Saat ini, butik menjadi tempat favorit generasi milennial untuk membeli keperluan berbusana dan segala perintilannya. Banyak yang lebih menyukai butik sebab tempat ini biasanya membuat busana eksklusif yang dikerjakan dengan baik. Dan yang terpenting, baju-baju yang dijual di butik-butik ternama tidak diproduksi massal sehingga tak perlu takut memakai sesuatu yang pasaran.
Butik sendiri kini sudah tersebar di seluruh dunia. Dan di antara sekian banyaknya butik, masuk dalam jajaran butik mewah adalah Bijan. Butik yang terletak di kawasan Beverrly Hills itu dikenal sebagai butiknya para miliarder dan langganan para presiden dunia. Terhitung sejak masa pemerintahan Ronald Reagen di Amerika Serikat, Bijan masih tak tergantikan hingga kini dalam mendesain pakaian para presiden.
Menghasilkan Produk Dengan Harga Selangit
Hanya Boleh Masuk Butik Jika Sudah Membuat Janji

Bijan memiliki konsumen langganan yang merupakan tokoh-tokoh penting dunia seperti Bill Clinton, Pangeran Charles, Pierce Brosnan, George W. Bush, Arnold Schwarzenegger, hingga Barak Obama. Melihat popularitasnya, pantas bila Bijan hanya bisa menerima pelanggan yang sudah memiliki janji sebelumnya. Dan juga butik Bijan menyediakan kotak surat khusus untuk beberapa klien terbesar dan langganan tetap mereka. Hal ini dilakukan agar mereka bisa menghubungi para klien dengan mudah jika terdapat suatu hal yang perlu diberitahukan.
Bangunan Bijan Yang Mewah Dengan Interior dan Hiasan Menakjubkan
Bijan yang merupakan butik eksklusif selalu memperhatikan tiap sudut ruangannya. Interior dalam didesain elegan dengan berhias pohon beringin mini dan lampu gantung cantik. Tidak hanya itu, karpet yang digunakan sebagai alas pun berasal dari Persia dengan harga $500 ribu (Rp 6,6665 miliar). Pun begitu dengan tangga kuningan yang harganya mencapai $400 ribu (Rp 5,3332 miliar).
Orang Dibalik Kesuksesan Butik Bijan
Hingga kini, butik Bijan masih menduduki label butik termahal di dunia. Ternyata kunci kesuksesan Bijan adalah menjaga eksklusivitas produk-produk yang dihasilkan. Terhitung untuk setiap produksi barang, hanya dibuat maksimal dua buah setiap kali produksi. Wah, keren bukan?