Sejak masih di bangku sekolah, kita sudah belajar tentang apa itu VOC (Verenigde Oostindie Compagnie). VOC adalah perusahaan dagang milik Belanda, namun sayang tujuannya tidak hanya murni berdagang saja, tapi untuk memonopoli perdagangan.
Meski begitu, mereka tidak sekadar berdagang rempah saja. Ada banyak fakta tentang VOC yang belum banyak diketahui masyarakat luas. Berikut ini beberapa diantaranya.
1. Punya Hak Istimewa dari Kerajaan Belanda
VOC mendapatkan hak istimewa dari Kerajaan Belanda. Hak ini membuat VOC tumbuh menjadi “negara” tersendiri yang bisa memonopoli perdagangan, punya mata uang, menjalankan pemerintah sendiri dan banyak lagi.
2. Cuma Butuh Kejayaan dan Kekayaan
Pedagang asing lain yang datang ke nusantara seperti Portugis dan Spanyol tidak cuma datang untuk misi perdagangan. Mereka juga membawa misi yang dikenal dengan istilah gold, glory, gospel yang artinya mereka mencari kekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama.
3. Tidak Memberi Kesempatan Orang Lain Untuk Berdagang
Sebagai perusahaan dagang, VOC tidak memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk melakukan perdagangan rempah atau hasil bumi lainnya. Akibatnya, pihak lainnya yang ingin berdagang hanya bisa melakukannya dengan cara sembunyi-sembunyi.
4. Perusahaan Dagang Belanda dengan Pegawai Mancanegara
Meskipun statusnya sebagai perusahaan dagang milik Belanda, ternyata pegawainya tidak berasal dari negara kincir angin saja. Sebaliknya, VOC juga menerima banyak pegawai dari negara lainnya dan bersifat internasional.
5. Tidak Hanya Menjual Rempah-rempah
Ketika rempah-rempah semakin banyak beredar, maka harganya menjadi turun dan tidak lagi jadi komoditas utama. Agar masih tetap mendapatkan keuntungan besar, VOC mulai merambah ke berbagai barang dagangan lainnya.
6. Penduduk Juga Dijual Sebagai Budak
Seperti yang sudah disebut di poin sebelumnya, budak juga menjadi salah satu komoditas penting dalam perdagangan VOC. Bahkan, markas VOC di Amsterdam sampai kerepotan mengurusi para budak yang ditinggalkan pemiliknya begitu saja dan minta dipulangkan ke negerinya.
VOC memang sempat berjaya sebagai perusahaan dagangan karena praktik monopolinya. Meski begitu, perusahaan ini pada akhirnya juga bangkrut karena banyaknya korupsi di dalam tubuh VOC sendiri. Mungkin karena sejak awal memang tujuan dibuatnya VOC adalah untuk mencari harta semata, maka perusahaan tersebut juga tidak bisa bertahan lama.