in

Nekat Mendaki Gunung Anak Krakatau, Perilaku Sekelompok Bule Aussie Dikecam Netizen

Awal tahun baru lalu, Indonesia sudah disambut dengan bencana tsunami di Anyer dan Lampung. Peristiwa yang menewasakan banyak nyawa, menghancurkan pemukiman, serta membuat banyak orang berduka ini disebabkan karena aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terus meletus dan membuat longsor bawah laut hingga berimbas pada baiknya gelombang air.

Sejak memicu tsunami Selat Sunda status GAK ini naik dari siaga ke waspada. Hal tersebut tentu saja membuat ia tidak aman untuk didaki. Ya, selain selama ini GAK memang tidak femes dan sering disambangi para pendaki. Namun, segerombolan bule nekat naik dan mendekati kawah. Kejadian tersebut jelas membuat banyak netizen geram sekaligus bertanya-tanya ‘kok bisa sih?’

Gunung Anak Krakatau setelah dan sebelum meletus [Sumber gambar]
Netizen mengetahui hal tersebut dari foto yang pertama kali diunggah oleh @rajo_ameh di Twitternya. Dalam unggahan tersebut ia menyebutkan bahwa foto tersebut merupakan penampakan terbaru dari GAK setelah sebabkan kejadian tsunami. GAK tampak sudah menyusut dan terbentuk kawah di sana. Sayang, jika kita mencoba melihat di Twitter, foto tersebut sudah raib alias dihapus.

Walaupun sudah raib dari Twitter, fot-foto mereka banyak tersebar di facebook sehingga bisa direpost ulang oleh akun Instagram @bantennews.co.id. setelah ditelusuri, sekelompok WNA ini terdiri dari lima orang asal Australia. Mereka tidak terdeteksi data masuk karena memilih jalur yang berbeda, bukan yang biasanya digunakan oleh guide untuk mengantar wisatawan menuju gunung api ini.

https://www.instagram.com/p/Bs6tq7HHa0l/

Melansir suara.com, salah satu guide bernama Umar mengungkapkan bahwa ada dua jalur yang bisa ditempuh untuk ke sana, melalui Lampung dan Anyer-Carita. Jika sang pendaki masuk dari Lampung akan terdeteksi karena mereka bisa melihat boat, berbeda lagi jika masuk dari Anyer, bisa saja tidak terdeteksi. Lebih jelas lagi ia mengatakan bahwa pasti ada guide nakal yang tidak mengindahkan selebaran dari Badan Geologi. Karena seperti yang kita ketahui jika sampai sekarang status Anak Krakatau belum diturunkan, larangannya juga berupa larangan mendekati gunung api tersebut dari radius 5 Km.

Bule di pinggir kawah GAK [Sumber gambar]
Umar juga berbicara bahwa sejak dinyatakan berbahaya oleh pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pendapatan para guide ini menurun drastis. Karena hal inilah mereka mencari nafkah kucing-kucingan dengan petugas yang memantau aktivitas GAK. Selain bule dari Aussie tersebut pasti ada pihak lain yang berhasil masuk, hanya mereka tak terendus aparat saja.

BACA JUGA: Menguak Sundaland, Area Sekitar Gunung Anak Krakatau yang Diduga Terdapat Jejak Atlantis

Kelakuan para bule ini membuat warganet kesal, ya jelas saja karena mereka tak mengindahkan imbauan PVMBG. Di samping itu, risiko yang akan didapat pun tidak main-main, bisa menghilangkan nyawa. GAK bisa mengeluarkan asap tebal dan meletus kapan saja bukan? Jadi, untuk teman-teman yang mungkin punya rencana serupa seperti para bule di atas, lebih baik pikir ulang ya, demi kemaslahatan bersama.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Menilik Ketatnya Perjalanan Surat Suara Pemilu 2019 yang Jarang Diketahui Publik

4 Alasan Mengapa Kita Sebaiknya Tidak Memberi Uang Kepada Pengemis