in

4 Aksi Tak Pantas Petugas Medis Saat Tangani Pasien, Ada yang Sambil Main Mobile Legend

Tanggung jawab menjadi petugas medis memang sangat besar dan juga berat. Bagaimana tidak? Nyawa pasien yang sedang mereka tangani secara tidak langsung ditentukan oleh paramedis. Salah sedikit saja, bisa berdampak sangat fatal. Tapi ada beberapa petugas medis yang menyepelekan hal tersebut. Yang seharusnya menolong, tetapi malah bertindak seenaknya saja.

Banyak beberapa contoh kasus yang melibatkan para petugas medis. Mulai dari yang berlaku tidak senonoh terhadap pasien, sampai bermain game pada saat menangani orang yang berada di ICU. Kejadian-kejadian yang tak pantas dilakukan oleh petugas medis ini menuai banyak kecaman dari masyarakat.

1. Main Mobile Legend saat menangani pasien di ICU

Aksi sang dokter ini viral di sosial media beberapa hari ini. Terlihat ia sedang memegang handphone di depan pasiennya yang sedang kesakitan. Bukan untuk mengabari rekannya atau atasannya, tapi karena ia sedang asyik main Mobile Legend. Memang sih sudah ada beberapa dokter yang menangani pasien tersebut, tapi nggak sepantasnya kalau dia bermain di saat genting seperti itu.

Dokter magang yang bermain game pada saat menangani pasien [image source]
Menurut keterangan bagian Sumber Daya Manusia RS Sanglah, Bali ia adalah dokter yang sedang magang. Peraturan memang memperbolehkan semua dokter untuk membawa ponsel pada saat praktek agar mudah untuk menghubungi atasannya. Tapi aturan ini disalahgunakan oleh dokter magang tersebut. Dan staf SDM rumah sakit mengungkapkan lagi jika sanksi akan diberikan untuknya namun dari kampus dokter itu berasal. Main kok nggak tau tempat..

2. Perawat remas payudara pasien yang masih terbius

Bukannya menjaga pasien, perawat ini malah melakukan tindakan yang tak senonoh. Pada pertengahan Bulan Januari 2018, perawat yang bernama Zunaidi Abdillah meremas payudara seorang pasien yang masih terpengaruh obat bius setelah operasi. Kejadian ini viral setelah video permintaan maafnya tersebar di sosial media.

Pasien yang dilecehkan oleh perawat [image source]
Pria yang berusia 30 tahun tersebut mengaku khilaf atas perbuatannya. Hal tak sopan ini ia lakukan karena tak tahan melihat kecantikan pasien tersebut. Kasus yang berada di Rumah Sakit Nasional, Surabaya ini telah ditangani oleh kepolisian. Sampai saat ini hukuman yang sudah diterima perawat tersebut adalah dipecat secara tidak hormat.

3. Asyik berfoto bersama korban pembacokan

Kejadian berfoto bersama pasien terjadi di RSUD Palagimata, Kota BauBau. Peristiwa ini sangat tak pantas untuk dilakukan oleh petugas medis yang sedang dalam praktek. Akibatnya perawat dan dokter yang ada dalam foto tersebut mendapat hukuman yaitu dimutasi.

Asyik berfoto dengan korban pembacokan [image source]
Direktur RSUD mengatakan bahwa foto ini membawa citra yang buruk bagi rumah sakit. Berfoto pada saat pasien terluka parah sedangkan paramedis menampilkan wajah yang gembira, bisa dikatakan bahwa perlakuan mereka tak manusiawi. Walaupun menurut petugas medis korban pembacokan tersebut telah selesai ditangani, tapi itu tetap saja tak pantas untuk dilakukan.

4. Kelalaian petugas medis yang menyebabkan nyawa bayi melayang

Nyawa bayi yang baru saja lahir harus melayang karena kelalaian petugas medis di RSUD dr Fauziah, Bireuen. Ini disebabkan karena bayi malang tersebut tidak dilayani sesuai dengan prosedur pelayanan. Ibu dari bayi mengaku jika ia dianggap belum saatnya melahirkan, padahal perutnya sudah mulas dan air ketuban sudah pecah. Dan ketika anak malang tersebut sudah lahir, bayi itu sudah meninggal. Namun, dari kejadian yang memilukan itu keluarga bayi tak ingin memperpanjang masalah.

Kelalaian bidan yang menyebabkan bayi meninggal di RSUD dr Fauziah [image source]
Tapi Direktur RSUD yang bernama Nurhayati tidak akan menganggap enteng masalah ini. Ia ingin kasus yang telah meregang nyawa tersebut tak dapat didiamkan saja. Nurhayati ingin para bidan yang menangani harus bertanggung jawab dengan peristiwa yang telah merugikan pasien.

Kejadian-kejadian di atas merupakan contoh untuk paramedis yang ada di Indonesia agar tak berbuat lalai. Karena selain merugikan orang lain, juga membuat petugas medis menerima ganjaran yang sangat berat. Jadilah staf kesehatan yang bertanggung jawab dengan tugasnya. Karena di tangan kalianlah, nyawa seseorang berpihak.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Berkenalan dengan SMI Expressa Motor Orde Baru yang Dilupakan Banyak Orang Indonesia

Inilah 10 Meme Plesetan “Dilan” yang Malah Bikin Netizen Ingin Lempar Sandal