in

Miris, Ibu Antar Sendiri Jenazah Anaknya dengan Angkot Karena Masalah Administrasi dan Biaya

Bicara soal ketimpangan antara si miskin dengan si kaya memang tidak ada habisnya. Bahkan sebelum Borobudur dibangun pada saat dinasti sylendra pun, ketimpangan sudah ada, apalagi sekarang makin malah jelas terlihatnya. Si miskin terlunta-lunta dan si kaya makin gemuk perutnya, itu sudah menjadi sebuah cerita klasik, namun masih paling sering ditemui.

Ujung-ujungnya dari masalah ketimpangan ini, banyak hal yang akan disalahkan, mulai dari kapitalisme, Amerika, PKI hingga Mukidi dan Si Komo pun mungkin bakal jadi obyek hujatan. Sebenarnya adanya si kaya dan si miskin ini adalah hal yang alami. Ibarat barat dan timur, siang dan malam atau pun aku dan kamu (e..cie..). Namun masalahnya adalah bagaimana kita mengatasi sebuah ketimpangan itu sendiri agar tidak terlampau jauh, caranya hanya satu,  membunuh ego dan lebih mementingkan mereka yang membutuhkan.

Si kaya dan miskin [image source]
Masalahnya kadang orang sekarang lebih mementingkan keuntungan dari pada kepentingan orang yang membutuhkan. Jelas hal ini sangat menyakiti hati, seperti merasakan luka yang disiram air garam, atau setara dengan datang ke pernikahan  Raisa dan Hamish Daud lalu melihat mereka betciuman, sakit tapi tidak berdarah. Karena memang sejatinya, dalam kepercayaan serta agama apapun memang dilarang mengambil untung dari mereka yang butuh pertolongan.

Namun rupanya praktek seperti itu masih berlaku hingga saat ini. Seperti kasus beberapa waktu yang lalu, seorang Ibu rupanya harus menggendong jenazah anaknya yang sudah meninggal lantaran tidak ada ambulans yang mau mengantarkan. Katanya sih, masalah administrasi yang tidak lengkap alias BPJS yang tidak sesuai, yang membuatnya jadi tidak mendapatkan fasilitas lebih. Kalau mau diantar ambulan, ya harus bayar dua juta, katanya.

Ibu gendong jenazah anak [image source]
Namun setelah diteliti lebih lanjut dari pihak rumah sakit, rupanya itu adalah kelakuan oknum tidak bertanggung jawab, ya seperti yang dijelaskan sebelumnya, orang-orang yang hanya memikirkan uang tanpa peduli mereka yang butuh pertolongan.

komentar

Tentu melihat kejadian tersebut para netizen dibuat geram. Ada yang sempat menyalahkan pihak rumah sakit, namun ada pula yang menyalahkan sistem yang berjalan. Namun yang pasti para netizen merasa sangat prihatin dengan kejadian itu. Sangat tidak selayaknya jenazah diantar menggunakan angkutan yang tidak lazim macam angkot dan lain-lain.

Dengan adanya kejadian ini kita seharusnya sadar, untuk tidak hanya memperdulikan uang namun lebih aware pada yang membutuhkan. Negara ini sedang dirundung pilu, banyak kesulitan, jangan lagi ditambah berita buruk yang mungkin malah menambah pesimistis. Akan lebih baik kita sebarnya keinginan untuk berbagi dan peduli yang akan membuat orang lain terinspirasi.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Aksi Seorang Mahasiswa yang Rela Akui Kejahatannya Ini Jadi Bukti Bahwa Kejujuran Akan Berbuah Manis

Inilah Deretan Anak Bos dan Pelatih Klub Bola Indonesia yang Cantiknya Bak Bidadari, Jomblo Ngumpul!