Momen Idul Adha senantiasa diperingati dengan kegiatan memotong hewan kurban seperti sapi dan kambing. Hal ini juga dilakukan oleh presiden ke-7 Indonesia, Jokowi. Dilansir dari finance.detik.com, sang kepala negara itu menyumbangkan hewan kurban berupa sapi limousin seberat 1,5 ton ke Masjid Istiqlal. Ya, hewan populer di Indonesia tersebut bisa dibilang sebagai bibit unggul kebanggan Nusantara.
Bobot rata-ratanya yang begitu gahar, bisa dibilang mampu bersaing dengan kontainer barang ukuran 20 kaki. Dilansir dari id.wikipedia.org, berat peti kemas dengan ukuran tersebut mempunyai berat 24.000 kg atau 2,4 ton. Selain harganya yang sangat mahal, proses pemliharaannya pun tidak mudah. Beberapa fakta di bawah ini akan menjelaskan, kenapa jenis limousin menjadi rajanya sapi di Indonesia.
Asal usul sapi limousin
Proses pemeliharaan yang sangat manusiawi

Salah seorang peternak di wilayah lereng gunung merapi yang bernama Nur Waluyo mengatakan, ia selalu memperlakukan sapi-sapi peliharaannya secara manusiawi. Bahkan, ia secara rutin memijat hewan-hewannya itu. Meskipun tak digunakan untuk membajak sawah seperti layaknya sapi lain.
“Agar pertumbuhan otot-ototnya bisa sempurna,” ujarnya yang dilansir dari liputan6.com.
Tak hanya itu, sapi-sapi tersebut juga memiliki perlakuan berbeda dengan sejenisnya yang biasa pada saat dimandikan. Untuk yang berkualitas super, akan digosok secara lembut dan perlahan dengan menggunakan kuas. Sementara sapi biasa yang digunakan untuk kegiatan pertanian, hanya diusap dengan rumput atau sabut kelapa. Dengan demikian, hasil yang di dapat pun berbeda dengan hewan sejenis pada umumnya.
Ciri-ciri sapi limousin di Indonesia
“Itu sapi paling besar di Indonesia. Sapi limousin yang bagus rata-rata beratnya 1 ton. Kalau sapi lokal bertanya rata-rata cuma 500-600 kilogram (kg),” kata Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi yang dilansir dari finance.detik.com.
Harga satu sapi yang sanggup beli ratusan kambing
“Harganya kira-kira Rp 70 juta yang dibeli Pak Jokowi itu,” ujar Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi yang dilansir dari finance.detik.com.
Pakan tertentu untuk kualitas kelas atas
“Ini kan rumputnya banyak jenisnya. Jadi hari ini makan apa, besok makan apa, sudah ada jadwalnya,” ujarnya.
Melihat fakta di atas, beternak sapi limousin sebenarnya sangat menguntungkan. Selain mendapatkan pemasukan yang lumayan, usaha ini juga dapat membantu pemerintah mempercepat swasembada daging di antara masyarakat Indonesia. Efek lain yang tak kalah penting adalah, mendorong minat peternak-peternak baru di kalangan milenial pada saat ini. Gimana menurutmu sahabat Boombastis?