Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana. Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang membuat proyek mercusuar yang sudah dilakukan di Tanah Air, yaitu proyek kereta cepat.
Proyek dengan nama Land Bridge ini menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Arab melalui Riyadh dan membentang sepanjang 1.500 kilometer. Nantinya, perjalanan dari Jeddah ke Riyadh yang biasanya ditempuh dengan kendaraan bermotor selama 12 jam bakal dipangkas menjadi hanya 4 jam saja dengan menumpangi kereta cepat ini.
Anggarannya lebih murah daripada Whoosh!
Yang menarik tidak hanya proyek sepanjang 1.500 kilometer ini saja. Lebih dari itu, ada yang membuat kita jadi berpikir yaitu soal ongkos pembangunannya yang, konon, lebih murah ketimbang anggaran pembuatan kereta cepat Whoosh!
Soal intip keuangan, Land Bridge diperkirakan memakan anggaran sebesar 7 miliar Dolar AS (Rp. 116,7 triliun). Bandingkan dengan anggaran pembuatan Whoosh! yang mencapai 7,27 miliar Dolar AS (Rp. 120 triliun), membengkak Rp 21,12 triliun dari rencana anggaran sebelumnya sebesar Rp. 99,8 triliun.
Rute panjang dan menjadi angkutan multi fungsi
Seperti disebutkan di atas bahwa Land Bridge akan berjalan di atas rel sepanjang 1.500 kilometer dengan kecepatan sekitar 200 – 250 km per jam. Tak hanya kereta penumpang, Land Bridge juga nantinya bakal berfungsi sebagai angkutan barang juga.
Proyek ini targetnya bakal rampung Desember 2030 mendatang dan menjadi bagian dari Visi Saudi 2030. Sebuah target ambisius Arab Saudi dalam membangun rel kereta api di negaranya hingga nantinya mencapai 8.000 kilometer.
Lalu kenapa Whoosh! lebih mahal ketimbang Land Bridge?
Sementara itu, proyek kereta api cepat kita budget awalnya sebesar Rp. 99,8 triliun. Hanya saja, karena satu dan lain hal anggaran akhirnya membengkak hingga lebih dari Rp. 120 triliun.
Kalau bicara soal beda, kereta api kita kecepatannya bisa tembus sampai 350 kilometer per jam. Sementara untuk jarak, Jakarta – Bandung yang biasa ditempuh selama 4 jam bisa dipangkas menjadi hanya 45 menit saja.
Lalu apakah ini alasan Whoosh! lebih mahal ketimbang Land Bridge?
Ada beberapa hal yang patut diketahui mengenai alasan Whoosh! lebih mahal anggarannya daripada Land Bridge milik Arab Saudi. Hal pertama adalah kondisi geografi Indonesia. Jakarta menuju Bandung memerlukan effort tinggi karena jalan yang bergunung-gunung. Ditambah lagi, Whoosh! juga melewati area-area rawan gempa sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam pembangunannya.
Tak hanya itu, setiap kontur tanah yang dilalui oleh jalur Whoosh! juga berbeda-beda. Ada yang tanah lunak, tanah vulkanik, bergelombang, hingga daerah-daerah rawan longsor yang perlu mendapatkan perhatian ekstra. Tentunya beda dengan Land Bridge yang jalurnya lebih landai sehingga lebih mudah dalam proyek pembuatannya.
Dilihat dari spesifikasinya, Whoosh! juga memiliki kelayakan untuk ‘lebih mahal’ daripada Land Bridge. Mulai dari kemampuan laju yang lebih cepat, tenaga dorong yang lebih efisien, hingga beragam spesifikasi lain yang membuat kereta api milik kita lebih tangguh karena tahan gempa dan banjir.
Hanya saja, yang kini menjadi pikiran adalah bagaimana caranya agar hutang Whoosh tidak membengkak terus?

