Adys Disty
Kepolisian Daerah Bali akhirnya berhasil menemukan bocah perempuan asal Bali, Angeline yang hilang sejak bulan lalu. Bocah berusia 8 tahun itu ditemukan dalam keadaan tewas dan dikubur bersama bonekanya di rumah ibu angkatnya, Margareth. “Anggota mencium bau busuk, lalu digali hingga 1.5 meter, terdapat bungkusan plastik dan boneka di dalamnya,” kata Kepala Polda Bali Irjen Ronnie Sompie, Rabu (10/6).
Ronnie menjelaskan dalam penggalian di lokasi ditemukannya Angeline, ditemukan juga tali plastik. Meskipun begitu, Ronnie belum dapat memastikan maksud dari tali plastik tersebut.
Saat ini jasad Angeline sedang diidentifikasi di RSUP Sanglah Denpasar. Dia pun memastikan akan mengungkap siapa pelaku yang bertanggung jawab atas kematian Angeline. “Kita terus upayakan pemeriksaan di lokasi, dengan forensik dan identifikasi untuk temukan jejak-jejak penanggung jawab pembunuh Angeline,” ucapnya.
Sementara itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak sebelumnya sempat mencurigai pelaku hilangnya bocah kelas III sekolah dasar itu justru keluarganya sendiri. Hingga akhirnya polisi menemukan Angeline tewas dengan luka dan dililit sebuah kain. “Ini aneh, TKP di rumahnya sendiri. Semua penghuni di rumah itu patut dicurigai sebagai pelaku,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, Rabu (10/6).
Selain itu, polisi harus menuntaskan kasus tersebut hingga mendapatkan kepastian apakah ada peran orang lain yang terlibat dalam pembunuhan tersebut. Kepastian akan tuntasnya kasus tersebut sangat penting untuk diketahui. “Jika ada pihak lain, maka hal itu harus tetap diusut tuntas. Kejelasan siapa pelaku utama dan pelaku lain harus diselidiki. Karena kasus seperti ini bukan hanya terjadi sekali dua kali saja. Masyarakat juga butuh mengetahui soal kebenarannya secara tuntas,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angeline yang baru duduk dikelas III SD tersebut dilaporkan hilang. Namun akhirnya, dia ditemukan petugas Polresta Denpasar dalam keadaan dikubur di halaman belakang rumahnya. Hilangnya Angeline selama ini banyak menyita perhatian publik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi turut mendatangi rumah korban. Mereka mendesak Kepolisian mencarinya hingga ditemukan.
