in

Foto-Foto Ini Menunjukkan Sebaiknya Orang Indonesia Belajar Lagi Cara Demonstrasi

[Image Source]

Kalau dulu demonstrasi sering dikaitkan dengan aksi masyarakat untuk menuntut perubahan, sepertinya demonstrasi yang sekarang ini lebih sering menimbulkan reaksi negatif masyarakat. Pasalnya sudah beberapa kali demonstrasi akhirnya justru berakhir rusuh dan merugikan masyarakat banyak.

Sejatinya demonstrasi memang cara berekspresi dan menyampaikan aspirasi terhadap pemerintahan. Tentu saja hal ini wajar, karena untuk menciptakan perubahan, diperlukan orang yang mau bergerak untuk mencetuskan perubahan demi kesejahteraan dan kebaikan masyarakat Indonesia. Yang tidak wajar itu kalau demonstrasi akhirnya justru bersifat rusuh dan merusak akhirnya merugikan rakyat.

Demostrasi yang dilakukan di jaman sekarang, sudah banyak kehilangan ketulusan, tujuan dan arahnya. Coba kita renungi hal-hal dalam foto berikut ini.

1. Demonstrasi yang justru mengganggu masyarakat

[Image Source]
Sebenarnya mau merusak apa mau mengubah negeri ini jadi lebih baik sih? [Image Source]

2. Demo yang tidak terorganisir bisa menimbulkan kemacetan

[Image Source]
Demo seharusnya kondusif dan tidak merugikan orang lain [Image Source]

3. Demo kok mencelakai orang, situ agen perubahan apa preman?

[Image Source]
Seharusnya sih demonstrasi itu untuk menyerukan pendapat, tapi kalau mau berkelahi mending ke ring tinju aja. Tinju aja masih ada aturannya. [Image Source]
 Para pelaku demo meminta suaranya didengarkan dengan mengatasnamakan rakyat, tapi mereka tidak mendengarkan opini rakyat yang harus merugi karena tokonya dirusak, mobilnya dibakar, atau jadi terlambat bekerja gara-gara jalan ditutup. Demonstrasi memang menjadi hak masyarakat, tapi berangkat bekerja, membuka toko, dan sejenisnya juga hak mereka. Mendengar hak orang lain saja ogah, kok minta didengarkan haknya?

Demonstrasi itu tujuannya harus jelas dan berasal dari hati yang suci, bersih, dan murni demi kepentingan masyarakat. Bukan demi ‘uang saku’, atau ‘nasi bungkus’ yang dibagikan seseorang agar mau demo. Kalau niat, tata cara dan etikanya bagus, pasti akan mendapatkan dukungan dan simpati dari setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, tujuan awal dilaksanakannya demo juga lebih bisa terlaksana. Dan yang pasti, tidak anarkis apalagi merugikan seperti di bawah ini.

4. Merusak kendaraan saat demo BBM

[Image Source]
Apa pendemo tidak mikir nasib sopir truk ini? Bagaimana kalau pemilik tidak peduli dan ia disuruh ganti rugi? [Image Source]

5. Merusak fasilitas umum

[Image Source]
Kalau mau demo kenaikan BBM itu protesnya ke DPR, bukan ke pom bensinnya [Image Source]

 6. Membakar bendera negara lain itu termasuk tindakan menghina

[Image Source]
Tindakan menghina negara lain hanya akan memperkeruh konflik.  [Image Source]
Lebih miris lagi kalau yang turun demo ternyata mahasiswa tapi masih saja anarkis. Mahasiswa itu simbol intelektual, maka sudah sewajarnya bisa berbicara, bertindak dan bertingkah laku dengan bijak. Seorang mahasiswa tentu tahu bahwa setiap akan melakukan sesuatu itu ada tata caranya, tidak langsung grudak-gruduk asal berangkat. Sama seperti menulis makalah, ada pendahuluan, latar, belakang, metode, baru isi. Sama seperti demo, ada urutan, tata cara dan etikanya. Bahkan, ada triknya juga agar tujuan bisa tercapai. Tinggal gunakan saja skill sosial dan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah.

Demonstrasi itu tidak sekedar mengumpulkan masa, kemudian bergerombol turun ke jalanan. Tidak sekedar teriak-teriak dan memblokade jalan. Apalagi sampai merusak fasilitas, mengganggu kepentingan umum, hingga melukai orang lain. Yang seperti ini sebenarnya wajar jika ditindak tegas.

Para pendemo itu sebaiknya berpikir dan bertindak cerdas, jadi mereka tahu apa yang di-demo-kan, tidak asal ribut di jalan, merusak fasilitas, atau mengganggu ketertiban dan ketentraman. Lokasi tujuan demo juga mesti sesuai dengan temanya, jangan demo BBM tapi bikin rusuh restoran, tidak ada hubungannya.

Ada lagi nih. Jangan mau ditunggangi pihak yang berkepentingan atau provokator. Yang capek pendemo, yang dapat untung si provokator. Ujung-ujungnya tetap saja negara dan seluruh masyarakatnya yang sengsara.

Mungkin masyarakat Indonesia perlu belajar lagi tentang apa itu demonstrasi dan bagaimana demo yang baik dan efektif itu seharusnya. Tidak cuma bikin kerusuhan lalu masuk TV. Apa gunanya demo jika akhirnya hanya capek, kepanasan, atau ditangkap gara-gara rusuh. Malah rugi sendiri. Mari kita berdemonstrasi untuk tujuan yang pasti dan tentunya, untuk kebaikan negeri ini.

Written by Tetalogi

Leave a Reply

5 Rahasia Gelap Area 51, Tempat Paling Misterius Milik Militer Amerika

Hobi pria

4 Alasan Kenapa Pria Perhatian Banget Pada Hobi dan Benda Kesayangannya (Cewek Wajib Baca!)