in

Siapa Jenderal A.H Nasution? Sosok Penentang Sukarno yang Lolos dari Pembantaian PKI

Sepak terjang Partai Komunis Indonesia (PKI) di Tanah Air, banyak menyisakan luka yang mendalam bagi masyarakat. Tak hanya membantai mereka yang tak seideologi, para Jenderal TNI Angkatan Darat pun turut menjadi korban keganasan kaum komunis. Salah satunya adalah Jenderal AH Nasution yang berhasil luput dari aksi pembantaian keji tersebut.

Pada malam Nahas tersebut, AH Nasution tengah menikmati peraduan malam dengan beristirahat. Tak ada yang menyangka, bahwa pada hari itu bakal ada sebuah kejadian bersejarah yang akan terus dikenang oleh generasi muda bangsa ini. Sebuah penculikan tertarget yang direncanakan dengan sangat rapi oleh barisan komunis Indonesia. Salah satunya adalah Jenderal AH Nasution, ada dalam daftar mereka.

Pemuda cerdas yang memiliki karier cemerlang

AH Nasution dikenal sebagai sosok militer yang cerdas [sumber gambar]
AH Nasution ternyata pernah menjadi anggota KNIL dengan pangkat Letnan muda semasa revolusi kemerdekaan Indonesia. Dilansir dari tirto.id, dirinya bahkan nekat kabur dari kesatuannya setelah Jepang masuk ke Indonesia dengan bersepeda dari Jawa Timur ke Jawa Barat dengan bersepeda. Saat Indonesia merdeka, ia pun akhirnya bergabung dengan tentara Republik. Karirnya cepat menanjak lantaran ia dinilai masih muda dan berpengalaman dalam militer. Terlebih setelah Oerip Soemohardjo dan Sudirman meninggal dunia, ia pun akhirnya menjadi orang nomor satu di Angkatan Darat.

Sempat menjabat KSAD selama dua kali

Sempat jadi KSAD sebanyak 2 kali [sumber gambar]
Dalam sejarah Indonesia, Jenderal Abdul Haris Nasution menjadi satu-satunya perwira tinggi ABRI yang menjabat sebagai KSAD sebanyak dua kali. Dilansir dari tirto,id, periode jabatan pertamanya dilakoni sejak 27 Desember 1949 hingga 18 Oktober 1952 dan yang kedua mulai 1 November 1955 hingga 21 Juni 1962. Padahal, rata-rata posisi prestisius tersebut dijabat tak lebih dari 2 tahun di masa sekarang.

Menggagas Dwifungsi ABRI

Ilustrasi dwifungsi ABRI [sumber gambar]
Jenderal AH Nasution juga dikenal sebagai konseptor dari Dwifungsi ABRI pada saat itu. Dilansir dari tirto.id, program sang Jenderal itu membuat para pejabat dari kalangan militer (utamanya dari perwira tinggi), bisa masuk ke pemerintahan dan menjadi politikus. Konsep ini akhirnya membuat para Jenderal tersebut, kelak mencampuri urusan seluruh sektor kehidupan sipil atas nama “stabilitas nasional.” Makanya jangan heran, jika pada masa itu hingga rezim Orde baru, banyak para mantan petinggi TNI yang menjadi Menteri dan Direktur di perusahaan-perusahaan ternama.

Pernah Cekcok dengan Sukarno

Sempat bersitegang dengan Sukarno [sumber gambar]
Hal ini sejatinya dilatarbelakangi kekesalan AH Nasution kepada Sukarno. Ia menuntut pembubaran parlemen (DPR) yang dianggapnya sebagai upaya para politikus telah mencampuri urusan internal Angkatan Darat. Nasution bahkan sempat mengarahkan moncong meriam dari tank dan panser ke arah istana negara agar Sukarno menuruti kemauannya. Dilansir dari tirto.id, Bung besar yang akhirnya menolak permintaannya tersebut, mencopot Nasution dari jabatannya sebagai KSAD.

Selamat dari upaya pembunuhan PKI

Selamat dari pembunuhan Pasukan Cakrabirawa [sumber gambar]
Tak hanya cekcok dengan Sukarno, AH Nasution juga sempat berurusan dengan pasukan pengawal presiden Cakrabirawa pada peristiwa malam G30S/PKI. Namanya termasuk daftar Jenderal yang harus segera dilenyapkan. Mujur, dirinya berhasil lolos setelah melompat pagar tembok dan berlindung di gedung Kedubes Irak yang bersebelahan dengan rumahnya. Pada saat kejadian, anak perempuannya yang bernama Ade Irma Suryani, menjadi korban penembakan. AH Nasution pun luput dari kematian.

Memang, sejarah selalu berjalan beriringan dengan politik meski terkadang tak berkaitan satu dengan lainnya. Entah kenapa, nama AH Nasution juga masuk menjadi target pembunuhan oleh Pasukan Cakrabirawa. Yang jelas, peristiwa di atas, telah menjadi salah satu persitiwa bersejarah yang patut kita renungi bersama. Bukan begitu sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Bukan Sekedar Hiasan, Batu Kerikil Pada Rel Kereta Miliki Fungsi Penting, Apa Itu?

‘Sempat Terbuang’, Egy Maulana Kini Catatkan Hasil Gemilang di Polandia