Dalam 6 Hal ini Indonesia Menempati Peringkat Pertama Dunia

Kadang bingung sendiri ketika ingin mencari tahu apakah capaian luar biasa yang pernah diraih negara ini. Ya, alasannya sudah jelas Indonesia kita ini memang belum pernah melakukan apa pun yang bikin dunia lebih memandang negara ini. Kesejahteraan penduduk, prestasi, pendidikan, olahraga, semuanya masih di bawah negara-negara lain.

Meskipun begitu kita tidak boleh underestimate karena Indonesia nyatanya seringkali jadi nomor satu di dunia dalam berbagai hal. Salah satu contohnya adalah sebagai pemilik tambang emas paling besar sedunia. Tak ada yang bisa mengalahkan kita dengan banyaknya emas yang ada di Papua sana. Meskipun kita hanya sedikit sekali menikmati hasilnya.

Tak hanya itu, ada beberapa hal lagi yang membuat nama Indonesia mendunia sebagai jawara atau peringkat pertama. Tak melulu hal bagus sih, beberapa adalah hal yang bakal bikin kita malu. Berikut ulasannya.

1. Indonesia Peringkat Pertama Negara Trilingual di Dunia

Website Swiftkey belakangan meluncurkan sebuah riset unik tentang bagaimana penduduk suatu negara menggunakan bahasa. Hasilnya sangat membanggakan, Indonesia menjadi yang pertama untuk kategori negara pengguna tiga bahasa atau bahasa kerennya trilingual.

Menurut mereka, kebanyakan orang Indonesia lancar dalam menggunakan tiga bahasa yakni Indonesia, Jawa dan juga Inggris. Indeksnya sendiri adalah sekitar 17 persen dari total populasi orang Indonesia. Tempat kedua diduduki oleh Israel dengan indeks 11, 4 persen. Warga Israel terbiasa menggunakan tiga bahasa yakni Inggris, Rusia, dan Ibrani.

2. Indonesia Juara Dalam Pemberantasan Illegal Fishing

Terlepas dengan gayanya yang nyentrik dan kontroversial, tapi kiprah Menteri Susi Pudjiastuti memang layak diapresiasi. Langkah-langkahnya sangat nyata dalam mereduksi berbagai hal buruk, salah satunya adalah fenomena pencurian ikan oleh kapal asing. Seperti yang kita tahu, ibu dari si cantik Nadine Kaiser ini tak segan menenggelamkan atau meledakkan kapal pencuri.

Hasilnya ternyata berdampak luas. Pencuri makin segan dan Indonesia diganjar penghargaan membanggakan. Ya, beberapa waktu lalu Indonesia diberikan penghargaan sebagai negara nomor satu yang paling aktif memberantas eksploitasi sumber daya laut. Mengenai ini Susi pun mengungkapkan kegembiraannya. “Kita wajib bangga, Indonesia kini nomor 1 pemberantasan Illegal, Unreported, Unregulated Fishing di dunia. Ini satu prestasi yang sangat luar biasa. Dunia akan belajar pada kita.”

3. Indonesia Peringkat Pertama Soal Jumlah Wanita yang Bekerja

Entah ini jadi hal yang prestisius atau malah miris. Namun menurut seorang CEO asuransi terkemuka dunia asal Jepang bernama Haruaki Deguchi, Indonesia menempati urutan pertama negara yang paling banyak pekerja wanitanya. Di sisi lain hal ini menunjukkan wanita di Indonesia lebih bisa mandiri, tapi di sisi lain peranan laki-lakinya jadi kalah pamor.

Jepang sendiri menurut Deguchi tidak akan pernah bisa menyaingi Indonesia dalam hal ini. Hal tersebut berhubungan dengan kebiasaan Jepang di mana pria harus selalu lebih superior. Soal kodrat kewanitaan juga begitu. Wanita mungkin tidak mungkin bisa bekerja layaknya pria. Tak hanya soal fisik tapi kontinuitas. Salah satunya, wanita pasti butuh waktu untuk hamil sedangkan pria tidak.

4. Indonesia Peringkat Pertama Dalam Hal Cyberbully

Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah sangat familiar dengan yang namanya sosial media. Mereka sudah sangat mengetahui bagaimana memanfaatkan media ini untuk saling berinteraksi, memperluas jaringan dan sebagainya. Seperti yang sudah-sudah, dampak media sosial ini selalu tak hanya tentang hal-hal baik. Cyberbully adalah salah satu contoh dari dampak buruk media sosial ini. Kabar buruknya lagi, Indonesia menempati peringkat pertama dalam hal ini.

Dari data yang diambil di tahun 2013 lalu, Indonesia menempati peringkat pertama dengan jumlah 38 persen dari total user seluruh dunia. Angka ini sangat mengejutkan karena di tahun sebelumnya Indonesia hanya menyumbang 21 persen kasus cyberbully dunia. Hal ini harus jadi perhatian karena kita adalah yang tertinggi soal hina menghina di media sosial.

5. Indonesia Jadi yang Pertama Soal Perdagangan Satwa Dilindungi

Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh oknum untuk menguntungkan dirinya dengan menjual banyak jenis satwa langka. Indonesia adalah negara terbanyak di dunia soal penjualan satwa langka ini.

Di satu sisi banyak aktivis di Indonesia yang menyuarakan kepada masyarakat, tapi di lain pihak hal tersebut diimbangi dengan aktivitas perburuan satwa liar yang sepertinya tak kunjung berhenti itu. Hal ini sangat ironis tentu saja. Jika suatu ketika ada salah satu spesies langka yang punah, maka sudah pasti dunia akan menuduh orang-orang Indonesia yang melakukannya. Makanya, pihak terkait dan juga masyarakat harus makin aware.

6. Militer Indonesia Jawara di Asia Tenggara

Sebagai hiburan atas fakta-fakta yang sebagian bikin malu, kami menambahkan satu lagi pencapaian prestasi Indonesia yang bisa dibanggakan. Ya, militer kita adalah yang paling hebat di antara deretan negara Asia Tenggara lainnya. Bukan dunia sih, tapi setidaknya kita jumawa di banding Malaysia dan lainnya. Penilaian peringkat militer ini sendiri mempertimbangkan banyak hal. Terutama juga menyangkut pemerintahan serta ranah ekonomi.

Lalu bagaimana dengan peringkat dunia? Dari 193 negara, Indonesia menempati posisi 12. Tentu saja ini adalah raihan yang sangat bagus. Seperti masih masuk akal kalau suatu ketika kita akan bisa mendapatkan peringkat satu soal kemiliteran di dunia. Sementara ini, jadi yang paling jumawa di antara Malaysia, Brunei, dkk, agaknya tidak terlalu buruk.

Siapa sangka jika Indonesia ternyata banyak menempati posisi pertama di dunia. Meksipun sebagian bukan hal-hal yang bagus. Meskipun begitu, kita harus tetap bangga, di satu sisi karena bisa melakukan pencapaian besar yang mungkin tidak mudah dilakukan bangsa lain di dunia. Namun harus prihatin dan juga melakukan langkah nyata untuk persoalan yang negatif. Sebisa mungkin kita tak lagi jadi juara cyberbullying atau penjualan satwa langka. Indonesia pasti bisa!