Columbus selama ini selalu digaung-gaungkan sebagai penemu benua Amerika pertama kali. Namun, belakangan banyak studi yang mengatakan jika nyatanya pria Italia itu bukanlah yang pertama kali menjejakkan kakinya di benua ini. Beberapa bangsa dianggap melakukannya terlebih dahulu, mulai dari Tiongkok, Viking, bahkan Indonesia. Ya, Indonesia dianggap sebagai pendahulu Columbus lantaran ada beberapa bukti yang menjelaskan tentang itu.
Menurut catatan Miguel Pericas of Cadiz, penulis yang menemani Columbus, ketika kali pertama mereka menginjakkan kakinya di Amerika, ternyata tanah yang katanya tak berpenghuni ini telah berpenduduk. Kemudian dari ciri-ciri yang disebutkan oleh Miguel Pericas, masyarakat yang sepertinya sudah mendiami Amerika cukup lama itu menunjukkan adat yang hampir serupa dengan Minang.
Kemudian yang jadi pertanyaan besarnya adalah apakah masyarakat yang dimaksud ini memanglah orang Indonesia atau lebih tepatnya masyarakat Minang? Mari kita telusuri bersama lewat catatan yang ditulis oleh Miguel Pericas berikut.
Columbus Disambut Oleh Masyarakat yang Sudah Beradab
Ada beberapa versi tentang sambutan yang diterima oleh Columbus ketika pertama kali menginjakkan kaki di Amerika. Ada yang mengatakan mereka disambut oleh suku-suku setempat yang belum beradab, ada juga yang mengatakan jika Columbus dan awak kapalnya ternyata disambut oleh masyarakat yang sudah kompleks peradabannya. Dan yang kedua itu adalah seperti apa yang dituliskan oleh Miguel.
Miguel Menyebut Berkali-Kali Kuasanagari
Ya, masih dalam buku yang ditulis oleh Miguel, pengawal Columbus ini juga menuliskan beberapa kali istilah Kuasanagari. Menurut Miguel, Kuasanagari ini adalah orang yang jadi pemimpin kelompok masyarakat yang menyambutnya. Diceritakan oleh Miguel saat pertama kali bertemu dengan Kuasanagari ini, sosok satu itu ditandu oleh beberapa orang dan dikelilingi oleh para pembesarnya.
Columbus Disambut Iring-Iringan Mirip Adat Orang Minang
Masih dalam catatan Miguel, sang notulen Columbus ini juga mengatakan jika mereka disambut dengan sangat meriah oleh masyarakat setempat. Tak cuma Kuasanagari yang ditandu dan dikelilingi pembesarnya, tapi juga iring-iringan yang menghebohkan. “Tatkala ia datang maka kedatangannya itu bersama pengiring bangsawan. Sewaktu dia makin dekat maka kami mendengarkan bunyi genderang dan nyanyian di seberang ladang-ladang jagung,” tulis Miguel.
Tarian Sambutan Kepada Columbus Adalah Sewah
Disebutkan sebelumnya jika Columbus dan kelompoknya disambut oleh tari-tarian. Joesoef Sou’yb mengasosiasikan tarian ini dengan Sewah, yakni semacam tarian sambutan kepada tamu yang memang hanya dimiliki oleh masyarakat Minang. Tentang Sewah, tarian ini memiliki gerakan yang mirip-mirip seperti pencak silat.
Columbus Dijamu Seperti Para Pembesar
Satu lagi fakta yang makin menguatkan keyakinan jika masyarakat yang ditemui Columbus ini merupakan orang Minang adalah dari cara mereka menyambut si pelaut tersebut. Miguel mengatakan jika Columbus dan anak buah kapalnya dipersilakan duduk di atas bantal kemudian disuguhi bermacam-macam hidangan.
Awalnya memang seperti hal yang mustahil jika orang Minang lebih dulu di Amerika daripada Columbus. Tapi bukti ini tercatat dalam buku Miguel Pericas, orang yang selalu ada di samping Columbus. Nah, jika hal ini benar, bagaimana cara orang-orang Minang ini mendaratkan kakinya di Amerika? Lalu bagaimana pula tentang jejak peninggalan mereka? Hal ini masih jadi misteri hingga hari ini.