in

Lucunya Para Penipu Via Telepon yang Ditipu Balik Korbannya

penipuan
penipuan

Kriminalitas memang selalu mengintai kita kapan saja, dimana saja. Sulitnya mencari pekerjaan dan mentalitas yang buruk membuat tingkat kriminalitas makin tinggi semakin harinya. Berbagai modus kejahatan baru muncul setiap hari.

Salah satu kriminalitas yang cukup marak di Indonesia adalah penipuan via sms. Kita tentu sering menerima sms dimana kita tiba-tiba memenangkan sebuah undian yang tidak pernah kita temui. Jika kita tindak lanjuti, biasanya pihak yang mengirim sms kepada kita akan menelepon dan ujung-ujungnya meminta sejumlah uang.

Namun masyarakat kita sudah pintar. Buktinya, beberapa penipu ini malah ditipu balik oleh korbannya dan jadi bahan lelucon di dunia maya. Berikut kocaknya aksi para penipu malang tersebut.

1. Mengaku Polisi

Pada penipuan kali ini, seorang pria mengaku sebagai anggota polisi. Korban diyakinkan bahwa anaknya sedang berada di kantor polisi karena urusan narkoba. Agar kasus tersebut tidak sampai ke pangadilan sang polisi gadungan meminta si korban untuk mentransfer sejumlah uang.

https://www.youtube.com/watch?v=Qj8aBvh0nBc

Namun si korban tidak tertipu. Dengan sabar dia mengikuti instruksi sang penipu dan mencatat nomor rekening yang disebutkan. Dia tidak mentransfer uang serupiahpun kepada si penipu. Malah menasehati si penipu agar mencari rejeki yang halal. Sang penipu menjadi kesal dan memaki, “kamu banci!” katanya.

2. Selamat Anda Dapat Rp. 45.000.000,-

Siapa yang tidak mau diberi yang 45 juta rupiah? Inilah yang dialami oleh Kang Ucup. Di sebuah sore dia tiba-tiba mendapat sms undian berhadiah dari sebuah operator sebesar 45 juta rupiah. Tentu saja, Kang Ucup tahu bahwa ini adalah upaya penipuan.

Ketika disuruh si penipu untuk pergi ke ATM, calon korban berpura-pura menurut. Namun nyatanya dia tidak pergi ke ATM, hanya berdiam di rumah. Setelah mengetahui dirinya ditipu balik oleh korban, si penipu menjadi emosi. Dia mengeluarkan kata-kata makian seperti “tol*l!” “go*blok” dan sebagainya.

3. “Jangan Tangkap Anak Saya, Paaak!”

Kali ini sepertinya sang penipu mengincar korban yang salah. Korbannya adalah seorang mahasiswa yang belum memiliki anak. Padahal, skenario si penipu adalah dengan meminta uang jaminan agar anak korban tidak masuk penjara. Agar meyakinkan, sang penipu menyetel suara sirene palsu sebagai latar belakang ketika menelpon.

Ketiga mahasiswa dalam video ini tampak tertawa-tawa sambil mengerjai si penipu yang tidak sadar tengah ditipu balik. Sang aktor utama bahkan akting menangis meraung-raung, yang membuat si penipu menjadi gusar. Di akhir video, si mahasiswa yang mirip Syekh Puji ini berkata, “Eh, pak, emangnya gue bego! Orang gue belom punya anak!”

4. Penipu Tidak Bisa Bahasa Inggris

Dalam penipuan kali ini, modus yang digunakan adalah undian berhadiah yang diselenggarakan di sebuah stasiun TV swasta ternama. Sang penipu juga mengaku bahwa dia adalah staf yang bekerja di televisi tersebut. Mereka mengaku akan mengirim sejumlah uang ke rekening calon korban.

https://www.youtube.com/watch?v=7rxFcmYjTMI

Calon korban terdengar tenang dan mendengarkan instruksi yang ribet dari sang penipu. Ketika ditanyai soal kartu ATM, sang korban mengaku dia memakai kartu ATM dari sebuah bank internasional yang cukup terkenal. Lucunya, sang penipu yang ndeso itu tidak tahu nama bank internasional yang disebutkan. Bahkan ketika sang korban membohonginya dengan instruksi bahasa Inggris, “please call the police” yang berarti “tolong panggil polisi,” si penipu malah menjawab, “yes! YESSSS!”

5. Anak Bapak Terlibat Kasus Narkoba

Skenario penipuan kali ini hampir sama dengan yang sebelumnya. Polisi gadungan mengaku tengah bersama anak korban yang tertangkap basah memakai narkoba. Untuk melengkapi skenario penipuan ini, sang penipu menambahkan satu tokoh lagi yang fungsinya menjadi “anak” si korban. Si “anak” ini menangis meraung-raung minta diselamatkan.

Seperti semua penipuan, si korba diminta untuk mentransfer sejumlah dana. Si korbanpun setuju untuk mengirimkan dana. Namun, sebelum dana dikirim, si korban malah bertanya, “Pak, gimana kalau sabu-sabunya kita pakai sama-sama?” Wah, ternyata si penipu dikerjai balik.

Demikianlah beberapa aksi lucu para korban yang balik menipu si penipu. Sebagian besar penipu justru menjadi emosional karena merasa waktunya terbuang sia-sia. Modus-modus seperti di atas harus anda waspadai.

Penipu akan selalu menemukan cara untuk meyakinkan anda. Itu sebabnya kita harus senantiasa membuka diri untuk informasi, agar tidak mudah tertipu. Jangan percaya undian dan pihak manapun yang tiba-tiba menelpon anda dan meminta anda untuk mengakses ATM anda. Dan jangan cepat panik dengan intimidasi orang yang mengaku polisi. Tetap waspada! (HLH)

Written by Centralismo

Leave a Reply

Hotel Kimpton Sediakan Tongsis Gratis Buat Tamunya yang Narsis

Menyambangi “Zona Diam” di Meksiko, Let’s Get Lost!