Penjual baks atau mie ayam di Indonesia sepertinya memiliki satu kesamaan yang dilihat dari peralatan yang mereka gunakan, yaitu mangkuk penyajiannya. Disadari atau tidak para penjual makanan tersebut hampir di seluruh Indonesia menggunakan mangkuk putih bergambar ayam jago. Apakah ini merupakan kebetulan ataukah pedagang-pedagang ini memiliki alasan khusus dalam penggunaan mangkuk tersebut?
Mangkuk yang saat ini sudah tersebar di Indonesia itu sepertinya sudah berhasil membuat banyak orang penasaran ya. Dan kalau kalian juga sampai sekarang bertanya-tanya tentang bagaimana bisa alat makan itu jadi sangat fenomenal, berikut ada beberapa fakta yang mungkin bisa menjawab rasa penasaran itu.
Mangkuk ini bukan berasal dari Indonesia
Meskipun kita bisa menemukan gambar ayam ini di Sabang sampai Merauke, namun ternyata mangkuk ini bukan berasal dari Indonesia. Mangkuk legendaris ini bila diperhatikan sudah diberi label yang tak asing lagi yaitu ‘Made in China’ di bagian bawahnya. Menurut banyak orang, gambar ayam yang digambarkan berdiri di samping bunga tersebut memiliki fisik serupa dengan ayam khas Cina.
Mangkuk ini juga ternyata tidak hanya beredar di Indonesia, melainkan di beberapa negara Asia lainnya seperti Malaysia dan Singapura. Bahkan mangkuk ini juga pernah muncul dalam salah satu scen film Thailand dan juga film kenamaan Kungfu Hustle yang dibintangi oleh Stephen Cow. Kemunculan itu tentunya membuat beberapa orang sempat berpikir bagaimana caranya mangkuk mamang bakso kita sampai di film Asia. Padahal si ayam jago ternyata ‘made in China’.
Simbol ayam berasal dari dinasti Ming
Ayam jago yang menjadi model mangkuk ini ternyata bukan sekedar ayam khas Cina biasa. Simbol ayam tersebut sudah dikenal sejak Zaman dinasti Ming di Cina. Banyak yang mengemukakan bahwa mangkuk legendaris ini pertama kali masuk ke Indonesia melalui perdagangan beberapa masa silam. Saat itu banyak sekali orang Cina yang mengunjungi negara-negara di Asia Tenggara untuk berdagang.
Ketika itulah para pedagang Cina membawa salah satu dagangannya berupa mangkuk bergambar ayam yang ternyata berhasil dipasarkan di Asia. Bahkan sampai saat ini sang ayam bisa berkelana di Asia dan mendapat pasarannya sendiri-sendiri. Dan sepertinya juga masyarakat sudah terlanjur jatuh cinta dengan mangkuk ini.
Ayam jago sebagai simbol kemakmuran
Seperti yang kita tahu bahwa Cina selalu saja memiliki filosofi terhadap barang yang dibuatnya, sama halnya dengan mangkuk ini. Ayam jago di gambar ini disebut-sebut mewakili simbol kemakmuran. Dalam budaya Cina sendiri ayam jago dianalogikan dengan kelancara rejeki seseorang. Kalia juga pasti sering mendengar pepatah yang menyebutkan untuk kita bangun pagi agar rejeki tidak dipatok ayam, bukan?
Melalui gambar ayam ini diharapkan para pedagang selalu mengingat untuk bersemangat dalam mencari rejeki dan jangan sampai rejeki tadi dipatok oleh ayam. Hal lain yang juga ditekankan adalah gambar ini juga menjadi doa agar para pedagang tadi dapat memperoleh rejeki yang lapang. Hewan ayam juga dikenal sangat bermanfaat, yang mana semua bagian tubuhnya berguna bagi bagi manusia. Hal tersebut juga menjadi harapan para pedagang agar dagangan mereka bisa bermanfaat untuk yang membutuhkan.
Kontoversi asal sang ayam
Mayoritas orang memang menyebutkan bahwa ayam ini berasal dari dinasti Ming di Cina. Namun ada juga yang menyatakan bahwa mangkuk ini berasal dari Thailand. Menurut mereka sosok ayam pada mangkuk adalah ayam hutan Gallus Gallus yang suda dibudidaya sejak tahun 8000 sebelum masehi.
Kemudian pada masa 5300 sampai 4300 sebelum masehi, para peneliti juga menemuan fosil ayam Gallus Gallus di Cina. Setelah itu berulah menyebar di lembah Indus, India pasa 2500 sampai 3000 sebelum masehi. Sampai akhirnya ayam ini ditemukan di Yunani tahun 409. Masalah asal mula sang ayam sendiri tampaknya bukan menjadi hal besar bagi para pedagang Indonesia. Namun yang pasti mangkuk ini sudah menemani mereka selama berdagang.
Ternyata mangkuk yang selama ini sudah mengisi hari-hari kita dan banyak pedagang di Indonesia bukan berasal dari negara ini sendiri. Dan lagi, gambar yang mungkin selama ini kita abaikan itu memiliki filosofi yang cukup dalam bagi sebagian orang. Dari semua itu, yang terpenting adalah semoga para pedagang itu selalu mendapat kemakmuran dan rejeki yang lapang ya. Pesen bakso 1 mangkuk bang!