in

6 Buah-Buahan Legendaris ini Sukses Menemani Bahagianya Masa Kecil

Hidup bebas ala masa kecil dulu bukan yang seperti sekarang. Nongkrong sampai larut malam, nginap di warnet atau boleh pacaran. Kebebasan ala anak-anak dulu selalu identik dengan asyiknya bermain bebas di alam. Main di sungai, pergi ke hutan kampung, atau berjibaku main lumpur di sawah. Hal-hal seperti ini sangat menyenangkan, dan sulit rasanya untuk tidak tersenyum ketika mengingatnya.

Nah, salah satu agenda wajib ketika melakukan hal-hal seru di atas adalah berburu buah-buahan. Ya, dulu masih banyak jenis buah yang kita nggak perlu mampir ke pasar untuk bisa menikmatinya. Cukup cari di tempat sekitar dan makan sampai kenyang, apalagi pas sedang musim berbuah.

Uniknya, dulu, jenis buah-buahan yang diburu sama sekali beda dari sekarang. Bukan mangga atau jambu, tapi jenis buah langka yang keberadaannya lumayan sulit dicari sekarang ini. Nah, berikut adalah buah-buahan legendaris yang pasti pernah mengisi kenangan masa lalu anak-anak tempo dulu.

1. Ciplukan

Pergi ke sawah, nggak akan pernah lengkap tanpa menyempatkan untuk berburu buah ciplukan. Buah ini biasanya tumbuh liar, tapi kadang memang sengaja ditanam oleh petani. Tanamannya sendiri tidak tinggi, mungkin hanya seukuran tanaman rambat.

Buah ini konon tengah diburu para pencintanya karena dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit [Image Source]
Buah ini konon tengah diburu para pencintanya karena dipercaya menyembuhkan berbagai macam penyakit [Image Source]
Buah ciplukan ini berbentuk bulat dan tersembunyi di balik sebuah daun yang saling menutupi satu sama lain. Jika matang, ciplukan biasa berwarna kuning dengan rasa yang manis. Buah ini cukup langka saat ini. Tapi, kadang kita bisa menemukannya di supermarket dengan harga yang cukup mahal.

2. Juwet

Buah ini punya julukan yakni anggur Jawa. Pasalnya secara tampilan, memang hampir mirip dengan anggur yang ungu kehitaman, meskipun bentuk juwet sendiri agak lonjong. Buah ini tumbuh di pohon yang lumayan tinggi.

Anak-anak dulu memakan buah ini dengan melumurinya dengan garam terlebih dahulu [Image Source]
Anak-anak dulu memakan buah ini dengan melumurinya dengan garam terlebih dahulu [Image Source]
Buahnya sendiri punya rasa yang sepat tapi manis. Biasanya anak-anak dulu suka makan juwet yang sebelumnya dilumuri dengan garam. Serunya makan buah ini adalah lidah dan gigi kita akan punya bercak keunguan yang unik.

3. Rukem

Buah rukem ini sangat unik bentuknya. Fisiknya bulat dengan kulit bercorak random yang unik. Lalu ketika dibelah, dalamnya berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur buah yang setengah lembut tapi agak sedikit kasar.

Harus dibulat-bulat dulu baru kemudian dimakan [Image Source]
Harus dibulat-bulat dulu baru kemudian dimakan [Image Source]
Dulu, banyak abang-abang tukang rukem di sekolah-sekolah. Namun, kini eksistensi buah tersebut seakan lenyap. Hal unik tentang buah ini adalah cara makannya yang harus dibulat-bulatkan di telapak tangan dulu sampai tak keras lagi buahnya, baru kemudian dimakan dan rasanya pasti manis dan khas.

4. Ceres atau Kersen

Pohon ceres atau kersen ibarat playground bagi anak-anak dulu. Pasalnya, pohon kersen punya banyak cabang tangkai yang daunnya lebat, sehingga bermain di bawahnya akan sangat sejuk dan asyik. Tak hanya itu, pohonnya sendiri cukup seru untuk dipanjat dan bersantai-santai di atasnya. Makin seru ketika memanjat pohon kersen ini sambil makan buahnya yang bulat dan manis itu.

Buah ini konon menurut mitos adalah rumah para makhluk halus [Image Source]
Buah ini konon menurut mitos adalah rumah para makhluk halus [Image Source]
Kersen mungkin jadi buah sepanjang masa karena hingga saat ini kita selalu mudah mendapatkannya di mana pun. Tahu nggak kenapa dulu jarang sakit ketika sering makan buah ini? Ya, siapa yang menyangka jika kersen memang mengandung manfaat meningkatkan daya tahan tubuh. Makanya anak-anak dulu jarang-jarang sakit.

5. Kenitu

Di sebagian tempat, kenitu bisa dibilang sangat langka. Namun, di tempat lain cukup banyak ditemui buah unik ini. Buah ini berbentuk bulat dengan kulit berwarna hijau terang serta bagian dalam yang putih. Rasanya sangat manis dengan tekstur buah yang lembut.

Lembut dan manis, buah ini benar-benar nostalgia berat [Image Source]
Lembut dan manis, buah ini benar-benar nostalgia berat [Image Source]
Uniknya buah kenitu ini selain rasanya adalah bijinya yang hitam itu. Dulu, biasanya setelah makan buahnya, anak-anak akan memanfaatkan biji-bijinya untuk dibuat semacam alat musik yang unik.

6. Gowok

Buah ini sangat mirip dengan anggur. Baik dari bentuk dan juga warnanya. Namun, rasanya sangat lain. Gowok punya rasa yang agak sepat tapi tetap manis. Berbeda dengan anggur yang tumbuh merambat, gowok memiliki pohon yang cukup besar. Uniknya, ketika berbuah, biasanya pohon gowok menghasilkan banyak sekali buah.

Siap-siap bertarung melawan semut merah ketika mengambil buah di pohon gowok [Image Source]
Siap-siap bertarung melawan semut merah ketika mengambil buah di pohon gowok [Image Source]
Buah ini cukup jarang ditemui sekarang ini, meskipun mungkin masih ada beberapa yang tumbuh di daerah pedesaan. Pengalaman seru tentang buah ini adalah kita harus siap-siap digigit semut merah ketika naik pohonnya dan mengambili buahnya.

Ada yang belum pernah makan buah ini? Hmm, berarti masa kecilmu kurang greget tuh. Sayangnya, beberapa jenis dari buah-buahan ini sekarang sulit untuk ditemui. Padahal dulu sangat banyak. Namun, meskipun makan sebanyak apa pun tetap takkan ada rasa bosannya. Buah-buah ini jadi pengingat masa kecil yang seru dan mungkin takkan dirasakan anak-anak zaman sekarang.

Written by Rizal

Hanya seorang lulusan IT yang nyasar ke dunia tulis menulis. Pengalamannya sudah tiga tahun sejak tulisan pertama dimuat di dunia jurnalisme online. Harapannya bisa membuat tulisan yang super kece, bisa diterima siapa pun, dan juga membawa influence yang baik.

Contact me on my Facebook account!

Leave a Reply

‘Little Bandung’ Ada di Prancis, Karena Semua yang Besar Dimulai dengan Langkah Kecil

7 Dinosaurus ini Dipercaya Masih Hidup Tersembunyi di Hutan Afrika