Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi hingga mereka yang dulunya menunda untuk beli kini menjadi emosi.
Ya, seperti biasa, masyarakat berbondong-bondong berburu emas ketika harganya mulai naik. Tradisi yang terjaga sejak dulu hingga kini. Niatnya investasi. Tapi ada baiknya Anda tahu kapan waktu terbaik untuk beli atau jual emas.
Di seluruh Indonesia, toko-toko emas diserbu
Selasa (21/10/2025), toko-toko emas di Kota Malang, Jawa Timur diserbu pembeli saat harganya Rp 2,4 juta per gramnya. Beberapa hari sebelumnya di Pulogadung, warga antre untuk pesan emas di Butik Emas Logam Mulia Antam hingga membatasi pemesanan 200 orang per hari, maksimal tiga keping saja.
Sementara itu di Australia, warga dilaporkan ‘panic buying.’ Sejak beberapa minggu lalu, ribuan warga rela antre di toko emas untuk mendapatkan sekeping logam kuning tersebut. Dikabarkan bahwa harga emas per Kamis (23/10/2025) menyentuh harga 4.200 Dolar AS atau sekitar Rp. 70 juta per ons. Sementara perak mencapai 52 Dolar AS atau sekitar Rp. 861.000.
Emas menjadi investasi teraman di tengah situasi global yang tak menentu
Ya, fenomena berburu emas kembali terjadi. Banyak stok emas Antam yang ludes diserbu pembeli. Konon katanya, emas bisa mencapai Rp. 3 juta di akhir tahun. Nggak heran kalau toko-toko emas kini ramai dijubeli pembeli. Entah investasi, entah mau dijual lagi karena harga terus merangkak semakin tinggi.
Dikutip dari Tempo (21/10/2025). Dosen dan Peneliti Universitas Islam Indonesia (UII) Listya Endang Artiani, fenomena gold rush ini bisa dipahami. Masyarakat lebih suka mengalihkan ‘tabungannya’ menjadi logam sebagai bentuk perlindungan nilai (store of value) karena menganggapnya sebagai safe haven asset ketika risiko sistemik meningkat.
Penyebabnya apa?
Kalau bicara soal penyebab, sudah pasti Amerika Serikat biang terbesarnya. Perlemahan mata uang Dolas AS, hingga pengaruh keputusan The Federal Reserve dalam penanganan suku bunga yang selalu memberikan dampak luas di dunia investasi, termasuk emas.
Selain itu, perang dagang AS dan China serta meningkatnya eskalasi politik global dengan terjadinya peperangan di Timur Tengah dan Eropa Timur juga disebut-sebut sebagai penyebab makin meroketnya permintaan emas beberapa waktu terakhir. Ditambah lagi, rumor yang menyebutkan bahwa harganya akan terus naik hingga lima tahun ke depan. Wah!
Tips investasi emas, dari cek fisik hingga perhatikan waktu beli-jual
Tentu tidak mudah berinvestasi emas karena harganya juga fluktuatif, mengikuti keinginan pasar. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan ketika memutuskan untuk beli emas sebagai ‘tabungan masa depan.’
- Pertama, menentukan tujuan dan jangka waktu investasi. Misal, dana untuk nikah atau pensiun, dengan rentang waktu antara tiga sampai lima tahun sebelum dijual kembali.
- Jangan lupa, beli emas di harga terendah agar profit lebih maksimal. Tidak usah FOMO karena sesuatu yang terburu-buru itu biasanya tidak baik.
- Menentukan investasi emas yang pas, bisa batangan (fisik) atau digital. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Do your own research, guys!
- Tidak punya uang cukup untuk beli batangan? Cicil aja dengan tabungan emas di Pegadaian. Syarat dan ketentuan berlaku, jadi kunjungi unit terdekat.
- Jangan terhasut harga murah. Beli emas jangan coba-coba dan wajib di platform terpercaya, seperti Antam atau Pegadaian.
- Bila memiliki emas fisik, simpan dengan baik (misal, di dalam safe deposit box di bank atau brankas rumah).
Terakhir, pastikan untuk selalu memeriksa keaslian emas di setiap pembelian. Mulai dari surat-surat atau sertifikatnya hingga memperhatikan serta mencocokkan nomor serinya.

