2. Paskhas Versus INTERFET
Pelepasan Timor Timur dari Indonesia memang dipenuhi dengan drama yang melibatkan banyak negara. Termasuk PBB dan juga Australia. Bahkan untuk mempercepat lepasnya provinsi ini dari Indonesia, PBB mengirimkan sebanyak 11 ribu pasukan bernama INTERFET. Di saat yang sama Paskhas juga hadir di sana dengan tujuan mengiringi prosesi pelepasan dan juga mengamankan aset negara.
INTERFET sendiri sangat tidak hormat kepada Paskhas. Hal ini tercermin dari perilaku arogan mereka terhadap tim elite Indonesia tersebut. Konflik kedua pasukan ini hampir saja pecah ketika INTERFET yang ketika itu secara sepihak menguasai bandara Komoro dengan memutuskan jaluk komunikasi Paskhas. Padahal ketika itu Marsda Ian Santoso tengah menuju Dili.
Keadaan makin memanas ketika Marsda Ian ditodong senjata oleh INTERFET yang berjaga di bandara. Hal ini pun membuat salah satu Kapten Paskhas bernama Eka berang bukan main. Ia kemudian membawa 15 personil untuk menjemput Marsda Ian. Aksi tegang pun benar-benar terjadi dengan saling todong antara Paskhas dan INTERFET. Kapten Eka pun berteriak memberikan komando untuk berhati-hati dan jangan menyerang.
Baca Juga : 7 Pasukan Militer Paling Mematikan di Seluruh Dunia! Indonesia Masuk Enggak ya?
Saat itu, jika terjadi sedikit gesekan lagi mungkin kedua pasukan ini akan pecah. Namun Kapten Eka kembali berteriak dengan lantang kepada anak buahnya untuk tetap tenang sambil membawa Marsda Ian. Paskhas sendiri kala itu kalah jumlah dengan INTERFET, namun mereka berencana untuk habis-habisan jika mereka melakukan serangan. Untungnya, hal ini tak pernah terjadi. Kejadian itu pun mendapat pujian petinggi militer dan pemerintah Indonesia.