in

4 Cara Islami Saat Bertemu dengan Waktu Ulang Tahun

header
header

Bertambahnya umur selalu menjadi momen spesial bagi seseorang, bagi beberapa orang momen tersebut menjadi sangat menyenangkan karena akan ada banyak orang yang memberikan do’a dan selamat, ada yang memberi bingkisan, dan akan merasa banyak sekali orang yang memperhatikannya. Namun, sebagai umat Islam, kita harus sadar bahwa Allah telah mengatur semua yang boleh dan tidak boleh kita lakukan di dunia ini. Termasuk tentang merayakan ulang tahun.

Ada beberapa ulama yang menyatakan bahwa merayakan ulang tahun hukumnya haram atau tidak boleh, namun beberapa ulama lain menyebutkan hukumnya mubah, yaitu boleh dilakukan dan boleh juga ditinggalkan, namun keduanya tak akan memiliki pahala sedikitpun.

Perbedaan dari beberapa ulama tersebut tentu telah didasarkan pada beberapa hadits atau riwayat dan tafsir dari Al-Qur’an dan pertimbangan yang tidak main-main sebelum para ulama tersebut menyatakannya. Namun perbedaan jelas sebuah keniscayaan, tinggal bagaimana pintar-pintarnya kita menyikapi sesuatu secara bijaksana, namun tetap dalam koridor yang terjaga di jalan Allah SWT.

Nah, secara Islam sendiri untuk menghindari kemudharatan (ketidak bermanfaatan) dari perayaan ulang tahun yang berlebihan, apa sih yang sebaiknya kita lakukan saat kita bertemu dengan waktu ulang tahun kita? Ini dia rambu-rambunya:

1. Menjadikan Ulang Tahun Sebagai Muhasabah (Introspeksi) Diri

Sejatinya, momen ulang tahun pasti adalah momen bertambahnya umur kita. Itu berarti bahwa jatah hidup kita di dunia semakin berkurang. Seharusnya semakin bertambahnya umur kita maka kita harus semakin sadar dan justru semakin kuat mengintrospeksi diri, tentang apa yang sudah dan belum dilakukan di umur kita sebelumnya. Apakah umur kita selama ini disibukkan dengan melakukan kemaksiatan, dosa, dan hal-hal yang tidak bermanfaat? Atau mungkin masih banyak target yang kita lewatkan karena kita terlalu santai dalam menjalani hidup.

Introspeksi diri
Introspeksi diri (c) online.com

Dalam QS. Al-Ashr 1-3 disebutkan, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan orang-orang yang yang mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat dan menasehati supaya menetapi kesabaran.” Surat tersebut menyatakan dengan jelas bahwa setiap manusia haruslah memanfaatkan semaksimal mungkin waktu hidupnya untuk selalu mengerjakan amal-amal kebaikan yang penuh manfaat, jika tidak, maka dia hanya akan menjadi orang-orang yang merugi kelak.

Nah, di momen bertambahnya umur inilah, waktu yang seharusnya kita gunakan untuk semakin mengingat bahwa umur kita di dunia ini hanyalah sementara saja, dan waktu ternyata berjalan dengan sangat cepat. Namun demikian, muhasabah atau introspeksi diri bisa kita lakukan setiap saat, karena Allah menyukai hamba-hambaNya yang selalu bertaubat kembali ke jalanNya.

2. Meminta Do’a Dari Saudara atau Sahabat

Saat ulang tahun atau bertambahnya umur kita, daripada meminta hadiah atau dibelikan makanan, alangkah lebih baik kita meminta dido’akan oleh saudara-saudara atau sahabat-sahabat kita, apalagi jika do’a tersebut datang dari orang tua kita. Salah satu hak ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah adalah dengan meminta atau memberikan do’a kepada saudaranya yang lain. Semakin banyak yang mendo’akan maka akan semakin banyak kemungkinan Allah ridho dan mengabulkan do’a-do’a dari saudara atau sahabat kita tersebut.

