Kalau berkaca dari kitab suci, hampir semua agama mengatakan daging babi adalah haram. Al-Qur’an, Injil, Kitab Hindu, Kitab Yahudi, secara terang-terangan maupun tersirat tidak menyarankan para pemeluknya untuk mengonsumsi daging babi. Namun, meskipun begitu, faktanya daging babi justru jadi komoditi daging konsumsi terbesar di dunia sekarang ini. Hal ini seakan jadi polemik karena tuntunan dan kenyataan seakan kontradiktif. Akhirnya muncul lah kajian saintifik untuk meneliti apakah daging babi baik atau sebaliknya jika dikonsumsi.
Dari banyak penelitian yang dilakukan, hasilnya ternyata sama. Ya, daging babi sangat buruk untuk manusia. Memang ia tetap mengandung banyak zat penting seperti protein, namun daging babi ternyata juga menyimpan potensi yang tak kalah membahayakan manusia.
Tentu saja harus ada bukti untuk itu, dan berikut adalah alasan-alasan ilmiah kenapa daging babi sangat berbahaya untuk dikonsumsi manusia.
1. Daging Babi Beracun Karena Sistem Pencernaannya
Menurut kajian ilmiah, diketahui jika sistem pencernaan babi itu sangat unik jika dibandingkan dengan hewan mamalia lain jika dilihat dari durasi prosesnya. Ya, diketahui sistem pencernaan babi ternyata sangat cepat. Untuk proses makan sampai mengeluarkan feses, kurang lebih hanya empat jam. Berbeda dengan sapi misalnya yang butuh sekitar 24 jam untuk memproses makanannya.
Nah, menurut penelitian, makin lama makanan diolah, maka zat-zat penting dari makanan itu bisa diserap. Di samping itu, racun-racun makanan juga lebih bisa dinetralisir. Babi hanya butuh empat jam dalam satu siklus pencernaan, hal ini bisa diasumsikan jika dagingnya mengandung racun-racun yang belum dibunuh secara sempurna oleh sistem. Makanya, mengonsumsi daging hewan ini bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan.
2. Ada Parasit Bernama Trichinellosis di Dalam Setiap Lipatan Daging Babi
Ya, setelah diteliti sampai bosan, para peneliti akhirnya menyimpulkan kalau di dalam daging babi tersimpan semacam parasit merugikan bernama Trichinellosis. Parasit satu ini tidak bisa dibunuh dengan cara mudah. Bahkan ketika daging babi dimasak di suhu yang amat tinggi, kemungkinan besar parasit tersebut masih hidup.
Nah, tentang Trichinellosis yang ada di dalam daging babi, para peneliti meyakini jika parasit ini membawa hal buruk pada manusia yang mengonsumsinya. Efek ringannya mungkin hanya pusing atau diare, tapi jika dikonsumsi rutin sang parasit bisa menyebabkan masalah di beberapa sistem penting manusia, entah itu peredaran darah atau pernapasan.
3. Tak Hanya Trichinellosis, Ada Banyak Virus Lain di Daging Babi
Selain Trichinellosis, peneliti juga menemukan banyak jenis parasit lain dan beberapa virus dalam setiap inchi daging babi. Masing-masing dari mereka membawa dampak buruknya sendiri-sendiri bagi manusia yang mengonsumsinya. Jenis-jenis virusnya sendiri adalah Hepatitis E Virus, PRRS, Nipah, Menangle, dan masih banyak lagi yang lain.
Menurut para ahli, barang siapa yang rutin mengonsumsi daging babi, mereka akan mudah untuk terkena beberapa masalah kesehatan yang sangat serius. Memang tak langsung, tapi perlahan-lahan menggerogoti tubuh layaknya ulat-ulat kecil yang nantinya akan menghabiskan seluruh daun di sebuah pohon.
4. Babi Punya Kebiasaan Memakan Apa pun
Salah satu alasan kenapa daging babi buruk adalah karena makanan mereka sendiri. Babi adalah hewan omnivora, artinya mereka memakan apa pun. Tak hanya tumbuh-tumbuhan, mereka juga sangat menyukai daging. Bahkan babi akan memakan apa pun yang nampak di depan matanya, termasuk kadang feses atau bahkan bayinya sendiri.
Karena makanannya buruk, maka berpengaruh pula kepada nutrisi dagingnya. Memang masih ada kandungan protein dan mineral lain, namun daging babi menyimpan potensi buruk bagi manusia. Terlepas dari ini, ada pula kajian non saintifik yang mengatakan jika perangai babi yang buruk memberikan pengaruh kepada para penikmatnya.
5. Babi Tidak Memiliki Kelenjar Keringat
Tak hanya sistem pencernaan yang bikin daging babi beracun. Ternyata ada hal lain yang menyebabkan hal serupa. Ini adalah tentang babi yang ternyata tidak memiliki kelenjar keringat. Nah, seperti yang kamu tahu, kelenjar keringat berfungsi sebagai pembuang toksin. Manusia memiliki ini sehingga kita bisa sehat dan tak cepat mati.
Nah, karena racun tidak dibuang keluar tubuh melalui keringat, maka ia terendap di bawah kulit yakni daging dan otot. Sistemnya sendiri tidak mampu membuat racun dalam tubuh menghilang, maka sangat berisiko kalau kita mengonsumsi dagingnya. Bahkan dalam potongan kecil saja bisa dipastikan jika di dalamnya masih tersimpan racun-racun.
Inilah alasan kenapa sebaiknya kita menjauhi daging babi. Bukan karena sentimen apa pun, namun lantaran memang mengandung bahaya yang benar-benar nyata. Tapi, pada akhirnya semua kembali ke masing-masing orang. Mau tetap mengonsumsi atau meninggalkan jauh-jauh. Yang jelas ada risiko besar di tiap potongan daging babi yang masuk ke dalam perut.