Kebanyakan orang pasti ingin memiliki tubuh proporsional yang enak dilihat. Apalagi di tahun 2018 ini, tren mencapai ‘body goals’ lagi gencar-gencarnya dilakukan masyarakat. Kalau dulu yang mati-matian diet dan olahraga hanya selebriti, saat ini masyarakat pun nggak mau ketinggalan.
Sayangnya untuk mencapai tubuh indah banyak orang yang sembarangan memilih diet. Padahal, nggak semua diet cocok dengan kondisi fisik seseorang. Bukannya berat badan turun, beberapa jenis diet malah membuat fisikmu lemah dan kesehatan menurun. Dan bahkan, para ahli gizi sepakat melabeli beberapa diet sebagai cara berbahaya untuk menurunkan berat badan. Nah, berikut ini deretan diet berbahaya yang sebaiknya kamu hindari.
Diet Golongan Darah
Dikembangkan oleh Dr. Peter D’Adamo, diet ini menjadi salah satu yang pernah paling populer di Indonesia. Diet ini didasari keyakinan bahwa makanan yang kita konsumsi bereaksi atau memiliki hubungan yang kuat dengan golongan darah. Karena itu, seseorang yang sedang melalui diet ini memiliki pantangan makanan berbeda-beda sesuai golongan darahnya. Misal kamu bergolongan darah B, maka kamu tidak boleh makan jagung, ayam, tomat, gandum, biji wijen, bahkan kacang tanah.
Diet Cacing Pita
Meski terbilang menjijikkan, diet ini banyak digandrungi orang-orang yang ingin cara instan untuk menurunkan berat badannya. Caranya dengan mengonsumsi pil cacing pita yang kemudian akan tumbuh dalam usus. Cacing inilah yang kemudian memakan makanan yang ada dalam usus. Dengan cara ini, berat badan kamu akan turun. Jika penurunan sudah sampai angka yang kamu inginkan, maka kamu harus menelan pil antiparasit untuk mematikan cacing tersebut.

Cara ini memang terbukti cepat untuk menurunkan berat badan secara drastis, bahkan kabarnya model-model Victoria Steet juga melakukannya. Sayangnya, cacing pita yang hidup dalam usus tidak bisa sepenuhnya dikendalikan dan bisa sangat beresiko. Cacing ini bisa tumbuh sangat besar dan dapat menyebabkan penyait diare, kram perut, pusing kepala, epilepsi, bahkan kematian. Saking berbahayanya, organisasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat bahkan melarang adanya diet cacing.
Diet Makanan Bayi
Seperti namanya, diet ini mengharusnya pelakunya untuk mengkonsumsi makanan bayi. Makanan yang dimaksud tepatnya adalah bubur, pelaku diet ini diwajibkan mengganti makan pagi dan makan siang dengan 14 botol makanan bayi yang mengandung 25-75 kalori tiap botolnya. Baru dalam malam hari, kamu diperbolehkan melahap makanan seperti biasa dengan kalori rendah.
Diet Lemon atau Master Cleanse
Diciptakan oleh ahli bernama Stanley Burroughs pada tahun 1941, diet ini bukan hanya untuk menurunkan berat badan tapi juga detoksifikasi. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam angka waktu 3-10 hari. Pertama, tahap ease in dengan makan sayur dan buah selama tiga hari. Kedua, tahap diet lemon yang mengharuskan kamu hanya mengonsumsi perasan lemon, sirup maple, lada cayenne, dan air. Ketiga, tahap ease out yang sama dengan tahap pertama.
Diet Keto
Prinsip diet satu ini adalah dengan memperbanyak asupan lemak dan melupakan konsumsi karbohidrat. Karenanya, kamu dianjurkan memakan ayam di bagian yang banyak lemak seperti paha dan kulit ayam, salmon, bacon, dan daging sapi. Meski begitu, kamu nggak perlu khawatir sebab tubuh akan membakar lemak menjadi energi. Tapi karbohidrat justru harus ditekan seminim mungkin, sedangkan sayur yang tidak diperbolehkan adalah jenis seperti kentang dan wortel.
Diet Hormon
Paleolitik Diet
Diet-diet di atas memang memberikan hasil penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. Tapi seperti hal-hal instan lainnya, diet-diet ini pun mempunyai resiko tinggi bagi kesehatan. Bukannya berat badan turun, salah-salah nyawa jadi taruhan. Jadi, hati-hati ya boombers.