Kolak, makanan satu ini mungkin sangat sederhana, tapi ia adalah yang paling identik dengan puasa. Kolak bisa dibikin kapan pun, tapi waktu yang pas untuk menyantapnya tetap adalah ketika buka puasa. Paduan kuah yang manis serta isiannya yang mantap bikin momen buka puasa makin tak terlupakan.
Kolak dilihat dari mana-mana memang cuma penganan kecil, tapi kalau kita telusuri lebih dalam ternyata punya sisi lain. Yup, kolak nyatanya tak hanya enak rasanya tapi juga menyimpan berbagai filosofi yang sangat mendalam tentang hidup.
Mungkin kamu tidak pernah menyangka sebelumnya, tapi inilah makna-makna terpendam dari setiap sendok kolak yang kita makan.
Kalau ditelusuri dari sisi historisnya, kolak ini akan mencatut nama para wali. Ya, beliau-beliau itu yang memperkenalkan makanan ini. Tujuannya selain menawarkan khazanah kuliner baru, juga ingin masyarakat belajar nilai dari makanan ini.
Kolak ada yang mengatakan berasal dari kata Khala, ada pula yang bilang berasal dari Kholaqo. Kata-kata ini berasal dari bahasa Arab yang bisa diturunkan menjadi kata Kholiq atau Khaliq yang artinya adalah mencipta. Nah, dari sini juga bisa diambil satu makna filosofisnya.
Berbicara soal bahan yang ada di dalam kolak, kita biasanya akan menemui banyak jenis makanan. Tapi, yang pasti selalu ada adalah ubi. Ubi bisa dibilang adalah yang paling identik dengan kolak. Ibarat rumah, kolak adalah pondasi. Tak bisa tidak ada. Tak hanya sebagai bagian yang selalu ada, ubi dalam kolak ini juga punya filosofinya sendiri.
Tak cuma ubi, pisang juga bahan yang mesti ada dalam kolak. Tapi, tak semua pisang bisa pas dimasukkan sebagai salah satu bahan kolak. Dari sekian banyak, mungkin hanya jenis kepok yang paling mantap. Nah, tentang pisang satu ini, siapa sangka jika ia juga punya nilai filosofisnya sendiri.
Santan adalah bagian yang juga tak kalah penting dalam kolak. Ia adalah pelebur semua bahan-bahan karena bertugas sebagai kuah. Santan menurut orang Jawa juga mengandung sebuah makna filosofis yang sangat dalam.
Inilah makna filosofis dari sepiring kolak yang pernah kita santap. Siapa yang menyangka dari makanan sesederhana itu ada makna yang begitu mendalam. Ini bukan cocoklogi ya, melainkan benar-benar ada filosofinya seperti apa yang sudah tertulis di atas.
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…