in

Tetap Rayakan Iduladha Saat PPKM Darurat, Ikuti Anjuran Menag Agar Tetap Aman

Sebagai muslim, hari raya Iduladha adalah salah satu moment yang membahagiakan dan dinanti-nanti. Namun di tahun ini tentu saja tak bisa disamakan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hari raya ini, Indonesia tengah diuji dengan melonjaknya kasus Covid-19, hingga akhirnya pemerintah memutuskan untuk melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat alias PPKM.

Demikian dengan perayaan Iduladha tahun ini, tentu sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena di tahun ini, Kemenang memberikan anjuran bagi masyarakat untuk merayakan lebaran kurban dengan cara yang aman.

Meniadakan arak-arakan takbiran

Arak-arakan takbiran [sumber gambar]
Kebahagiaan menyambut Iduladha, biasanya masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan melakukan arak-arakan sambil takbiran. Hal itu tentu saja sebagai bentuk kebahagiaan dengan kehadiran hari kemenangan. Namun lebaran kurban tahun ini, menteri agama mengibau agar masyarakat meniadakan acara arak-arakan, baik menggunakan kendaraan atau pun berjalan berkeliling. Kemenang mempersilakan masyarakat tetap melakukan takbiran, namun di rumah masing-masing.

Salat Iduladha di rumah saja

Shalat di rumah [sumber gambar]
Salat hari raya di rumah saja mungkin sedikit mengurangi semarak hari kemenangan, namun demi kebaikan bersama, menag memang mengatur peniadaan salat Iduladha di masjid, maupun di lapangan pada wilayah PPKM Darurat. Hal itu juga berlaku untuk wilayah di luar PPKM, tapi masih masuk zona merah dan oranye. Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama juga meminta masyarakat untuk mematuhi surat edaran, dia menjelaskan jika muslim yang baik akan taat pada Allah, Rasul, dan juga pemerintah.

Pembatasan, bukan larangan ibadah

ilustrasi qurban [sumber gambar]
Mungkin banyak masyarakat yang keberatan dengan aturan yang dibuat oleh menag. Sejatinya, pemerintah bukan melarang rakyatnya melakukan ibadah. Justru sebaliknya, masyarakat diharap banyak banyak berdoa agar masalah Covid-19 ini segera bisa teratasi. Namun kondisi Indonesia yang sedang darurat ini, membuat masyarakat harus sadar jika menjaga diri dari wabah penyakit juga dianjurkan oleh agama.

Tidak usah mudik

silahturahmi virtual [sumber gambar]
Rindu kerabat dan keluarga tentu pasti, namun jika kepulangan kita sangat berisiko membuat orang-orang yang kita sayangi tertular wabah, lebih baik kerinduan tersebut ditahan dulu. Kita masih bisa bersilahturahmi secara virtual. Manfaatkan teknologi canggih dengan melakukan meeting virtual bersama keluarga besar. Menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan adalah kewajiban bersama, larangan mudik pun demi kebaikan kita bersama.

BACA JUGA: Berbotot 1 Ton, Jenis Sapi Berukuran Super Ini Jadi Favorit Kurban di Indonesia

Iduladha tahun ini mungkin tak semarak, semoga kita tetap ikhlas, demi mengurangi risiko penyebaran virus Corona. Semoga tahun depan, kita bisa merayakan Iduladha secara normal lagi.

Written by Nikmatus Solikha

Usman Jalil, Pria Lulusan SD Asal Jambi yang Sukses Bikin Helikopter dari Bahan Bekas

Tidak Hanya di Film Saja, Inilah Kisah 4 Putri Tidur di Dunia Nyata