Di saat semua orang sedang ribut masalah penistaan agama dan pemilu di Amerika Serikat, Indonesia baru memberi gelar Pahlawan Nasional baru. Melalui Kepres No. 90/TK/2016 yang tertanggal 3 November 2016, Kiai Haji Raden (KHR) As’ad Syamsul Arifin berhak menerima gelar besar yang akan membuat nama beliau terus abadi. Bahkan, sejajar dengan Pahlawan Nasional lain seperti Jenderal Soedirman, Cut Nyak Dien, dan Pattimura.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada KHR As’ad Syamsul Arifin yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia juga bukan tanpa alasan. Beliau berjuang mati-matian dalam melawan penjajah dan menegakkan NKRI yang telah terbentuk sejak proklamasi dikumandangkan. Berikut kisah lengkap KHR As’ad Syamsul Arifin yang dikenal sangat sakti itu.
Awal Kehidupan KHR As’ad Syamsul Arifin
KHR As’ad Syamsul Arifin yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia ini lahir di Mekah, Arab Saudi pada tahun 1987. Sejak kecil, beliau telah dididik dengan penuh kedisiplinan sehingga ilmu-ilmu agama yang diajarkan selalu dipahami dengan sempurna. Ayah dari KHR As’ad Syamsul Arifin mengajari sendiri anaknya banyak hal sebelum akhirnya dilepas untuk belajar di luar
Berguru di Jawa dan Mendirikan Pesantren
Setelah dirasa cukup umur dan ilmu dasarnya keislaman sudah mengakar kuat, KHR As’ad Syamsul Arifin dikirim ayahnya belajar ke Madura. Dengan semangat yang berapi-api, beliau belajar banyak hal selama tiga tahun mulai tahun 1910. Setelah belajar di sana, beliau dipanggil lagi ke Mekah untuk melakukan ibadah haji dan juga belajar lagi ke Madrasah Salatiyah yang guru-gurunya berasal dari Jawa.
Perantara Pendirian Organisasi Islam NU
Saat mengharap berkah dan belajar di banyak tempat termasuk di pondok Pesantren Kademangan Bangkalan, beliau menjadi salah satu murid paling cerdas. Hal ini dibuktikan dengan kepercayaan Kiai Haji Kholil yang sangat besar padanya. Bahkan, saat KH Hasyim Asy’ari akan mendirikan organisasi Islam NU, Kiai Haji Kholil menyuruh KHR As’ad Syamsul Arifin untuk mengantarkan tanda persetujuan dan restu.
Berjuang pada Serangan Umum 10 November 1945
Selama mengaji dan belajar banyak hal terkait dengan agama, KHR As’ad Syamsul Arifin juga belajar bela diri dengan tekun. Akibat hal ini, beliau dikenal sangat hebat dalam melawan penjajah. Musuh yang mendekat ke arahnya selalu bisa ditangkis dengan sekuat tenaga dan membuat beliau memenangkan pertarungan melawan sekutu yang masuk setelah Jepang kalah.
KHR As’ad Syamsul Arifin adalah pejuang agama dan Indonesia yang hebat. Beliau memegang teguh keyakinannya untuk membuat negeri ini damai tanpa ada pertarungan lagi di mana-mana. KHR As’ad Syamsul Arifin tidak peduli lagi kalau harus berkorban banyak hal. Asal Indonesia jadi lebih baik, beliau mau terus berjuang.