in

Kisah Sarwani Sabi, Sang Penjinak Harimau yang Mampu Berkomunikasi dengan Raja Rimba

Konflik antara manusia dengan satwa liar memang sering kali terjadi. Hal itu tidak terlepas dari semakin banyaknya lahan yang diambil untuk dijadikan pemukiman. Oleh sebab itu, mesti dilakukan antispasi supaya hal buruk tidak terjadi. Selain itu, kita juga perlu sadar diri supaya tidak serakah dan memikirkan cara lain dalam hidup berdampingan dengan alam yang dilindungi.

Nah, di Aceh ternyata warga punya cara tersendiri supaya konflik manusia dengan satwa dilindungi tidak terjadi. Salah satunya adalah dengan menggunakan jasa pawang harimau, Sarawani Sabi, pria lanjut usia yang mampu jinakkan harimau. Lalu efektifkan cara ini? Selengkapnya simak ulasan di bawah ini.

Sang kakek penjinak harimau metode tradisional

Di beberapa daerah, satwa liar seperti harimau memang hidup sangat dekat dengan pemukiman warga. Oleh sebab itu perlu dilakukan antisipasi seperti penyedian kamera atau alat pengusirnya. Nah salah satu usaha lain yang bisa diandalkan ketika harimau datang ke pemukiman warga adalah para pawang.

Cara tradisional [sumber gambar]
Sarwani Sabi adalah salah satu pawang itu, namun uniknya dirinya menggunakan metode tradisonal. Bukan dengan jaring atau senapan bius, dia hanya memerlukan beberapa alat ritual dan waktu untuk melafalkan mantra. Meskipun tak masuk diakal, namun nyatanya memang harimau yang sempat tersasar itu benar-benar tak datang lagi ketika sudah ditangani olehnya.

Merupakan ilmu turun temurun dari ayah

Kemampuannya dalam menaklukkan binatang buas ini ternyata didapatkan dari sang ayah yang juga seorang pawang. Dilansir dari laman Vice, sejak tahun 1960-an waktu kecil, Sarwani selalu mengikuti ayahnya dalam melakukan praktik pengusiran harimau. Dulu, harimau yang tak mau untuk diusir akan dibunuh oleh warga, namun sekarang undang-undang melarang aksi tersebut.

Turun dari ayah [sumber gambar]
Oleh sebab itu jika memang ritual tak berhasil maka, Sarwani Sabi akan menyerahkan semua pada para ahli yang juga ikut bersamanya. Nantinya, harimau akan dilumpuhkan kemudian direhabilitasi sementara, hingga dirasa siap untuk dilepaskan kembali ke alam liarnya.

Proesesi ritual yang sangat tak biasa

Sebagai seorang pawang, apa yang dilakukan oleh Sarwani Sabi ini memang terbilang menantang maut bak di film survival. Sebelumnya, dirinya akan mencari titik strategis untuk melakukan ritual. Setelah itu, barulah dia merapalkan mantra dan melakukan ritual khusus seperti membakar sabut kelapa. Sudah ratusan kali Sarwani Sabi ini melakukan ritual pengusiran harimau dan sebagian besar dari kasusnya tidak terulang kembali alias harimau tak mendekat lagi.

Bicara dengan harimau [sumber gambar]
Namun kini Sarwani sudah berusia 84 tahun sehingga dirinya tak mampu melakukannya sendiri. Oleh sebab itu, dia selalu membawa Ruslan, sang anak untuk membantunya dalam prosesi yang memang dibutuhkan untuk mengusir harimau. Sekalipun harimau itu dalam keadaan marah, Sarwani bisa juga menenangkannya seolah bisa bicara dengan mereka.

Ada yang pro dan kontra dengan metode kerjanya

Melihat apa yang dilakukan oleh Sarwani ini terbilang unik, tentu ada pendapat yang berbeda mengenai caranya menangani harimau itu. Ada yang mengapresiasi karena memang dari banyak kasus yang ditangai tidak terulang. Oleh sebab itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh mengangkatnya sebagai pawang sejak tahun 2007.

Pro dan kontra [sumber gambar]
Namun demikian ada juga yang menganggap ritual Sarwani tidak terlalu efektif. Pasalnya apa yang dilakukannya tidak dapat dibuktikan secara sains. Ritualnya hanya menenangkan warga sementara saja, namun tak menjamin kalau harimau bakal benar-benar pergi dan tak datang ke tempat itu. Kembali lagi, semua itu dikembalikan pada keyakinan masing-masing.

BACA JUGA: 5 Cara Menyelamatkan Nyawa dari Harimau, Meski Hidupmu Ada di Ujung Taring

Terlepas dari perbedaan pendapat yang ada, namun dedikasi dari kakek Sarwani Sabi ini memang pantas diacungi jempol. Mulai dari masa muda hingga tuanya digunakan untuk membantu warga agar terhindar dari serangan harimau. Selain itu, mengusir harimau jauh lebih baik daripada harus menghabisi dan membahayakan eksistensinya, bukan? Sehat terus ya kek supaya bisa terus berjasa.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

4 Desas-desus Babi Ngepet Depok yang Viral, Badan Menyusut Sendiri hingga Pakai Kalung

Mafia Bandara, Jasa Berbahaya yang Bikin Warga Asing Bisa Masuk Indonesia Tanpa Karantina