Meminta doa kepada saudara atau sahabat
Meminta doa kepada saudara atau sahabat (c) pengusahamuslim.com

Kita minta do’a yang baik dan kemudian juga kita do’akan saudara dan sahabat yang telah mendo’akan kita dengan do’a yang terbaik tersebut. Itu akan lebih baik daripada meminta hadiah atau traktiran dan sejenisnya tersebut, yang hanya akan menghamburkan uang. Dalam QS. Yusuf ayat 97 disebutkan, “Mereka berkata: Wahai bapak kami mintakanlah ampun untuk kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berbuat kesalahan (dosa).

Ayat tersebut merupakan sebuah kisah dari Allah tentang saudara-saudara Nabi Yusuf AS yang meminta do’a kepada Bapak mereka, yaitu Nabi Ya’kub AS. Sehingga jelas, bahwa Allah sangat memperkenankan hamba-Nya meminta do’a kepada saudara atau orang tuanya, kepada sahabat, atau ulama untuk kebaikan mereka.

3. Tidak Berpesta Pora

Dalam kondisi apapun, Allah sangat membenci hambaNya yang melakukan perbuatan dosa, maksiat, atau sia-sia. Bukan hanya dalam memperingati hari tertentu yang ujung-ujungnya bisa menjadi bid’ah (amalan yang tidak dituntunkan oleh Rasulullaah), namun dalam keseharian pun kita juga harus menjaga diri kita dari berbuat yang bathil, yaitu dosa, maksiat, atau kesia-siaan.

Tidak berpesta pora melakukan perayaan
Tidak berpesta pora melakukan perayaan (c) blogspot.com

Berpesta pora selain semakin menjauhkan diri dari Allah juga akan menjauhkan kita dari keberkahan dunia dan akhirat, kita akan membuang harta untuk urusan percuma, demi kenikmatan yang sesaat saja dan tanpa guna. Dalam QS. Al Isyraa ayat 26-27 disebutkan, “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.”

Nah, jelas sekali bukan bahwa Allah sangat membenci hamba-hambaNya yang pemboros dan suka menghambur-hamburkan sesuatu (entah itu harta, waktu, ucapan, dan sebagainya) untuk hal-hal yang sangat tidak bermanfaat.

4. Semangat Membuat Karya

Usia yang semakin bertambah, jatah hidup yang kita sadari semakin berkurang, namun sampai detik tersebut kita belum memberikan kontribusi yang maksimal bagi umat dan bangsa, rasanya pasti sangat malu. Seharusnya, momen bertambahnya umur bisa memacu kita semakin giat dalam menghasilkan karya, tidak harus saat ulang tahun saja semangat kita dipompa untuk bisa menghasilkan karya-karya terbaik bagi umat dan bangsa di jalan Allah ini, namun di setiap saat dalam kehidupan kita.

Semangat membuat karya
Semangat membuat karya (c) cdn.ar.com

Dalam QS. Yunus ayat 26 disebutkan, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” Dari ayat tersebut, seharusnya kita menjadi sadar bahwa setiap perbuatan kita pasti akan selalu dibalas dengan sebaik-baik balasan bagi amal yang baik, dan seburuk-buruk balasan bagi amal buruk, oleh Allah SWT. Sehingga sudah sepantasnyalah kita semakin sadar, ketika usia semakin tua, seharusnya kita semakin giat dalam mengerjakan amal kebaikan.

Itulah keempat hal yang bisa kita lakukan dalam mengisi momen ulang tahun kita. Lebih baik kita meninggalkan hal-hal yang Allah benci selagi kita masih hidup di dunia, daripada kita terlambat sadar namun Allah telah mencabut nyawa kita. Na’udzubillaah. (sof)

Written by Sofia Fitriani

Leave a Reply

header

5 Pasangan Aneh Yang Rela Hidup Dimadu

Anak-Anak Mengalami Trauma Tingkat Parah

Mengungkap Fakta Penelantaran Anak di Cibubur