in

5 Jenis Hukuman Keji Ini Jadi Makanan Sehari-Hari Para Wanita Eropa di Masa Lalu

Bagi para wanita, khususnya mereka yang berasal dari Eropa, bisa terlahir di zaman sekarang boleh dibilang merupakan sebuah keberuntungan besar. Alasannya selain karena hidup bakal lebih mudah karena kemajuan sains dan ilmu pengetahuan, para perempuan Eropa di masa sekarang juga tidak harus merasakan buruknya sistem di masa lalu. Entah itu terwujud dalam perlakuan buruk atau hukuman-hukuman khusus wanita di masa itu.

Ya, di zaman Eropa dulu wanita sangat diperlakukan sembarangan. Tak hanya dianggap sebelah mata, mereka juga dibuatkan semacam hukuman khusus. Soal hukuman tersebut, hampir semuanya sangat menyiksa dan biadab. Salah satu misalnya adalah hukuman bernama Spanish Spider di mana para wanita bakal dirobek dadanya menggunakan alat khusus. Sungguh sangat berat menjalani hidup sebagai wanita Eropa di masa lalu.

Masih tentang hukuman khusus wanita di Zaman Eropa, tentu tidak hanya Spanish Spider yang tak karuan itu. Masih ada beberapa hukuman khas perempuan lain yang tak kalah keji. Simak ulasan lengkapnya berikut.

Breast Ripper Si Pengoyak Dada

Hukuman bernama Breast Ripper ini sangat populer di Bavaria atau Jerman kuno di abad 19. Seperti namanya, hukuman ini secara umum bertujuan untuk merobek dada para wanita. Dalam prosesnya, biasanya alat pengoyaknya dipanaskan dulu sampai besinya memerah lalu dijapitkan ke dada korban kemudian ditarik.

Breast Ripper [Image Source]
Hukuman ini biasanya diberikan kepada wanita yang sengaja melakukan aborsi atau melakukan aksi-aksi amoral. Breast Spider sendiri selalu dilakukan di depan anak si korban. Tujuannya agar hal tersebut memberikan pelajaran berharga baginya di masa depan.

Pear of Anguish, Mimpi Buruk Wanita Eropa Masa Lalu

Pear of Anguish juga merupakan hukuman lazim bagi wanita Eropa di masa lalu. Meskipun menyematkan label Pear yang merujuk buah pir, bukan berarti hukuman ini ringan dan tidak menyakitkan. Justru sebaliknya, Pear of Anguish merupakan metode hukuman paling laknat yang pernah ada.

Pear of Anguish [Image Source]
Cara menghukum dengan metode ini adalah dengan memasukkan semacam besi berbentuk buah pir ke dalam kelamin wanita. Setelah masuk, alat ini kemudian diputar ulirnya sehingga bagian yang ada di dalam sana seolah mekar menjadi semacam kelopak bunga. Rasanya tentu sangat menyakitkan karena ujung-ujung besinya bakal mengoyak bagian dalam organ reproduksi tersebut. Hukuman ini diberikan kepada para wanita yang sering melakukan hal-hal tidak senonoh dan juga aborsi.

Scold’s Bridle, Hukuman Bagi Wanita Pencaci Suami

Tidak enaknya jadi wanita Eropa di masa lalu adalah mereka kadang dihukum untuk sesuatu yang seharusnya tidak perlu. Misalnya adalah memarahi suami. Ya, tahukah kamu untuk hal sesepele itu ternyata ada hukumannya. Dan bentuk sanksinya sangat berat dan juga memalukan. Bagi wanita yang memaki suaminya, bagi mereka ada hukuman yang bernama Scold’s Bridle.

Scold’s Bridle [Image Source]
Hukuman ini dilakukan dengan memasangkan semacam topeng dari besi. Topeng ini memiliki sebuah bagian di mana fungsinya adalah menjepit lidah agar tidak bisa bicara. Para wanita yang dihukum seperti biasanya bakal diarak dan dipermalukan. Bahkan tak jarang mereka juga diludahi karena dianggap zalim kepada suami. Padahal, memarahi suami bisa karena macam-macam. Bisa jadi penyebabnya pun adalah si suami sendiri.

Strappado, Hukuman Keji Bagi Para Penyihir

Strappado mungkin bisa dikatakan sebagai hukuman paling nyeleneh dan menakutkan. Nyeleneh karena hukuman ini dipakai untuk menginterogasi wanita yang diduga penyihir, dan menakutkan karena metode hukumannya yang sungguh menyiksa. Soal sihir, ya, dulu wanita-wanita Eropa sering dihukum lantaran diduga penyihir.

Strappado [Image Source]
Hukuman Strappado sendiri sebenarnya sangat simpel. Jadi, si korban bakal digantung dengan tali yang diikatkan di bagian tangan. Tapi, jangan salah, meskipun tidak ribet bukan berarti lebih enak. Hukuman ini sangat menyiksa karena korban akan merasakan sakit luar biasa di bagian tangan. Umumnya, para wanita yang jadi korban bakal merasakan tangannya seolah lepas, kulit robek, serta jaringan dalam yang putus. Biasanya, para korban akan berada di posisi ini selama berjam-jam.

Spanish Donkey, Hukuman Terberat Wanita

Metode hukuman terakhir adalah Spanish Donkey yang bisa dibilang sebagai metode sanksi paling biadab. Hukuman ini juga sederhana dalam pelaksanaannya, namun memberikan efek menyakitkan yang luar biasa. Tak heran kalau biasanya para korbannya mati lantaran tidak kuat menahan rasa sakit.

Spanish Donkey [Image Source]
Hukuman ini dilakukan dengan memposisikan wanita untuk duduk di sebuah balok kayu berbentuk segitiga, tentu dengan bagian runcingnya yang dihadapkan ke atas. Wanita tersebut terlebih dahulu dilepas pakaiannya kemudian dipaksa duduk. Tak sampai situ, kadang di bagian kaki juga diberi semacam pemberat dari besi sehingga gaya tekan ke bawahnya makin berat. Menurut catatan, tak pernah ada wanita yang bisa tahan dengan hukuman sadis satu ini.

Sejak awal adanya hukuman khusus ini memang sudah semacam bertentangan dengan nurani. Makanya, ketika zaman berganti orang-orang Eropa pun dengan gampangnya meninggalkan metode-metode hukuman tersebut. Selain dengan alasan wanita itu tidak patut diperlakukan buruk, hukuman-hukuman di atas memang sangat biadab dan menampakkan kesan kekejian. Sehingga memang lebih baik ditinggalkan jauh-jauh.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

Fakta Gaharnya Militer Rusia yang Bikin Negara Lain Tak Berani Macam-Macam

Mengungkap Misteri Manusia Berekor di Indonesia yang Pernah Bikin Geger Dunia