Orang ke warung dan makan di tempat, biasanya akan memesan nasi, sayur, dan lauk. Nasi pastinya jadi salah satu menu yang akan dipesan pembeli. Apalagi orang Indonesia yang belum bisa dibilang makan kalau belum ada nasi.
Tapi, ternyata ada lho warung-warung yang tidak menjual nasi karena alasan yang unik. Warung yang ada di Desa Penimbun, Kebumen, Jawa Tengah, ini tidak memperbolehkan menjual nasi. Lho, trus bagaimana dong? Masa makan di tempat nggak pakai nasi, cuma sayur dan lauk aja? Nah, daripada penasaran, simak ulasan berikut ya!
Melanggar larangan sama dengan musibah
Masyarakat yang ada di setempat percaya, siapapun yang melanggar larangan tersebut, diyakini akan terjadi bencana di Desa Penimbun. Larangan ini diyakini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka. Bahkan, pernah terjadi sebuah peristiwa yang dianggap tidak wajar oleh para warga di sana. Hal ini masih berkaitan erat dengan pantangan tersebut.
Lontong dan ketupat jadi pengganti nasi
Meski para warga tidak boleh menjual nasi, akan tetapi mereka bisa menjual makanan pengganti nasi. Yah, meski bahannya sama-sama terbuat dari beras, tapi sebutannya berbeda. Jadi pembeli tetap bisa menikmati sajian olahan nasi, misalnya saja lontong atau ketupat. Apalagi makanan ini sama-sama mengandung karbohidrat yang tinggi, hanya saja pengolahan dan penyajiannya saja yang berbeda.
Alasan mengapa tidak boleh menjual nasi
Pasti kamu penasaran bukan, mengapa para penjual nasi di sana tidak diperbolehkan untuk menjual nasinya? Jadi ceritanya, dulu ada seorang musafir yang kebetulan lewat di sekitar Desa Penimbun. Berhubung merasa lapar, ia pun meminta nasi kepada warga di sana, tapi sayangnya tidak ada satu pun warga yang memberinya nasi. Karena saat itu kondisinya juga sama-sama lagi susah. Sang musafir pun mengucapkan kata-kata yang dianggap sebagai kutukan, akan terjadi bencana di desa tersebut, jika ada warga yang menjual nasinya.
Sekilas tentang asal usul nama Desa Penimbun
Dikutip dari inews.id, desa yang pernah viral ini ternyata tidak hanya memiliki kisah yang unik saja. Tapi asal usul nama desanya juga cukup unik. Sebenarnya nama desa ini adalah Tenimbun yang berarti tumpukan batu (timbunan). Berhubung banyak yang sulit mengucapkannya, maka secara perlahan nama Tenimbun penyebutannya pun berubah menjadi Penimbun.
BACA JUGA: Mengenal Madain Shaleh, Desa di Arab yang Terkutuk Karena Durhaka Kepada Nabi
Wah benar-benar desa yang unik sekali ya. Kira-kira, kamu tertarik untuk mengunjunginya tidak? Namun jika kamu sewaktu-waktu punya kesempatan untuk pergi liburan ke Desa Penimbun, jangan lupa untuk mampir berkunjung dan makan di warung nasinya ya. Siapa tahu kamu akan mendapatkan nasi gratis saat kamu makan di sana. Siapa nih di sini yang berasal dari Desa Penimbun?