in

Jasa Besar Gus Dur Bagi Kaum Tionghoa yang Tak Terbantahkan

gus dur [image source]

Nama Gus Dur atau (alm) Abdurrahman Wahid tentu merupakan sosok yang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Selain beliau adalah cucu dari pendiri Nahdatul Ulama (NU), KH Hasyim Asyari, Gus Dur juga pernah menjabat sebagai presiden RI pada tahun 1999 lalu. Tentu tak hanya keturunan dan jabatan yang bikin sosok humoris ini dikenal. Ada banyak hal lain yang membuatnya namanya menggaung. Salah satunya adalah lantaran kebijakan-kebijakan yang dilakukannya. Termasuk bagaimana beliau mengubah mindset masyarakat Indonesia terhadap kaum Tionghoa di negeri ini.

Ya, nama Gus Dur memang tidak bisa dijauhkan dari etnis Tionghoa. Sosok presiden ke-4 Indonesia ini bahkan bisa dikatakan memiliki andil besar dalam upaya pengangkatan moral dan derajat orang-orang Tionghoa. Seperti yang kamu tahu, dulu sentimen masyarakat terhadap mereka yang berketurunan Chinese ini tinggi. Gus Dur kemudian datang dengan segala kebijakan baru yang membuat para Tionghoa seolah terselamatkan.

Masih soal Gus Dur dan Tionghoa, berikut beberapa fakta unik tentang hal tersebut yang akan membuatmu bangga akan sang presiden humoris ini.

Mengaku sebagai keturunan Tionghoa

Alm. Abdurrahman Wahid ini pernah membuat pengakuan yang cukup menggemparkan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, pernah dalam suatu wawancara beliau mengaku bahwa masih memiliki darah Tionghoa yang diwariskan dari nenek moyangnya. Gus Dur juga sempat disebut memberikan otoritas pada peneliti dari Tiongkok untuk melakukan riset terkait leluhurnya di sana.

gus dur [image source]
Diyakini bahwa Gus Dur merupakan keturunan dari seorang bernama Tan Kwee Liang yang dulunya mengikuti Cheng Ho melakukan perjalanan di Indonesia. Tapi sayangnya hasil riset tidak bisa secara lengkap membuktikan silsilah Tan Kwee Liang karena catatan sejarah sosoknya terhenti sepeninggalannya menuju Indonesia.

Kebebasan beribadah warga Tionghoa didapat berkat Gus Dur

Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat pemerintahan orde baru warga Tionghoa seperti ‘terpinggirkan’ di Indonesia. Hal itu didukung dengan adanya peraturan dari pemerintah yang melarang perayaan imlek beserta segala atribut berbau Tiongkok baik itu simbol, bahasa, maupun budaya.

kebebasan tionghoa [image source]
Tahun 2000, pada saat Gus Dur menjabat sebagai kepala negara, beliau berani membuat keputusan besar untuk menghapuskan peraturan tersebut. Berkat beliau sampai saat ini warga Tionghoa dapat beribadah dan merayakan hari besarnya dengan bebas tanpa rasa was-was.

Diberikan gelar sebagai Bapak Tionghoa Indonesia

Gus Dur sepertinya menjadi satu-satunya kyai yang memperoleh gelar kehormatan dari sebuah etnis minoritas. Pada tahun 2014 lalu, kelompok Tionghoa Semarang (Boen Hian Tong) memberikan gelar untuk Gus Dur sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.

bapak tionghoa [image source]
Gelar tersebut diberikan oleh kelompok Tionghoa Semarang sebagai bentuk penghargaan atas jasa Gus Dur yang telah membantu etnis mereka di masa lampau. Menurut mereka tindakan Gus Dur tersebut benar-benar bisa menghapuskan pandangan negatif masyarakat tentang warga Tionghoa.

Memberikan dukungan pada warga Tionghoa yang berani tampil ke depan

Bukan rahasia juga bahwa Gus Dur memiliki kedekatan dengan Ahok, bahkan dulunya mereka sering terlihat bersama. Dalam sebuah acara TV yang mendatangkan istri Gus Dur, beliau menyebutkan bahwa suaminya memiliki ketertarikan dengan Ahok.

gus dur dan ahok [image source]
Hal pertama yang membuat Ahok menarik di mata Gus Dur adalah keberaniannya untuk tampil merebut posisi kelompok mayoritas meskipun dia tergolong minoritas. Selain itu, Gus Dur beranggapan bahwa Ahok merupakan Tionghoa yang bersih, jujur, dan juga terbuka.

Itulah empat bukti yang memperlihatkan bahwa Gus Dur memang memiliki sejarah sendiri dengan Tionghoa. Bagi beliau, memahami sebuah keberagaman adalah sebuah kewajiban karena keberagaman itu juga merupakan rahmat yang sebelumnya sudah digariskan oleh Allah. Bila seorang kyai besar sekelas Abdurrahman Wahid saja bisa memberikan contoh toleransi antar umat beragama, tentunya kita juga bisa melakukan hal yang sama. Walaupun dalam skala yang jauh lebih kecil.

Written by Faradina

Leave a Reply

Menengok Kehidupan Miris di Boven Digoel, Kamp Tawanan Bikinan Belanda untuk Pejuang Indonesia

11 Paus Paling Kontroversial yang Kelakuannya Bikin Geleng-Geleng Kepala