Beberapa waktu lalu Axel Matthew Thomas, yang merupakan putra dari pesinetron kawakan, Jeremy Thomas, diciduk aparat kepolisian di depan sebuah hotel di bilangan Fatmawati, Jakarta. Dalam penggerebekan itu, ia kedapatan tengah melakukan transaksi pembelian narkotika berjenis Happy Five dengan harga Rp1,5 juta. Meski awalnya sempat menimbulkan kekisruhan karena sang ayahanda berang dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan para polisi, namun akhirnya Jeremy sedikit melunak ketika sang anak terbukti bersalah.
Akan tetapi kali ini kita tak akan membahas lebih jauh perihal kasus yang tengah membelit keluarga Thomas tersebut. Fokus pembahasan akan kita arahkan kepada si obat psikotropika, Happy Five. Di sini kita akan kupas habis fakta penting mengenai salah satu obat yang termasuk ke dalam golongan narkotika berbahaya alias narkoba ini, supaya wawasan kamu makin bertambah dan tentunya waspada terhadap dampak negatif dan bahaya yang dikandung olehnya.
Apa itu Happy Five?
Brigjen Eko Daniyanto, selaku Direktur Reserse Narkotika Bareskrim Polri, menyatakan bahwa Happy Five termasuk ke dalam psikotropika Golongan IV atau lebih ringan di bawah ekstasi apabila dibandingkan dengan obat-obatan seperti sabu atau ekstasi. Jika dikonsumsi, obat ini dapat berpengaruh pada susunan saraf pemakainya.
Kenapa namanya Happy Five?
Di negara asal produksinya, Jepang, nama asli obat ini sebetulnya bukan Happy Five, tapi Erimin Five. Obat ini mengandung zat yang punya karakteristik hipnotik dan sedatif bernama nimetazepam. Mereka yang menggunakan obat ini biasanya akan merasa rileks, tenang, dan bahagia. Maka dari itu, orang-orang yang menyalahgunakannya kemudian memberi julukan Happy Five untuk psikotropika ini.
Mengapa banyak ditemui kasus pemakai Happy Five di Indonesia?
Meski menurut pihak kepolisian obat ini tak banyak difavoritkan oleh para pemakai obat terlarang di Indonesia, tapi segmen peminatnya cukup menarik. Biasanya datang dari kalangan anak muda, terutama artis. Sebab, selain harganya lebih murah, barang ini juga lebih mudah didapat ketimbang ekstasi asli.
Efek buruk ketergantungan Happy Five
Benar, bahwa obat ini dapat memberikan sensasi menenangkan bagi penggunanya. Akan tetapi sifatnya temporer. Sedangkan mereka yang nekat coba-coba justru abai pada akibatnya yang dapat membahayakan nyawa.
Melihat fakta-fakta tentang Happy Five di atas, semoga pengetahuan kamu semakin bertambah dan semakin yakin untuk tidak pernah sekalipun mencoba obat-obatan seperti ini. Dan mari kita berharap agar tak ada lagi artis-artis yang kedapatan memakai atau mengedarkan narkoba. Sudah seyogianya para publik figur tanah air menunjukkan perilaku yang baik, yang bisa dijadikan teladan, dan tentunya patut untuk ditiru oleh para penggemar mereka.