berikut ini.

Sapi punya ambulance khusus layaknya manusia

Selama ini kita mengenal ambulance sebagai mobil pengangkut jenazah atau pemberi pertolongan kepada pasien yang sudah sangat mendesak untuk diselamatkan. Di India, bukan hanya manusia yang punya ambulance, sapi pun mendapatkan hak sama. Ambulance ini diberikan langsung oleh pemerintah India dengan tujuan agar sapi lebih terlindungi.

Ambulance khusus sapi di India [Sumber gambar]
Di dalamnya, sudah ada petugas medis yang menangani sapi sakit, depresi, serta terlantar untuk dibawa ke rumah sakit hewan dan diurus secara layak. Di Indonesia mah sapi jadi rendang, kan?

Bebas berkeliaran di jalan dan dilarang untuk diganggu

Jangan heran kalau plesir ke India dan menemukan sapi berkeliaran di jalan raya serta masuk ke perkampungan di mana masyarakat tinggal. Sapi memang punya hak untuk berada di sudut mana saja. Saking tak terhitungnya sapi yang hidup berbaur dengan manusia,

awal April lalu ada kejadian mengejutkan, di mana seorang pengendara sepeda motor kritis karena ditabrak oleh sapi yang sedang berlari. Kasus seperti ini lumrah terjadi dan tidak ada yang bisa disalahkan –sekalipun pemilik sapi, karena pemerintah India punya undang-undang perlindungan sapi, kembali lagi karena sapi adalah ‘ibu’.

Tidak boleh memakan daging sapi di India

Diganggu saja tidak boleh, apalagi sampai dipotong dan dimakan. Memakan sapi adalah pantangan yang jelas tak boleh dilarang. Jika melanggar maka si pemakan daging sapi harus melakukan ritual penyucian diri di India. Kasus tragis berujung hilang nyawa pernah terjadi (21/6/2018) pada dua pemuda asal Hapur yang habis dihajar massa karena diduga akan menyembelih sapi.

Sapi berjalan bersama manusia [Sumber gambar]
Qasim dan Samayuddin, keduanya adalah jagal yang memang bertugas menyembelih hewan. Namun, fanatik warga akan sapi sepertinya tak dapat dibendung sehingga Qasim meninggal dunia karena pukulan babak belur di tubuhnya. Ngeri amat yak~

Tradisi lempar kotoran sapi

Semua bagian dari diri sapi adalah suci, tak terkecuali kotorannya. Di India ada festival lempar kotoran sapi yang dilaksanakan sehari tepat setelah festival musim semi Ugadi. Kegiatan ini sebagai bentuk perang simbolis tentang sengketa pernikahan mitologis terlarang, Dewi Bhadrakali dan Dewa Veerabhadraswamy (wujud menyeramkan dari Dewa Siwa Hindu), melansir dari Kompas.com. penduduk dibagi menjadi dua kubu mewakili masing-masing dewa dan dewi.

Suasana lempar kotoran sapi [Sumber gambar]
Selanjutnya, kotoran sapi dilempar ke pihak musuh. Lempar kotoran ini bukan sembarangan dengan tujuan menyakiti ya, ada pihak kepolisian yang memastikan bahwa taka da kerusuhan yang terjadi. Perang kotoran sapi juga diyakini membawa dampak baik bagi kesehatan, kemakmuran, dan hujan ketika penduduk desa merayakan persatuan di akhir pertempuran.

BACA JUGA: Melihat Kumuhnya Kehidupan di India, Sisi Gelap yang Jarang Diketahui oleh Orang Banyak

Begitulah istimewanya sapi di India. Bahkan seorang fotographer, Sujatro Ghosh pernah melakukan pemotretan sebagai aksi protes terhadap pemerintah terkait keistimewaan yang diberikan kepada sapi. Ia mengatakan bahwa di negaranya, sapi jauh lebih mulia daripada perempuan. Butuh waktu yang lama untuk seorang perempuan mendapatkan keadilan pasca mengalami kekerasan secara fisik dan seksual dibandingkan seekor sapi yang terluka atau sakit.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Sama-sama Nyoblos, Beginilah Perbedaan Pemilu di Indonesia dan Amerika Serikat

Mengenal Noken, Sistem Pemilu Unik di Papua yang Memilih Lewat Perwakilan Suku