Alenka
Tak ada yang menyangka, 28 Maret 2021 di mana umat Islam sedang mempersiapkan malam Nisfu Syaban menjelang bulan Ramadan dan umat Kristen yang sedang melaksanakan ibadah minggu akan muncul tragedi. Tepatnya di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, sebuah bom meledak dan memakan korban. Ledakan di depan gereja ini ternyata merupakan bom bunuh diri. Pelakunya kemudian diketahui sebagai pasutri.
Hingga kini beritanya masih bergulir. Fakta-fakta tentang terjadinya bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pun makin membuat pilu hati. Sejauh ini, berikut fakta tentang kejadian bom di Makassar beberapa waktu lalu.
1. Aksi hadang satpam Gereja Katedral ternyata dapat menyelamatkan jemaat
Hari Minggu kala itu, Cosmas Balalembang mungkin tak berpikir bahwa aksinya menghadang kendaraan masuk ke gereja bakal menyelamatkan banyak nyawa. Saat itu, ibadah misa kedua telah selesai. Jemaat mulai keluar gereja menuju rumah, pada awalnya hingga sebuah motor memaksa masuk. Cosmas bergegas menghadang tanpa curiga, tujuannya agar jemaat bisa keluar terlebih dahulu dan tidak menyebabkan kemacetan.
Naas memang, ternyata motor yang ia hadang adalah pasutri yang sudah siap dengan amunisi bom bunuh diri. Tak lama berselang, bom meledak. TUbuh bagian depan Cosmas mengalami luka bakar, belasan lainnya juga mengalami luka ringan.
2. Profil pelaku yang ternyata pasutri baru menikah 6 bulan
Polisi langsung mencari tahu identitas , motif sampai latar belakang pelaku bom Gereja Katedral Makassar. Disimpulkan bahwa pelaku merupakan sepasang suami istri dengan inisial L dan SWF. Keduanya diketahui tinggal di kontrakan tepatnya di alamat Jl Tinumbu, Lorong 132, Kel. Bunga Ejaya, Kec. Bontoala. Pasutri ini terbilang pasangan baru karena usia pernikahan mereka masih 6 bulan.
Dari beberapa sumber disebutkan, dalam keseharian pasangan ini berjualan makanan secara online. Sang suami bertugas mengantar pesanan makanan. Meski begitu, perilaku aneh mulai terlihat ketika keduanya menikah. Salah satunya pengakuan ibunda YSF yang jarang bertemu dengan putrinya setelah menikah.
3. Dinikahkan oleh tersangka teroris, ternyata tergabung dalam kelompok JAD
Yang mengejutkan, pasangan ini ternyata dinikahkan oleh Risaldi, tersangka teroris yang ditangkap pada Januari silam. Mereka juga diketahui ikut dalam kelompok Kajian Villa Mutiara. Ini adalah kelompok terorisme yang tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Risaldi dan pasutri ini juga dikaitkan dengan aksi pemboman yang terjadi di sebuah gereja di Jolo, Filipina pada tahun 2018.
Aksi yang dilakukan di Gereja Katedral Makassar ini termasuk society boomber. Ini adalah aksi di mana pelaku membawa bom dengan kekuatan ledakan tinggi atau high explosive sehingga daya ledaknya pun mengerikan. Diketahui bahwa jenis bom yang dibawa untuk aksi bunuh diri ini merupakan jenis bom panci.
4. Surat wasiat yang ditemukan hingga lokasi pemakaman pelaku bom
Hari ini, tak hanya profil pelaku bom Gereja Katedral yang terungkap di media, surat wasiat yang disebut milik L pun viral di media sosial. Dalam surat tersebut L meminta maaf kepada ibunya karena memilih jalan sebagai bomber. Ia mengaku yakin dengan jalan yang ia ambil. Selain itu, L juga menitipkan sejumlah uang untuk ibunya. Serta menitipkan pesan untuk tidak lagi mengambil pinjaman di bank karena itu dinilai sebagai riba.
Tentang di mana kedua pelaku ini nantinya akan dimakamkan, Ketua RT tempat pelaku mengontrak mengatakan bahwa keduanya tidak akan dimakamkan di pemakaman setempat. Keduanya disebut akan dimakamkan di kampung halaman si suami yaitu di Kabupaten Maros. Meski begitu belum ada konfirmasi dari pihak terkait di Kabupaten Maros.
BACA JUGA: Dilempar ke Luar hingga Guyon Soal Bom, Kejadian Heboh di Pesawat ini Gegerkan Penumpang
Tahun 2021 masih berjalan 3 bulan, tapi kabar tak baik masih saja silih ganti berdatangan. Semoga tak ada lagi kabar-kabar serupa yang mengiris hati.
