in

Maiboh, Desa Minoritas Muslim di Papua yang Terus Berjuang di Tengah Ketertinggalan

Warga desa Waiboh [image source]

Secara data statistik, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Hampir semua penduduk di negeri ini memeluk Islam sehingga untuk mendapatkan rumah ibadah seperti masjid atau musala sangat mudah. Hampir di setiap sudut desa atau kota berdiri bangunan yang megah ini sehingga bisa digunakan oleh siapa saja.

Berbeda dengan saudara-saudara di kota besar Pulau Jawa atau Sumatra, penduduk di salah satu desa Papua ini menghadapi kehidupan yang cukup memilukan. Mereka adalah minoritas Islam yang tinggal di tempat terpencil. Mereka tidak memiliki tempat ibadah seperti masjid atau musala yang bertebaran di Indonesia.

Mari simak simak seperti apa kehidupan para penduduk yang sebenarnya harus lebih banyak mendapatkan uluran tangan dari pemerintah.

Letak Desa Maiboh yang Terpencil

Desa Maiboh adalah sebuah perkampungan kecil dengan penduduk yang hanya berjumlah 400-an orang. Mereka hidup di kawasan cukup terpencil sehingga untuk akses ke mana-mana cukup sulit. Warga harus berjalan hingga berkilometer untuk sampai desa terdekat yang lebih besar dan mendapatkan banyak akses untuk fasilitas umum seperti tempat ibadah.

Desa Waiboh [image source]
Secara administrasi kawasan Desa Maiboh masuk ke dalam Keluaran Klambinain, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat. Jarak antara Des Maiboh dengan pusat kota sekitar 30 kilometer dengan medan yang tidak sebaik di Jawa.

Suku-Suku Pribumi yang Memeluk Islam

Penduduk yang tinggal di kawasan ini berasal dari dua suku kecil yang mulai mendalami Islam sebagai agama mereka. Suku yang ada di sini terdiri dari Suku Kokoda dan Suku Raja Ampat (Misol). Semua penduduk yang ada di sini bergotong royong dalam kehidupan terutama untuk masalah-masalah terkait dengan Islam.

Suku-suku pribumi yang memeluk Islam [image source]
Yang paling disayangkan adalah kawasan desa ini sama sekali tidak memiliki rumah ibadah entah itu cuma musala atau masjid. Untuk bisa beribadah di tempat yang tepat, mereka harus berjalan ke kawasan yang cukup jauh dengan jarak sekitar 3 kilometer atau nyatis 1 jam perjalanan.

Bergotong-royong untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, penduduk di sini mulai bekerja sama untuk membangun rumah ibadah. Dengan bantuan dari banyak masyarakat di Indonesia, semua orang akan mulai melakukan penggalian pondasi untuk bangunan masjid yang kelak akan mereka gunakan untuk tempat ibadah.

Rencana pembangunan masjid [image source]
Mereka bergotong-royong dengan semangat mewujudkan mimpi itu. Bagi penduduk yang ada di Maiboh, bisa memiliki tempat ibadah adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Kelak, mereka bisa melakukan salat Jumat atau salat Idulfitri dengan nyaman dan tidak perlu jauh-jauh menuju desa lain yang belum tentu memiliki tempat ibadah.

Semoga apa yang dilakukan oleh penduduk di sini mendapatkan bantuan dari pemerintah. Kalau pemerintah dam masyarakat Indonesia saja peduli dengan minoritas muslim di negeri lain. Seharusnya muslim minoritas di negeri sendiri juga tidak dilupakan.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

Inilah Para Pahlawan Kemerdekaan yang Dipercaya Punya Ilmu Kebal

Kerja Siang Malam, dengan Uang Dua Ribuan Ayah Ini Belikan HP Agar Anaknya Mau Sekolah