Menceritakan jejak hidup KH Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI keempat, memang tak akan ada habisnya. Banyak cerita unik serta menarik tentang cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Hedratus Syeikh Hasyim Asy’ari tersebut. Cerita lucu maupun yang kontroversial.
Ya, Gus Dur, demikian panggilan akrab Abdurrahman Wahid tersebut, adalah sosok yang unik. Sosok multitalenta. Ia ahli tafsir agama. Tapi, Gus Dur juga jago mengulas teori, serta ideologi lain seperti kapitalis dan komunis. Tulisannya berserak di berbagai media. Saat masih muda, Gus Dur memang dikenal sebagai kolumnis produktif.
Ada sebuah cerita menarik yang dikisahkan Goenawan Mohammad, pendiri Majalah Tempo. Goenawan masih ingat, ketika Gus Dur suka menyumbang tulisan ke Majalah Tempo. Ketika itu, Gus Dur kerap menulis di kantor Tempo yang lama, di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
Kyai Gus Mus masih ingat satu kebiasaan sahabat dekatnya itu. Katanya, Gus Dur, sepanjang hidupnya tak pernah punya dompet. Pun, ketika Gus Dur jadi tokoh. Jadi, setiap dapat uang, tak pernah disimpan di dompet. Bahkan,kalau ada yang minta, atau pinjam uang, dengan gampangnya Gus Dur memberikan semua uangnya.
“Gus Dur itu enggak pernah punya dompet. Saya walau sudah dipanggil Almukarom masih punya dompet dua. Satu dompet untuk menyimpan rupiah, satunya lagi menyimpan dolar, ha, ha. Nah, Gus Dur ini enggak punya dompet. Waktu dia di di RSCM, dia ngutang. Nangis aku mengetahui itu,” tutur Kyai Gus Mus menceritakan sahabat karibnya itu yang tak pernah memiliki dompet.
Luhut yakin uang itu tak akan lama di tangan Gus Dur. Sebab ia sudah banyak mendengar kebiasaan Gus Dur, gampang memberikan uang kepada siapa pun yang meminta bantuan kepadanya. Benar saja, saat amplop itu diberikan, Gus Dur langsung memberikan ke orang yang menyertainya. “Jadi Gus Dur itu tak pernah pegang uang,” kata Luhut, saat menceritakan mendiang Gus Dur di sebuah acara memperingati wafatnya cucu pendiri NU itu, di Jakarta.
Begitulah, sekelumit kisah menarik tentang Gus Dur, kyai yang jago melucu tersebut. Kyai multalenta yang pernah dimiliki negeri ini. Kyai pertama yang jadi Presiden RI. Kyai, yang kerap disebut sebagai bapak demokrasi Indonesia, karena komitmennya yang tinggi terhadap proses demokrasi di Tanah Air. Kini, kyai hebat itu telah berpulang. Namun, berbagai jejak pemikirannya, serta kisahnya masih berbekas diingatan, terutama bagi mereka yang pernah ‘bergaul’ dekat dengan Gus Dur. Salah satunya tentang Gus Dur yang seumur hidupnya tidak pernah memiliki dompet, penyimpan uang.