Hendrik Benyamin Sahetapy Engel atau yang lebih dikenal dengan nama Dicky Ambon ini semasa hidupnya dikenal sebagai gembong preman. Daerah kekuasaannya meliputi Yogyakarta. Ia merupakan salah satu preman yang dikenal sangat ganas di Indonesia. Alasannya tak lain adalah karena banyak sekali aksi mengerikan yang dilakukannya.
Dicky Ambon memiliki catatan kriminal atas aksi kejinya yang meliputi tindakan asusila pada wanita, pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Aksi kriminal paling besar yang pernah ia lakukan adalah pengeroyokan terhadap seorang prajurit TNI. Dari kasus tersebut, ia dan tiga orang komplotannya ditangkap. Dan siapa sangka dia malah menemui ajalnya di selnya sendiri dalam suatu serangan berdarah.
Pernah Diganjar 3,5 Tahun Penjara Atas Kasus Pemerkosaan
Dicky Ambon Dikenal sebagai Gembong Preman yang Kerap Bikin Onar

Nama Dicky Ambon sendiri sebenarnya tak asing lagi di dunia hitam Yogyakarta. Ia dikenal sebagai gembong kelompok preman yang ditakuti. Banyak aksi onar yang dilakukannya. Bahkan wilayah kekuasannya meliputi sepanjang jalan Solo, Yogyakarta. Waduh, ngeri ya.
Melakukan Aksi Pengeroyokan Anggota Kopassus Hingga Tewas
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 02.30 di tempat hiburan Hugo’s Cafe, Jalan Adisucipto, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut bermula ketika Heru dan rekan-rekannya tiba di tempat hiburan itu. Kemudian terjadi keributan dan perkelahian terjadi di halaman kafe yang berlanjut di dalam kafe. Upaya melerai yang dilakukan sejumlah orang saat itu tak berhasil. Seru Heru kemudian tewas setelah ditikam dengan pecahan botol di bagian dadanya.
Tewas di Sel Setelah Diberonong Peluru oleh Kelompok Bersenjata
Hari Sabatu, 23 Maret 2013 terjadi insiden berdarah di Lapas Cebongan. Sebuah kelompok misterius dengan senjata laras panjang bergerak dengan taktis dan cepat mendobrak penjara. Mereka mengincar empat tahanan pelaku pembunuhan Heru Santosa. Hanya dalam hitungan menit, kelompok tersebut langsung mengeksekusi Dicky dan ketiga temannya, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29 tahun), Yohanes Juan Mambait alias Juan (38 tahun), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33 tahun), di tempat. Berondongan peluru membuat Dicky tewas saat itu juga.
Dari kejadian ini kita bisa mengambil satu pelajaran penting. Ya, tentang kejahatan yang pasti akan berbuah hal buruk pula. Seperti kisah Dicky yang berbuat onar bahkan sampai membunuh anggota Kopassus sehingga membuat dirinya dieksekusi oleh pasukan khusus. Apa pun yang kita lakukan pasti akan berbuah hasil. Baik atau buruk tergantung dari awalnya.