Memalukan! Itulah kata-kata yang pantas disematkan oleh para mantan pemimpin negara yang ketahuan melakukan korupsi. Bukan sekedar menilep uang rakyat, jumlah dana yang dikemplang sejak mereka naik ke puncak kekuasaan bisa dikategorikan sebagai mega korupsi terbesar di dunia. Tak heran jika namanya pun abadi sebagai koruptor kelas berat.
Bukan hanya di luar negeri, salah satu pemimpin Indonesia pun ikut terseret namanya dalam pusaran koruptor kelas kakap. Praktis, mereka yang terlibat dalam kasus tersebut harus rela terjungkal dari kursi empuk kepresidenan oleh rakyatnya sendiri. Siapakah mereka itu?
Sani Abacha sang diktator Nigeria
Kekuatan militer menjadi jalan tol bagi Sani Abacha untuk memuluskan langkahnya mencuri uang negara. Pria kelahiran Kano, Senin, 20 September 1943 itu, terlibat dalam kudeta berdarah yang berhasil menumbangkan kepemimpinan Mayor Jenderal Muhammadu Buhari. Selain memerintah dengan tangan besi, Sani Abacha juga melakukan praktik korupsi yang terhitung luar biasa.
Ferdinand Marcos yang dibenci rakyat Filipina
20 Tahun berkuasa, Ferdinand Marcos berhasil menancapkan kukunya di tengah-tengah masyarakat Filipina. Ia berhasil naik ke tampuk kepemimpinan setelah sebelumnya, berjasa dalam perlawanan selama invasi Jepang di Filipina pada Perang Dunia II. Darurat Militer selama sembilan tahun yang diterapkan pada 23 September 1972, membuat Marcos leluasa menjalankan aksinya.
Mobutu Sese Seko, koruptor tamak dari Kongo
Empat tahun setelah bergabung dengan pergerakan nasionalis pada 1956, Joseph Desire Mobutu atau dikenal sebagai Mobutu Sese Seko mengkudeta pemerintahan nasionalis yang dipimpin Patrice Lubumba. Ia pun dengan cepat naik ke tampuk kepemimpinan pada 1970, setelah melewati serangkaian peristiwa berdarah. Dari situlah tindakan korupsinya mulai berjalan.
Slobodan Milosevic, penjagal nyawa sekaligus diktator korup Eropa
Dijuluki sebagai tukang jagal dari Balkan, Slobodan Milosevic tampil sebagai pemimpin kejam sekaligus korup pada masanya. Ialah yang menjadi penyebab peperangan di wilayah Eropa seperti konflik Kroasia dan Slovenia pada 25 Juni 1991. Tak hanya itu, Milosevic juga bertanggung jawab terhadap aksi pembersihan etnis Albania yang menyebabkan puluhan ribu nyawa melayang.
H.M Soeharto, presiden RI ke-2
Nama presiden RI ke-2 ini ditempatkan oleh forbes sebagai korupter negara nomor satu di dunia. Dikutip dari Transparency International, Global Corruption Report (2004), Soeharto menggelapkan dana sekitar $ 15 hingga $ 35 Miliar selama pemerintahannya. Di antaranya adalah hasil penyidikan kasus tujuh yayasan Soeharto menghasilkan berkas setebal 2.000-an halaman.
Lewat kekuasaan dan jabatan, para pemimpin di atas telah melanggar kepercayaan rakyat yang diamanatkan padanya. Indonesia khususnya, hingga detik ini pun tak lepas dari incaran tikus-tikus berdasi. Siapa yang salah? Hukum yang lemah atau Individunya yang kurang kurang ajar? Sahabat Boombastis pasti punya jawabannya.