Pompeii adalah sebuah kota Romawi Kuno di Italia. Ketika gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 Masehi, letusannya menghancurkan seluruh kota dan mengubur kota tersebut beserta seluruh isinya.
Debu gunung berapi tersebut tumpah ke sepanjang daratan seperti banjir dan menyelimuti kota dalam kegelapan. 2 ribu orang tewas dalam tragedi tersebut dan kota ditinggalkan hingga berabad-abad lamanya.
1. Pompeii Dulunya Adalah Kota yang Sangat Berkembang dan Populer
Pompeii didirikan sekitar abad ke 7 Sebelum Masehi. Pompeii kemudian berkembang menjadi kota yang kaya sebelum bencana terjadi. Kota ini begitu terkenal akan resort dan villa yang sering menjadi tempat tujuan wisata bagi para orang Romawi yang kaya.
2. Warga Tidak Tahu Ada Gunung Berapi
Gunung Vesuvius adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak 9 kilometer di Timur Naples modern. Bahkan jaraknya juga hanya beberapa kilometer dari Pompeii, tapi penduduk lokal tidak tahu kalau itu adalah sebuah gunung berapi.
3. Pompeii Termasuk Daerah Rawan Gempa
Lokasi Pompeii terletak di daerah yang rawan gempa. Karena hal itu pula penduduk Pompeii yang telah lama tinggal di sana sudah terbiasa dengan getaran-getaran kecil yang terjadi. Pada 6 Februari 62, gempa terjadi cukup parah hingga menimbulkan kerusakan, bahkan perbaikan belum selesai dilaksanakan ketika gunung Vesuvius meletus.
4. Tanda-tanda Bencana yang Muncul Tapi Tidak Dipedulikan
Pada awal Agustus tahun 79, sudah muncul tanda-tanda bahwa ada yang sedang tidak beres. Mata air dan sumur-sumur di Pompeii telah mengering. Intensitas gempa juga semakin sering terjadi sejak 20 Agustus 79 dan terus bertambah hingga empat hari berikutnya.
5. Gunung Vesuvius Meletus
Letusan gunung Vesuvius diperkirakan terjadi pada 24 Agustus 79 setelah festival Vulcanalia, dewa Api Romawi. Letusannya berlangsung selama 24 jam, tapi abu, lelehan batu, dan bebatuan lainnya terus menutupi kota selama 2 hari hingga mengubur kota tersebut sedalam 6 meter.
6. Kota yang Hilang Ratusan Tahun Lamanya
Pompeii kemudian hilang selama 1500 tahun sampai ditemukan kembali pada tahun 1599 ketika dilakukan penggalian untuk mengalihkan aliran sungai. Dalam penggalian tersebut, ditemukan dinding yang dipenuhi lukisan dan tulisan. Seorang arsitek, Domenico Fontana menemukan beberapa lukisan dinding, tapi banyak yang menggambarkan tema seksual. Karena pada masa itu hal-hal berbau seksual tidaklah baik untuk dibicarakan apalagi dipajang, ia memutuskan untuk menguburnya lagi.
Sebuah peradaban yang mewah bisa hilang hanya dalam waktu semalam oleh bencana alam. Mungkin hal ini juga bisa menjadi pengingat untuk para manusia bahwa manusia sebenarnya tidak berdaya melawan kekuatan alam. Karena itulah, ada baiknya jika kita mulai bersahabat dengan alam.